Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit Refluks Gastroesofagus, Pengertian, Penyebab, Gejala, Obat dan Cara Perawatan


Pengertian penyakit refluks gastroesofagus


Penyakit refluks gastroesofagus adalah suatu kondisi di mana makanan dan asam lambung kembali ke esofagus (saluran yang menghubungkan mulut ke lambung) daripada terus ke usus. Penyakit refluks ini biasanya disebabkan oleh kelemahan dari sfingter esofagus bagian bawah (sebuah otot yang berfungsi sebagai sekat antara esofagus dan lambung) yang tidak dapat menutup dengan sempurna, sehingga asam lambung dapat kembali ke esofagus. Gejala-gejala penyakit refluks gastroesofagus termasuk rasa tidak nyaman di dada, mual, muntah, dan rasa tidak enak di mulut. Penyakit ini dapat dicegah dengan mengubah pola makan, mengurangi berat badan, dan menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala. Penyakit refluks gastroesofagus juga dapat diobati dengan obat-obatan yang mengurangi asam lambung atau dengan operasi untuk memperbaiki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah.

Penyebab penyakit refluks gastroesofagus


Penyakit refluks gastroesofagus disebabkan oleh kelemahan dari sfingter esofagus bagian bawah (sebuah otot yang berfungsi sebagai sekat antara esofagus dan lambung) yang tidak dapat menutup dengan sempurna. Hal ini menyebabkan asam lambung dan makanan kembali ke esofagus daripada terus ke usus. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelemahan sfingter esofagus bagian bawah antara lain:
  1. Kelebihan berat badan: Obesitas dapat meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, sehingga menyebabkan kelemahan dan refluks.
  2. Menghirup rokok: Merokok dapat menyebabkan kelemahan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan risiko refluks.
  3. Menghirup alkohol: Mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan kelemahan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan risiko refluks.
  4. Makanan yang tidak cocok: Makanan yang tinggi lemak, asam, atau pedas dapat memperburuk gejala refluks.
  5. Hormon progesteron: Hormon progesteron, yang dihasilkan oleh kelenjar rahim selama kehamilan, dapat menyebabkan kelemahan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan risiko refluks.
  6. Gangguan pencernaan: Penyakit-penyakit pencernaan seperti sindrom Zollinger-Ellison (yang disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang memproduksi terlalu banyak hormon) dapat menyebabkan refluks.
  7. Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti obat penenang, obat antasida, dan obat-obatan tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan refluks.

Gejala penyakit refluks gastroesofagus


Gejala penyakit refluks gastroesofagus dapat berupa:
  1. Rasa tidak nyaman di dada: Rasa sakit atau terbakar di bagian dada yang biasanya disebut "heartburn" adalah gejala utama penyakit refluks gastroesofagus. Rasa tidak nyaman ini biasanya terasa setelah makan atau saat berbaring.
  2. Mual: Mual merupakan gejala yang sering terjadi pada penyakit refluks gastroesofagus.
  3. Muntah: Muntah dapat terjadi jika refluks menyebabkan makanan dan asam lambung kembali ke esofagus dan keluar melalui mulut.
  4. Rasa tidak enak di mulut: Refluks dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut, terutama saat bangun pagi.
  5. Batuk: Refluks dapat menyebabkan batuk kronis karena asam lambung yang kembali ke esofagus dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada saluran pernapasan.
  6. Sesak nafas: Refluks dapat menyebabkan sesak nafas karena asam lambung yang kembali ke esofagus dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada saluran pernapasan.
  7. Rasa tidak nyaman saat menelan: Refluks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat menelan karena adanya iritasi pada esofagus.
Gejala penyakit refluks gastroesofagus dapat bervariasi dari orang ke orang dan bisa lebih parah pada beberapa orang. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Obat penyakit refluks gastroesofagus


Untuk mengobati penyakit refluks gastroesofagus, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang dapat mengurangi produksi asam lambung atau yang memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Beberapa jenis obat-obatan yang mungkin diberikan adalah:
  1. Antasida: Antasida adalah obat yang mengandung bahan-bahan yang dapat menetralkan asam lambung. Antasida dapat ditemukan dalam bentuk tablet, cairan, atau tablet yang dapat dicerna.
  2. Obat penghambat pompa proton (PPI): PPI adalah obat yang mengurangi produksi asam lambung dengan cara menghambat kerja sel-sel yang memproduksi asam di dalam lambung. PPI dapat ditemukan dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus dikonsumsi setiap hari.
  3. Obat penghambat histamin H2: Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung dengan menghambat kerja sel-sel yang memproduksi asam di dalam lambung. Obat ini dapat ditemukan dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus dikonsumsi setiap hari.
  4. Antagonis reseptor muskarinik: Obat ini bekerja dengan cara melebarkan sfingter esofagus bagian bawah dengan menghambat kerja sel-sel yang menyebabkan sfingter esofagus bagian bawah menyempit. Obat ini dapat ditemukan dalam bentuk tablet yang harus dikonsumsi setiap hari.
Obat-obatan tersebut hanya boleh dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan tidak boleh dihentikan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak normal setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, segera hubungi dokter Anda.

Perawatan penyakit refluks gastroesofagus


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati dan mencegah penyakit refluks gastroesofagus, antara lain:
  1. Mengubah pola makan: Menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala, seperti makanan yang tinggi lemak, kopi, alkohol, dan rokok. Selain itu, membatasi asupan makanan dapat membantu mencegah terjadinya refluks.
  2. Menjaga berat badan ideal: Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor penyebab penyakit refluks.
  3. Menghindari posisi tubuh yang tidak nyaman setelah makan: Menghindari tidur atau duduk terlalu cepat setelah makan dapat membantu mencegah refluks.
  4. Mengonsumsi obat-obatan: Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang mengurangi produksi asam lambung atau yang memperkuat sfingter esofagus bagian bawah.
  5. Melakukan operasi: Jika gejala penyakit refluks gastroesofagus tidak dapat dikontrol dengan cara-cara lain, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk memperbaiki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah.
Penting untuk diingat bahwa penyakit refluks gastroesofagus dapat dicegah dengan mengikuti saran yang diberikan oleh dokter dan dengan mengubah gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala, dan menghindari rokok dan alkohol.

Rekomendasi Artikel

  • Ambulasi Adalah : Definisi, Tujuan, Konsep, Tindakan, Alat dan Faktor Pengaruh. Ambulasi adalah proses pengiriman pasien dari satu lokasi ke lokasi lain untuk mendapatkan perawatan medis. Ambulasi dapat dilakukan dalam berbagai cara, termasuk ambulan, pesawat, kereta api, dan pesawat terbang. Ambulasi dapat digunakan untuk mengangkut pasien dari rumah mereka ke rumah sakit, sehingga mereka dapat mendapatkan perawatan yang tepat. Ambulasi juga dapat digunakan untuk memindahkan pasien dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain untuk mendapatkan perawatan tingkat lanjut.
  • Infeksi Traktus Urinaria Adalah : Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Patofisiologi dan Resiko. Infeksi traktus urinaria adalah infeksi yang terjadi pada saluran yang menghubungkan ginjal ke vesika urinaria. Ini disebabkan oleh kuman yang berada di saluran. Gejala umum dari infeksi ini adalah nyeri saat buang air kecil, berkurangnya jumlah urine yang diproduksi, dan urine yang berbau. Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik.
  • Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria (Saluran Urin), Ginjal, Ureter, Veisika Urinaria dan Uretra. Fisiologi sistem urinaria adalah cabang fisiologi yang mempelajari proses pembentukan, penyimpanan, dan eliminasi urin. Sistem urinari berfungsi untuk menghilangkan produk sisa metabolisme dari tubuh melalui pengeluaran urin. Proses yang disebut glomerulasi, menyaring darah, memisahkan produk sisa yang beracun dan menghasilkan urin. Sistem ini juga memiliki fungsi untuk mengatur keseimbangan elektrolit, asam lemak, dan asam amino. Sistem urinari terdiri dari beberapa bagian, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan saluran kemih.
  • Obat Batu Empedu, Jenis, Dosis, Informasi, Cara Penggunaan dan Efek Samping. Batu empedu adalah batu yang terbentuk di dalam saluran empedu. Ini terjadi ketika asam empedu mengeringkan dan mengkristal di dinding saluran empedu. Batu empedu dapat berukuran dari sebesar butiran pasir hingga lebih dari satu inci. Mereka biasanya mengandung kolesterol, kalsium atau pigmen bilirubin. Dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, muntah, dan nyeri di punggung bawah. Jika batu empedu tidak diobati, dapat menyebabkan infeksi saluran empedu. Gejala ini dapat diatasi dengan operasi atau dengan menggunakan obat.
  • Faktor Penyebab Terbentuknya Batu Empedu, Gejala, Komplikasi dan Pemeriksaan. Batu empedu terbentuk saat kristal kolesterol, pigmen, dan kalsium berikatan bersama-sama membentuk kubus atau berbentuk seperti daun. Proses ini biasanya terjadi karena asam empedu yang berlebihan akibat infeksi atau karena gangguan fungsi hati.
  • Penyakit Batu Empedu Adalah : Pengertian, Anatomi, Pembentukan dan Fungsi Getah Empedu. Penyakit batu empedu adalah suatu kondisi di mana batu berkembang di dalam saluran empedu. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Batu empedu umumnya terdiri dari kolesterol, amonia, asam empedu, dan garam. Batu empedu dapat berukuran dari sekecil atau lebih kecil dari sebutir kacang hingga sebesar buah walnut. Beberapa penyebab penyakit batu empedu adalah ketidakseimbangan dalam jumlah kolesterol, asam empedu, dan garam yang diproduksi oleh hati dan yang dikeluarkan oleh pankreas. Selain itu, masalah dengan saluran empedu, termasuk infeksi, juga dapat menyebabkan pembentukan batu empedu.
  • Cara Mencegah Demam Tifoid Menggunakan Vaksin, Berikut ini Daftarnya. Demam tifoid adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Pada kasus yang parah, demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi seperti perforasi usus, peritonitis, dan sepsis. Pencegahan terbaik untuk menghindari demam tifoid adalah menjaga kebersihan. Ini termasuk mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet, mencuci buah dan sayuran sebelum dimakan, dan menghindari minum air atau makanan yang tidak dikenal keamanannya. Vaksinasi juga tersedia untuk mengurangi risiko terkena demam tifoid.
  • Terapi Antibiotik Pasien Demam Tifoid dan Cara Pengobatan yang Tepat. Demam tifoid adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala demam, mual, muntah, sakit kepala, dan gangguan usus. Terapi antibiotik adalah salah satu cara untuk mengobati demam tifoid. 1. Antibiotik pilihan pertama adalah penisilin. Penisilin biasanya diberikan dalam jumlah besar untuk membunuh bakteri Salmonella typhi. 2. Antibiotik selanjutnya yang dapat digunakan adalah chinolon. Chinolon juga dapat membunuh bakteri Salmonella typhi, tetapi dapat menyebabkan efek samping seperti kemerahan, gatal, dan ruam pada kulit. 3. Ciprofloksasin adalah obat lain yang dapat digunakan untuk mengobati demam tifoid. Obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, muntah, sakit kepala, dan kelelahan.
  • Penyakit Demam Tifoid Infeksi Akut Usus Halus, Pengertian, Sebab, Gejala dan Diagnosis. Demam tifoid adalah infeksi akut usus halus yang disebabkan olegan bakteri yang disebut Salmonella typhi. Penyakit ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja atau feses penderita. Gejala yang paling umum dari demam tifoid adalah demam tinggi, malaise umum, sakit kepala, muntah, dan diare. Biasanya, demam tifoid akan dikaitkan dengan gejala lain seperti sakit perut, sakit leher, dan nyeri otot. Demam tifoid juga dapat menyebabkan kemerahan dan kekakuan di sekitar perut, yang disebut peritonitis tifoid.
  • 8 Standar Pelayanan Kebidanan yang Harus Dipahami oleh Tenaga Kesehatan. 1. Konsep Pelayanan Kebidanan, Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang berkaitan dengan proses persalinan, pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi, serta pengawasan kehamilan. Pelayanan ini juga meliputi pemeliharaan kesehatan reproduksi, konsultasi kesehatan, pemeriksaan antenatal dan pengobatan. 2. Pendidikan Kebidanan, Pendidikan kebidanan difokuskan pada pelayanan yang diberikan untuk ibu hamil, persalinan, pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi, serta pengawasan kehamilan. Pendidikan ini juga mencakup teknik-teknik pelayanan kesehatan, manajemen risiko, dan pemantauan dan pengawasan kesehatan ibu dan bayi.
  • Standar Profesi Bidan, Kriteria Standar Kebidanan dan Manfaat Pelayanan. Kebidanan adalah profesi yang memiliki standar pelayanan untuk memastikan bahwa semua pasien mendapatkan layanan berkualitas tinggi. Standar pelayanan kebidanan adalah kumpulan pedoman yang ditetapkan untuk menjamin pelayanan berkualitas tinggi. Standar ini mencakup berbagai aspek pelayanan kebidanan mulai dari pemeliharaan kesehatan hingga persiapan persalinan. Manfaat pelayanan kebidanan adalah kemampuan untuk memberikan layanan berkualitas tinggi dan aman kepada pasien dan keluarganya. Dengan standar pelayanan kebidanan yang disepakati, suatu rumah sakit dapat memastikan bahwa setiap pasien menerima layanan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Manfaat lainnya termasuk peningkatan keselamatan ibu dan bayi, peningkatan pengetahuan, dan peningkatan kualitas hidup. Standar ini juga dapat membantu mengurangi biaya karena kualitas pelayanan yang tinggi akan mengurangi jumlah komplikasi dan biaya tambahan yang dikenakan.
  • Pasal dan Undang-undang Terkait Kode Etik dan 3 Dimensi Utama Tenaga Kesehatan. 1. Menghormati dan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. 2. Memperlakukan semua orang dengan hormat tanpa diskriminasi. 3. Menjaga kerahasiaan pasien dan menjaga privasi mereka. 4. Menjaga integritas profesional dan menghormati hak pasien untuk mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif. 5. Tidak membuat janji yang tidak bisa di penuhi. 6. Menghindari konflik kepentingan. 7. Menghormati hak pasien untuk menerima perawatan yang sesuai dengan standar kualitas.
  • Etika dan Kewajiban Profesi Analis Kesehatan, Langkah dan Harapan Profesionalisme. Profesi Analis Kesehatan adalah seorang profesional yang bertugas menganalisis dan mengumpulkan data medis dan informasi kesehatan untuk menentukan diagnosis, menentukan tindakan pengobatan, dan menentukan perencanaan pencegahan masalah kesehatan. Analis kesehatan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data dan informasi yang dikumpulkan akurat dan up to date. Mereka bertanggung jawab untuk menganalisis data dan informasi, mengidentifikasi masalah kesehatan, dan memberikan saran tentang tindakan pengobatan, pencegahan masalah kesehatan, dan perencanaan pencegahan masalah kesehatan. Analis kesehatan juga mengawasi dan mengevaluasi hasil tindakan pengobatan dan pencegahan masalah kesehatan.
  • Standar Kompetensi Analis Kesehatan, 8 Keahlian yang Harus Dikuasai. Analis kesehatan adalah profesional kesehatan yang bertanggung jawab untuk menganalisis dan menilai hasil tes dan pemeriksaan laboratorium. Mereka juga bertanggung jawab untuk melaksanakan tes diagnostik dan memeriksa hasilnya. Analis kesehatan memiliki kemampuan untuk memahami informasi yang terkandung dalam hasil tes, menginterpretasikannya, dan membuat diagnosis yang tepat. Mereka juga dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi penyebab penyakit dan menyarankan terapi yang tepat. Analis kesehatan juga dapat melakukan analisis untuk mengidentifikasi bahaya kesehatan dan menyarankan cara untuk mengurangi risiko.
  • Tugas Pokok Analis Kesehatan meliputi Peran, Kewajiban dan Kemampuan yang Harus Dimiliki. Pokok Analis Kesehatan adalah profesi yang memiliki keterampilan dalam menganalisis dan menafsirkan data kesehatan. Tanggung jawab mereka termasuk menganalisis tes laboratorium, membuat laporan hasil dan memberikan saran mengenai keputusan diagnosis, pengobatan, dan tindakan preventif. Mereka juga bertanggung jawab untuk memantau dan menganalisis data epidemiologi untuk membantu pengambilan keputusan pada tingkat lokal, regional, dan nasional.
  • Kode Etik Profesi Adalah : Definisi, Tujuan, Fungsi dan Ciri-ciri Profesi. Kode etik profesi merupakan kumpulan aturan, standar, dan nilai yang mengatur perilaku seseorang atau organisasi dalam melakukan pekerjaan berdasarkan kesadaran moral dan etika. Kode etik profesi mengatur aspek pengambilan keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan profesi tertentu, seperti hukum, kedokteran, akuntansi, dan lainnya. Kode etik profesi bertujuan untuk menjamin bahwa profesional dalam suatu bidang bertindak secara profesional, jujur, dan adil ketika melakukan pekerjaan mereka. Kode etik ini juga menetapkan standar profesionalitas dan harapan perilaku yang akan membantu profesional dalam menjalankan tugas mereka secara benar dan etis.
  • Jenis Obat Anestesi Intravena, Cara Penggunaan, Manfaat, Dosis dan Efek Samping. Anestesi intravena adalah jenis anestesi yang disuntikkan melalui pembuluh darah untuk menghilangkan rasa sakit atau mengurangi kesadaran pasien. Ini umumnya digunakan untuk prosedur yang memerlukan anestesi umum. Anestesi intravena menghasilkan rasa tidur yang dalam dan umumnya tidak menyebabkan banyak efek samping yang serius. Obat-obatan anestesi intravena biasanya dikombinasikan dengan obat-obatan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan pasien.
  • Anestesi Umum dan Anestesi Umum Intravena Adalah : Pengertian, Pembagian dan Perbedaan. Anestesi Umum Intravena adalah metode anestesi yang menggunakan obat yang disuntikkan secara intravena (IV) kepada pasien. Obat anestesi ini akan mengurangi sensitivitas pasien terhadap rasa sakit, membuatnya tidak merasa sakit, dan memberi efek relaksasi. Obat anestesi ini dapat diberikan dengan cara menyuntikkan langsung ke dalam vena atau dengan menggunakan alat infus selama beberapa jam. Efek anestesi intravena dapat berlangsung hingga beberapa jam. Anestesi ini dapat digunakan sebelum, selama, dan setelah operasi. Anestesi intravena adalah pilihan yang aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi risiko komplikasi pada pasien.
  • Penyakit Kandidiasis dan Human Papiloma Virus (HPV), Definisi, Penyebab dan Proses Infeksi. Penyakit kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida. Ini adalah jamur yang normal tumbuh di tubuh manusia, tetapi kadang-kadang tumbuh berlebihan, menyebabkan infeksi. Gejala yang paling umum dari kandidiasis adalah gatal yang parah, ruam, dan bercak putih di kulit dan mulut. Beberapa pasien juga mungkin mengalami nyeri pada area yang terinfeksi. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan obat-obatan antijamur yang tersedia di apotek. Tidak semua orang yang terinfeksi akan mengalami gejala, tetapi jika Anda mengalami gejala, Anda harus segera pergi ke dokter.
  • Bakterial Vaginosis dan Trikomoniasis, Pengertian dan Penyebab Infeksi. Bakterial Vaginosis adalah infeksi jamur yang terjadi di vagina yang disebabkan oleh bakteri yang berlebihan. Gejala utamanya adalah cairan berbau yang tidak enak, namun juga bisa menimbulkan rasa gatal dan gatal-gatal di sekitar area kemaluan. Bakterial Vaginosis dapat disembuhkan dengan obat-obatan berbasis antibiotik.
  • Infeksi Chlamidya Trachomatis (C.trachomatis), Penyakit Menular lewat Hubungan Seksual. Infeksi Chlamidya Trachomatis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, sejenis bakteri yang menyerang organ reproduksi pada manusia. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran kemih, tuba falopi, dan infeksi pada rahim. Gejala-gejala yang paling umum meliputi rasa nyeri saat buang air kecil, perdarahan yang tidak normal, atau pendarahan antara periode haid, nyeri saat berhubungan seksual, dan bercak-bercak pada organ reproduksi. Beberapa wanita yang terinfeksi tidak akan menunjukkan gejala apapun. Pengobatan untuk infeksi Chlamydia Trachomatis dapat meliputi obat-obatan berbasis antibiotik.
  • Definisi Penyakit Menular HIV/AIDS, Etiologi, Gejala Klinis, Tahapan Infeksi dan Pengobatan. Penyakit HIV/AIDS adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang dapat menyebabkan kegagalan sistem kekebalan tubuh dan berujung pada AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Penderita HIV/AIDS dapat menularkan virus ini melalui hubungan seksual tanpa perlindungan, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Gejala infeksi HIV/AIDS meliputi demam, ruam, sakit kepala, dan lelah, tetapi tidak semua orang yang terinfeksi memiliki gejala. Hanya tes HIV yang dapat menentukan apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak.
  • Penyakit Menular Gonorhoe Adalah : Definisi, Ciri-ciri Klinis, Prognosis dan Pencegahan. Gonorhoe adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Ini menyebabkan infeksi pada bagian tubuh yang berhubungan dengan seksual, seperti saluran kemih, rektum, dan leher rahim. Ini juga dapat menyebabkan infeksi pada mata. Infeksi gonorhoe dapat ditularkan melalui hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral) tanpa kondom. Ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi saat melahirkan. Gejala infeksi gonorhoe pada orang dewasa meliputi nanah, rasa sakit selama buang air kecil, dan keluarnya nanah dari alat kelamin. Gejala infeksi pada anak meliputi demam dan iritasi di sekitar anus atau alat kelamin. Pada wanita, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti endometritis (infeksi rahim), salpingitis (infeksi tuba falopi), dan pembentukan abses di perut bagian bawah.
  • Penyakit Menular Sifilis Adalah : Definisi, Etiologi, Gejala, Resiko, Prognosis dan Pengobatan. Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyebar melalui hubungan seksual yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang berulang, dan dari ibu hamil ke janinnya. Gejala sifilis dapat berupa luka atau luka berulang di daerah kelamin, nyeri sendi, sakit kepala, kesulitan bernapas, dan demam. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik yang tepat.
  • Penyakit Akibat Gangguan Gizi pada Ibu Hamil atau Menyusui, Bayi, Remaja, Dewasa dan Lanjut Usia. 1. Anemia Defisiensi Besi: Anemia defisiensi besi adalah kekurangan besi yang biasanya menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dalam darah. Ini dapat menyebabkan ibu hamil kehilangan energi dan menyebabkan kelelahan. 2. Kekurangan Vitamin D: Kekurangan vitamin D dapat mengganggu pembentukan tulang dan gigi yang sehat pada bayi. Selain itu, dapat menyebabkan risiko preeklampsia pada ibu hamil. 3. Kekurangan Zat Besi: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan ibu hamil mengalami anemia dan menurunkan daya tahan tubuh.

Posting Komentar untuk "Penyakit Refluks Gastroesofagus, Pengertian, Penyebab, Gejala, Obat dan Cara Perawatan"