Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit Batu Empedu Adalah : Pengertian, Anatomi, Pembentukan dan Fungsi Getah Empedu



Gangguan empedu adalah masalah atau gejala yang memengaruhi kantung empedu, yaitu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak tepat di bawah hati. Semua gangguan pada organ ini langsung dikategorikan sebagai penyakit.

Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan dan mengedarkan empedu, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan cairan tubuh. Empedu digunakan oleh usus kecil untuk menguraikan lemak dari makanan yang masuk ke tubuh, sehingga tubuh akan mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Segala masalah pada kantung empedu akan menghambat fungsinya dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi yang dapat larut dalam lemak. Oleh karena itu, semua masalah pada organ yang berukuran 4 inci ini harus segera ditangani.

Gangguan empedu dapat terjadi dalam berbagai kondisi, namun sebagian besar di antaranya berkaitan dengan batu empedu. Batu empedu merupakan masalah pada kantung empedu yang paling umum. Terkadang, benjolan yang abnormal dapat timbul di dalam kantung empedu karena menumpuknya kolesterol atau timbunan kalsium yang lama-kelamaan akan mengeras dan menjadi batu.

Baca juga : Penyakit Degeneratif, Pengertian dan 8 Jenis Penyakit karena Faktor Penuaan  

Batu empedu dapat timbul di dalam kantung empedu atau di saluran empedu, yang merupakan saluran penghubung antara kantung empedu dan usus kecil. Batu empedu memiliki ukuran yang beragam, mulai dari 1-2 sampai 3-5 millimeter, dan terkadang jumlahnya lebih dari satu. Batu empedu juga cenderung terus bertambah besar apabila tidak diobati, sehingga dapat meningkatkan risiko penyumbatan.

Batu empedu adalah salah satu masalah kesehatan yang terjadi tanpa gejala. Hampir 50% penderita batu empedu tidak merasakan gejala apa-apa, 30% merasakan gejala nyeri dan 20% berkembang menjadi komplikasi. Sebagian besar batu empedu, didiagnosa menderita maag dikarenakan rasa nyeri pada ulu hati, padahal secara anatomi empedu terletak pada perut sebelah kanan atas. Untuk mengetahui apakah tubuh kita terdapat batu empedu di gunakan suatu alat pendeteksi batu empedu yang disebut ultrasound, yaitu dengan menggunakan gelombang suara yang tidak dapat didengar telinga. Gelombang suara ni diarahkan ke tubuh dan pantulan gelombangnya kemudian diolah komputer yang akan menunjukkan ada tidaknya batu empedu.Selain itu batu empedu dapat diketahui melalui foto sinar X dan pemeriksaan darah di laboratorium.

Di Asia termasuk Indonesia, faktor pencetus infeksi dapat disebabkan kuman yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Infeksi bisa merambat ke saluran sampai ke kantung empedu. Di Indonesia, penyebab utama bukan karena lemak atau kolestrol, tetapi akibat infeksi-infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa terasa menyebabkan peradangan pada saluyaran dan kantung empedu sehingga berakibat cairan yang berada dikantung empedu mengendap dan menimbulkan batu

Definisi


Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang di temukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu didalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.

Anatomi


Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher.

Nama lain dari kandung empedu adalah Gallbladder, yakni tempat cairan empedu dikumpulkan sebelum disekresikan kedalam usus halus.

Baca juga : Penyakit Degeneratif, Cara Mencegah dan Hubungannya dengan Gizi Mikro dan Makro   

Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

  • Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
  • Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.
  • Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
  • Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
  • Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
  • Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiri dari tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum, pada bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah dalam merupakan membran mukosa yang tersambung dengan lapisan saluran empedu. Membran mukosanya terdiri atas sel-sel epitel sederhana yang berbentuk sel tiang (silinder), disusun menyerupai epitel pada permukaan lambung yang mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak mensekresikan garam-garam empedu dan pigmen, karena itu, cairan empedu menjadi pekat.

Kontraksi dari otot tersebut dipengaruhi oleh sistem hormonal yang menyebabkan isi dari kandung empedu (cairan empedu) masuk ke pembuluh cystic.


Fungsi Kandung Empedu :


Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup Oddi tertutup.

Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air. Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang terkandung dalam cairan empedu yang telah tersimpan didalam kandung empedu adalah 89%.

Bila saluran empedu dan duktus sistikus dijepit, maka tekanan dalam saluran empedu akan naik sampai kira-kira 30 mm cairan empedu dalam 30 menit dan sekresi empedu berhenti. Akan tetapi bila saluran empedu dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air akan diabsorspi dalam kandung empedu dan tekanan intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm cairan empedu selama beberapa jam.

Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati adalah cairan yang berwarna kekuningan atau kecoklatan atau kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati. Setiap hari sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan pH sekitar 7,6-8,6. Cairan empedu sebagian besar terdiri atas air, garam-garam empedu, kolesterol, dan sebuah fosfolipid (lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta zat-zat lain yang ada dalam larutan elektrolit alkali yang mirip dengan getah pankreas.

Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.

Proses Pembentukan Empedu :


Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk kedalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat/turunan dari sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1 mm dan absorpsi dari lemak, tergantung dari system pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan lemak dan membentuk Micelles, kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam system pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari pancreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena danmya garam-garam empedu dan lesitin.

Komposisi Getah Empedu :


Getah empedu adalah suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari 5000-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah prouksi meningkat sewaktu mencerna lemak. Empedu berwarna kuning kehijauan \yang terdiri dari 97 % air, pigmen empedu dan garam-garam empedu.

a. Pigmen empedu, terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses. Warna kekuningan pada jaringan (jaundice) merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah dan ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati, peningkatan destruksi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu oleh batu empedu.

b. Garam-garam empedu, yang terbentuk dari asam empedu yang berkaitan dengan kolesterol dan asam amino. Setelah diekskresi kedalam usus garam tersebut direabsorbsi dari ileum bagian bawah kembali kehati dan didaur ulang kembali, peristiwa ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.



Fungsi dari garam empedu dalam usus halus adalah :

  • Emulsikan lemak, garam empedu mengemulsi globules lemak besar dalam usus halus g kemudian dijadikan globules lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
  • Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
  • Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang disebut micelle yang akan dibuang melalui feses.

Etiologi


Komponen utama dari batu empedu adalah kolestrol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolestrol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolestrol, maka kolestrol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.

Faktor genetik juga terlibat pada pembentukan batu empedu yang dibuktikan oleh prevalensi batu empedu yang tersebar luas diantara berbagai bangsa dan kelompok etnik tertentu.

Batu empedu didalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi pancreas (pankreatits) atau infeksi hati. Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi didalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi dibagian tubuh lainnya.


Patofisiologi


Pembentukan batu empedu terjadi karena zat tertentu dalam empedu yang hadir dalam konsentrasi yang mendekati batas kelarutannya. Ketika empedu terkonsentrasi di kantong empedu, dapat menjadi jenuh dengan zat ini, yang kemudian mengendap dari larutan sebagai kristal mikroskopis. Kristal terjebak dalam mukus kandung empedu, kandung empedu memproduksi endapan. Seiring waktu, kristal tumbuh, agregat, dan bersatu untuk membentuk batu makroskopik. Oklusi saluran oleh endapan dan / atau batu menghasilkan komplikasi penyakit batu empedu.

Klasifikasi


Menurut gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu empedu di golongkankan atas 3 (tiga) golongan:

  • Batu kolesterol

Berbentuk oval, multifokal atau mulberry dan mengandung lebih dari 70% kolesterol. Lebih dari 90% batu empedu adalah kolesterol (batu yang mengandung > 50% kolesterol). Untuk terbentuknya batu kolesterol diperlukan 3 faktor utama :
  • Supersaturasi kolesterol
  • Hipomotilitas kandung empedu
  • Nukleasi/ pembentukan nidus cepat.

  • Batu pigmen
Batu pigmen merupakan 10% dari total jenis baru empedu yang mengandung <20% kolesterol. Jenisnya antara lain:

1. Batu pigmen kalsium bilirubinan (pigmen coklat)

Berwarna coklat atau coklat tua, lunak, mudah dihancurkan dan mengandung kalsium-bilirubinat sebagai komponen utama. Batu pigmen cokelat terbentuk akibat adanya faktor stasis dan infeksi saluran empedu. Stasis dapat disebabkan oleh adanya disfungsi sfingter Oddi, striktur, operasi bilier, dan infeksi parasit. Bila terjadi infeksi saluran empedu, khususnya E. Coli, kadar enzim B-glukoronidase yang berasal dari bakteri akan dihidrolisasi menjadi bilirubin bebas dan asam glukoronat. Kalsium mengikat bilirubin menjadi kalsium bilirubinat yang tidak larut. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan adanya hubungan erat antara infeksi bakteri dan terbentuknya batu pigmen cokelat.umumnya batu pigmen cokelat ini terbentuk di saluran empedu dalam empedu yang terinfeksi.

Baca juga : Penyakit Penuaan, Degeneratif : Cara Mencegah dan Tips Menghindarinya  

2. Batu Pigmen Hitam

Berwarna hitam atau hitam kecoklatan, tidak berbentuk, seperti bubuk dan kaya akan sisa zat hitam yang tak terekstraksi. Batu pigmen hitam adalah tipe batu yang banyak ditemukan pada pasien dengan hemolisis kronik atau sirosis hati. Batu pigmen hitam ini terutama terdiri dari derivat polymerized bilirubin. Potogenesis terbentuknya batu ini belum jelas. Umumnya batu pigmen hitam terbentuk dalam kandung empedu dengan empedu yang steril.

  • Batu campuran

Batu campuran antara kolesterol dan pigmen dimana mengandung 20-50% kolesterol.

Posting Komentar untuk "Penyakit Batu Empedu Adalah : Pengertian, Anatomi, Pembentukan dan Fungsi Getah Empedu"