Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Hewan Amphibi, Klasifikasi dan Model Peralihan Akuatik ke Terestrial


Pengertian Amphibi


Amphibia berasal dari kata amphi yang artinya rangkap dan bios yang artinya hidup. Amphibi mempunyai pengertian bahwa di dalamn siklus hidupnya memerlukan dua macam habitat air dan darat. Tetapi pengertian ini tidak mencakup semua anggota sebab beberapa jenis katak berkembang langsung dari telur tanpa melalui stadium berudu. Beberpa salamander tidak bertelur tetapi beranak. Hal ini menunjukkan tidak adanya pola tertentu di dalam cara perkembangbiakan yang dapat mencirikan amphibian. Oleh karena itu menurut Coin (1962) definisi amphibi harus didasarkan atas kombinasi beberap ciri, bukan atas dasar satu ciri saja.

Menurut Vermes (1979) amphibi mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut.

a. Berdarah dingin (poikiloterm)

b. Kulit halus dan kasar, banyak mengandung kelenjar

c. Sisik-sisik bila ada tersembunyi di dalam kulit

d. Tengkorak berartikulasi dengan tulang atlas melalui dua condylus occipitalis

e. Tungkai bila ada bertipe pentadactyla

f. Eritrosit bikonkav, oval dan bernukleus

g. Jantung terdiri atas dua atrium, satu ventrikel dan satu konusA

h. Arcus artat simetris

i. Pada umumnya mempunyai insang, pal;ing tidak pada stadium awal perkembangbiakan

j. Telur-telur dibungkus oleh bajan gelatin, biasanya dikeluarkan dalam air

k. Larva berubah menjadi dewasa setelah mengalami metamerfosis

Amphibi merupakan tetrapoda atau vertebrata darat yang rendah. Amphibi tidak diragukan lagi berasal dsari satu nenek moyang dengan ikan, mungkin hal ini terjadi pada zaman Devon. Transisi dari air ke darat tampak dilihat pada hal-hal berikut.

a. Modifikasi tubuh untuk berjalan di darat, disamping masih memiliki kemampuan berenang dalam air.

b. Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip

c. Merubah kulit hingga memungkinakn untuk mengahadapi suasana udara

d. Penggantian insang oleh paru-paru

e. Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru-paru dengan kulit

f. Alat sensorisnya memiliki kemampuan berfungsi baik di udara maupun di air.

Baca juga : Buku Siswa Pemanenan Hasil Hutan SMK Kelas 12 Semester 6 Kurikulum 13   

Model Peralihan Amphibi Dari Kehidupan Akuatik Kekehidupan Terestrial


Dalam urutan filogeni, amphibi dipandang sebagai bentuk peralihandari kehidupan akuatik ke kehidupan terestrial. Ciri peralihan itu diperlihatkan oleh beberapa model, yakni 1) ada kelompok yang tetap tingal di dalam air dan tidak pernah menjadi dewasa, seumur hidupnya tetap sebagai larva, bernfasa dengan insang, 2) kelompok yang sebagian hidupnya tinggal di darat, tetapi pada saat tertentu kembali ke air untuk berkembang biak, pada kelompok ini dikenal ada stadium larva dan stadium dewasa, 3) kelompok yang berupa hewan darat, berkembang biak di darat, tidak ada stadium larva.

Kehidupan di tingkat peralihan ini menunjukkan adanya keterlibatan di dalam struktur dan fungsi alat-alat tubuh tertentu. Misalnya alat pernapasan larva (berudu) berupa insang yang hanya dapat digunakan untuk bernapas di dalam air, sedangkan alat alat pernapasan hewan dewasa berupa paru-paru yang hanya dapat digunakan untuk bernapas di darat. Selain itu alat pencernaan berudu memiliki usus yang sangat panjang sesuai dengan fungsinya untuk mencerna bahan makanan yangberasal dari hewan. Alat gerak berudu mula-mula hanya berupa ekor, kemudian ditambah dengan tungkai-tungkai kecil, sedangkan yang dewasa alat gerak itu berupa tungkai yang kuat. Proses perubahahan alat-alat tubuh dewasa disebut dengan metamerfosis.

Evolusi organ-organ tidak selalu berjalan sama cepat. Kulit akan dapat berfungsi sebagai alat pernafasan apabial lembab dan basah. Oleh karena itu evolusi amphibi dibarengi hilangnya sisik secara berangsur-angsur dan berkembanganya kelenjar lendiri dalam kulit, sehingga kulit menjadi lembab. Fungsi lain dari kulit adalah mengeluarkan lendir racun dan untuk pertukaran air.

Lingkungan darat dapat menyebabkan perubahandalam gerakan. Alat gerak yang berupa sirip-sirip berpasangan diganti dengan tungkai. Amphibi bergerak merangkak dan melompat, sebagian dari mereka ada yang berenang. Akibat dari cara bergerak dengan model ini bentuk tubuh yang mula-mula memanjang berubah menjadi pendek, ekor menghilang dan terjadiperbedaan ukuran antara tungkai depan dengan tungkai belakang. Diantara anggota amphibi ada yang tidak bertungkai, karena biasa hidup di dalam liang-liang tanah. Dengan demikian terdapat 3 macam bentuk dasar pada amphibi, yaitu memanjang seperti kadal, pendek tanpa ekor dan memanjang tanpa tungkai.

Klasifikasi Kelas Amphibi


Kelas amphibi mencakup tiga ordo utama, yaitu ordo apoda (gymnophiona), ordo urodela (caudata) dan ordo anura (salientia).

a. Ordo Apoda

Ordo apoda memiliki ciri-ciri sebagi berikut.

1. Tubuh memanjang gilig seperti cacing

2. Tanpa tungkai dan ekor

3. Kulit beralur-alur transversal sehingga seakan-akan kulit itu berkerut

4. Mempunyai sisik-sisik kecil yang menempel di dalam alur-alur kulit

5. Jantan mempunyai alat kelamin luar

Baca juga : Buku Siswa Instalasi Motor Listrik SMK Kelas 12 Semester 6 Kurikulum 13  

Ordo ini mempunyai satu famili, yakni Caeciliidae, contoh spesiesnya adalah Ichtyophis glutinosa (lihat Gambar 27).

Gambar 27. Ichtyophis glutinosa


b. Ordo Urodela

Ordo urodela memiliki ciri-ciri sebagi berikut.

1. Tubuh dapat dibedakan atas kepala, badan, ekor dan tungkai

2. Kulit tidak bersisik

3. Mempunyai gigi-gigi pada kedua rahangya

4. Larva mirip dengan dewasa

Ordo ini mencakup tujuh famili, salah satu diantaranya ialah Salamndriidae dengan contoh spesiesnya adalah Salamndra maculosa (lihat Gambar 28).

Gambar 28. Salamndra maculosa


c. Ordo Anura

Ordo anura memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Tubuh pendek lebar dan kaku

2. Kepala dan badan bersatu

3. Tanpa leher dan ekor

4. Tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek daripada tungkai belakang

Baca juga : Buku Siswa Animasi 2D SMK Kelas 11 Semester 2 Kurikulum 13  

Ordo ini mencakup 16 familia diantaranya famili Bufonidae dengan contoh spesies Bufo melanosticts¸ famili Ranidae dengan contoh spesies Rana tigrina, famili Rhocoporidae dengan contoh spesies Rhacoporus sp, famili Microhylidae dengan contoh spesies Kaloula baleata (lihat Gambar 29).

Gambar 29. Rana tigrina, Rhacoporus sp, Kaloula baleata dan Bufo melanosticts

Posting Komentar untuk "Pengertian Hewan Amphibi, Klasifikasi dan Model Peralihan Akuatik ke Terestrial"