Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Parasit Ikan Argulus Foliaceus, Ciri-ciri Infeksi pada Ikan dan Klasifikasinya


Parasit Ikan Argulus foliaceus


Argulus foliaceus merupakan Kelas dari Phylum Crustacea dari Kelas Branchiura, atau sering di sebut dengan kutu air, yang merupakan ektoparasit yang menginfestasi pada kulit atau insang dari spesies ikan air tawar. Bagian tubuh yang diserang adalah sisik di sekitar anus, pangkal sirip dan insang yang menyebabkan pendarahan atau penyakit argulosis. Penularannya melalui air dan kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi (Haryono, 2006). Klasifikasi Argulus sp. menurut Handajani (2005) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Kelas : Maxillopoda

Ordo : Arguloida

Famili : Argulidae

Genus : Argulus

Spesies : Argulus foliaceus

Gambar 4. Argulus foliaceus   Gambar 5. Argulus Foliaceus

Baca juga : Fekunditas Ikan, Jumlah Telur Matang pada Waktu Pemijahan

Penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit ini sering merupakan penyerang utama (primary infection) atau penyerang sekunder (secondary infection) akibat luka, Argulus Foliaceus mulai tumbuh pada ikan luka dan terus meluas sehingga dapat mengakibatkan kematian. Ektoparasit ini terutama kutu ikan (Argulus) dapat berperan sebagai tuan rumah sementara (vector) bagi bakteri atau virus yang sering menyebabkan penyakit pada ikan patin. Kutu ikan (Argulus) yang menginfeksi kulit ikan dapat mengeluarkan zat racun melalui gigitan dan dapat mengisap darah. Kerugian yang ditimbulkan dapat membunuh ikan dan dapat menimbulkan infeksi oleh bakteri, jamur atau virus ((Partasasmita, 1978) dalam Nur ,2013).

Gejala infeksi kutu termasuk ikan renang abnormal, menggosok, dan kondisi fisik memburuk. Kerusakan jaringan yang disebabkan oleh parasit, infeksi bakteri dan jamur sekunder sering terjadi. Betina dewasa meninggalkan tuan rumah mereka dan bertelur pada vegetasi atau benda terendam lainnya. Organisme dewasa dapat hidup alam bebas selama dua sampai tiga minggu, tetapi larva yang baru menetas hanya bertahan beberapa hari jika mereka tidak menemukan tuan rumah. Mengobati akuarium penuh mungkin memerlukan beberapa pendekatan, sehingga pencegahan adalah yang terbaik. Kutu dapat dihapus dari ikan secara manual dengan pinset. Ikan harus dipindahkan ke akuarium alternatif sementara perawatan kimia yang digunakan untuk membunuh organisme dewasa yang tersisa, larva, dan telur (Kabata, 1985).

Perkembangbiakan terjadi secara seksual karena jenis Argulus indicus ini ada jantan dan betina, ukuran tubuh jantan lebih kecil daripada betina. Daur hidup Argulus foliaceus terjadi selama 28 hari dimana 12 hari untuk fase telur dan menetas sedangkan fase larva sampai dewasa membutuhkan waktu berkisar 16 hari. Larva Argulus indicus dapat hidup tanpa ikan selama 36 jam sedangkan individu dewasa dapat hidup tanpa inang selama 9 hari. Jumlah telur yang dihasilkan dari individu betina berkisar antara 50 - 250 butir. Telur yang dihasilkannya akan diletakkan pada berbagai benda yang ada di dalam perairan.


Telur akan menetas menjadi larva setelah beberapa kali berganti kulit akan berubah menjadi dewasa Perkembangbiakan terjadi secara kawin karena jenis Argulus indicus ini ada jantan dan betina, ukuran tubuh jantan lebih kecil daripada betina. Daur hidup Argulus indicus terjadi selama 28 hari dimana 12 hari untuk fase telur dan menetas sedangkan fase larva sampai dewasa membutuhkan waktu berkisar 16 hari. Larva Argulus indicus dapat hidup tanpa ikan selama 36 jam sedangkan individu dewasa dapat hidup tanpa inang selama 9 hari. Jumlah telur yang dihasilkan dari individu betina berkisar antara 50 - 250 butir. Telur yang dihasilkannya akan diletakkan pada berbagai benda yang ada di dalam perairan. Telur akan menetas menjadi larva setelah beberapa kali berganti kulit akan berubah menjadi dewasa (Irianto, 2007).


Gejala klinis yang dirasakan ikan pada saat terserang Argulus foliaceus adalah dengan melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah ikan sehingga terkadang meninggalkan memar pada gigitan Argulus foliaceus ini dan biasanya ikan akan menggosokkan tubuh pada suatu benda keras di sekitarnya. Gejala lainnya yaitu ikan kehilangan nafsu makan sehingga terlihat malas, kulit ikan berubah warna (biasanya memucat), ikan menjadi gelisah dan meluncur kesana-kemari, ikan sering menggosok-gosokkan badannya ke permukaan benda keras, terdapat bekas gigitan dan memar merah pada tubuh ikan, dan terlihat parasit yang menempel pada tubuh ikan. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mensterilisasi tempat ikan yang terkontaminasi oleh Argulus sp. dengan larutan chlorin agar terbebas dari argulus yang hidup dan menempel di daerah tersebut. Cara yang paling efektif untuk mencegah serangan parasit ini adalah dengan melakukan pengeringan dan pengapuran kolam serta penyaringan air. Sedangkan pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan larutan garam (NaCl) atau larutan garam ammoniak (NH4Cl) garam berfungsi untuk menghambat perkembangan parasit. Pencegahan dapat dilakukan dengan menambahkan garam dapur 0,5-1,0 g/l pada air tempat hidupnya. Kalau ikan sudah terserang, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman ikan dalam larutan garam dapur 20 g/l, atau PK 2-5 mg/l selama 30 menit. Perlakuan pengobatan harus dilakukan setiap hari hingga kutu ikan benar-benar habis(Yuasa, 2003).

Baca juga : Gonad Ikan, Perkembangan dan Indeks Kematangan  

Cara yang paling efektif untuk mencegah serangan parasit ini adalah dengan melakukan pengeringan dan pengapuran kolam serta penyaringan air. Demikian pula dengan perendaman ikan dalam larutan bromex 0,1 - 0,2 ppm. Perendaman dalam larutan lindane 0,01 - 0,02 ppm sudah dapat membunuh Argulus sp. yang berenang bebas dalam waktu 5 jam, sedangkan dosis 0,013 ppm terbukti dapat membunuh secara total setelah 48 jam. Perendaman dalam larutan neguvon 1 gram per liter air selama 10-30 menit cukup ampuh untuk memberantas parasit ini. Organisme ini biasanya dapat diberantas dengan menggunakan penjepit sejenis pinset untuk melepaskannya dari tubuh ikan. telur-telur dan larvanya, dapat dibunuh dengan cara mengeringkan atau memberikan kapur ke dasar kolam. Dosis kapur yang diberikan adalah 200 gram per meter persegi dan dibiarkan selama 5 - 6 hari. Jenis obat yang cukup efektif untuk memberantas argulus adalah Neguvon, yang berbentuk tepung (serbuk) buatan Bayer, Jerman. Cara penggunaannya adalah dengan memandikan ikan didalam larutan Neguvon dengan dosis 1 gram per liter air, selama 10 - 30 menit(Nuchjangreed et al. 2006).

Posting Komentar untuk "Parasit Ikan Argulus Foliaceus, Ciri-ciri Infeksi pada Ikan dan Klasifikasinya"