Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gonad Ikan, Perkembangan dan Indeks Kematangan

IKG (Indeks Kematangan Gonad)

Berat gonad akan semakin bertambah dan mencapai maksimum ketika ikan akan memijah, kemudian beratnya akan menurun setelah pemijahan. Percobaan kondisi ini dapat dinyatakan dengan suatu indeks kematangan gonad dinyatakan sebagai berat gonad dibagi berat tubuh ikan (termasuk gonad) dikalikan 100%. Indeks kematangan gonad digunakan dalam studi reproduksi ikan (Mulyasari, 2010).


Perkembangan gonad pada ikan pada umumnya selain dengan pertambahan umur ikan, yaitu semakin dewasa seekor ikan maka perkembangan gonadnya akan semakin sempurna untuk mengadakan pembentukan dan pemasakan telur (Affandi, 2002). Biologi perikanan, pencatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang tidak reproduksi. Pengetahuan tahap tingkat kematangan gonad ini juga akan didapatkan keterangan jika ikan itu akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah (Effendi, 1999).

Baca juga : Hermaprodit Sinkroni, Portandri dan Protogini pada Ikan  

Penggunaan IKG biasanya untuk mendeteksi ovarium terhidrasi dan untuk mendeteksi masa reproduksi dari kenaikan berat badan. Dalam biologi perikanan, pencatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang tidak. Dari pengetahuan tahap kematangan gonad ini juga akan didapat keterangan bilamana ikan itu akan memijah, baru memijah, atau sudah selesai memijah. Mengetahui ukuran ikan untuk pertama kali gonadnya menjadi masak, ada hubungannya dengan pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya (Sulistiono, 2011).



Indeks Kematangan Gonad


Indeks kematangan gonad adalah tahapan kematangan gonad, sehingga terjadi perubahan-perubahan dalam gonad. Pada ikan betina umumnya ada penambahan berat gonad 10 – 25 %. Pada ikan jantan penambahan gonad 5 – 10 %. Pembagian TKG ada beberapa versi oleh masing-masing ahli, antara lain berdasarkan struktur, ukuran, dan warna gonad. Struktur gonad sepasang tersusun bilateral kiri dan kanan, ukuran gonad sesuai dengan bobot tubuh ikan, warna gonad pada jantan gonad berwana putih dan betina berwarna kuning (Effendie,1995).

Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya menjadi masak tidak sama ukurannya. Demikian pula ikan yang sama spesiesnya. Lebih-lebih bila ikan yang sama spesiesnya itu tersebar pada lintang yang perbedaannya lebih dari lima derajat, maka terdapat perbedaan ukuran dan umur ketika mencapai kematangan gonad untuk pertama kalinya (Effendie, 1995).

Tingkat Kematangan Gonad menurut Kessteven dan Nikolsky (1968) :

Ikan yang sudah diperoleh nilai IKG-nya diamati disiapkan untuk diamati, baik dengan mata biasa maupun dengan kaca pembesar. Ikan jantan meliputi bentuk testes, besar kecilnya testes, warna testes, pengisian testes dalam rongga tubuh. Ikan betina meliputi bentuk ovarium, besar kecilnya ovarium, pengisian ovarium, warna ovarium, warna telur.

Ditentukan klasifikasinya tingkat kematangan gonad dengan mengenai pada ketentuan kematangan gonad. Tahap kematangan adalah perkembangan sel telur menjadi semakin besar, berisi kuning telur dan akan diovulasikan pada ikan yang telah dewasa. Proses pematangan gonad pada ikan yang telah dewasa dan induk sebenarnya terjadi mulai dalam masa oosit muda dan bukan dari calon telur (Mulyasari, 2010).

Baca juga : Organ Reproduksi Ikan, Cara Membedakan Jantan dan Betina


Berdasarkan data hasil prngamatan yang dilakukan terhadap 34 sampel ikan Nilem (Osteochilus hasselti) diketahui IKG (Indeks Kematangan Gonad) pada ikan jantan yang tertinggi sebesar 8,19% dapat dikatakan ikan tersebut matang gonad dan belum siap memijah, pada ikan betina yang tertinggi sebesar 21,68% dan 18,67% maka dapat dikatakan ikan tersebut siap memijah. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Johnson, (1971) yang menyatakanikan dikatakan matang gonad dan siap memijah bilamana IKG > 19%. Dan indeks tersebut semakin bertambah besar dan nilai tersebut akan mencapai batas kisar maksimum pada saat akan terjadi pemijahan. 

Sedangkan ikan lainnya pada umumnya < 8% dan dapat dikatakan belum siap memijah. Tingkat kematangan gonad ikan nilem jantan dan betina berbeda karena secara morfologi saja sudah terlihat banyak perbedaan seperti panjang dan berat tubuh ikan. Ikan betina memiliki ukuran yang lebih besar biasanya dibandingkan dengan ukuran tubuh ikan jantan, namun ikan jantan dapat matang gonad dengan lebih cepat dan jangka waktu hidupnya lebih singkat (Dina, 2011).

Baca juga : Ikan Barakuda (Sphyraena Barracuda), Klasifikasi dan Morfologi  

Tingkat kematangan gonad dapat dilihat dari hubungannya dengan berat tubuh ikan tersebut dan hubungan IKG dengan panjang tubuh ikan.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad diantaranya (Effendie, 2002):

a) lingkungan : suhu, salinitas, kualitas air, predator.

b) nutrisi.

Jika ikan makan dengan suplai makanan yang normal tetapi aktivitasnya berkurang maka nilai pertumbuhan dan reproduksinya menjadi meningkat. Dengan berkurangnya aktivitas gerak ikan, maka energi yang tersedia diduga dapat digunakan untuk aktivitas kehidupan lainnya, diantaranya adalah memacu reproduksi, yaitu proses pematangan gonad. Ini dapat pula berarti terjadinya efisiensi energi hasil penguraian makanan (Solong dan Djuana, 2012).Menurut Mariskha dan Nurlita (2012) menyatakan bahwa Ciri-Ciri Tingkat Kematangan Gonad Modifikasi Cassie adalah sebagai berikut :


Tingkat kematangan gonad (TKG) akhir yaitu dicirikan dengan modul diameter oosit sudah mencapai 11 mm. Proporsi TKG IV dimana ikan siap dilakukan pemijahan, dicapai dengan waktu 84 hari pemeliharaan dengan nilai persentasi tertinggi yaitu sebesar 57%. TKG V diketahui sebagai fase atresia, dari hasil pengamatan visual terhadap telur hasil kanulasi diketemukan >50% oosit sudah mengalami atresia, dan kondisi gonad banyak mengandung cairan dan cangkang/folikel serta banyak diketemukan oogonia yang berdiameter < 0,1 mm (Subagja, 2010).

Proses kematangan merupakan perkembangan sel telur menjadi besar, berisi kuning telur dan siap diovulasikan oleh ikan. Dari data diketahui dari seluruh ekor ikan semuanya telah mengalami kematangan gonad, namun berbeda dalam kesiapan pemijahannya. Hal ini terjadi karena kematangan gonad dan keberhasilan pemijahan berhubungan dengan ukuran dan umur ikan. Semakin besar ukuran ikan, jumlah telurnya akan semakin banyak, ukuran telurnya juga relatif lebih besar demikian pula kualitasnya semakin baik (Billard 1992).


Baca juga : Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti), Morfologi dan Klasifikasi  

Variabel-variabel lingkungan tersebut di atas dapat merangsang sistem organ endokrin dan aktivitas reproduksi seperti sekresi hormon gonadotropin oleh sel-sel pituitary yang mendukung perkembangan telur dan sperma dan menstimulasi produksi steroid androgen jantan dan steroid estrogen betina yang akan mengendalikan aktivitas dan tingkah laku reproduksi (Weatherley and Gill 1989; Redding and Patino 1993 dalam Syamsu Alam et al., 2005).

Kesimpulan

1) Dari 34 sampel ikan Nilem, hanya dua ikan yang siap memijah, yaitu ikan betina dengan nilai IKG sebesar 21,68% dan 18,67%. Ikan dengan nilai IKG < 19% blum dapat diakatakan matang gonad dan siap memijah.

2) Faktor yang mempengaruhi IKG adalah lingkungan suhu, salinitas, kualitas air, predator dan nutrisi.

Posting Komentar untuk "Gonad Ikan, Perkembangan dan Indeks Kematangan"