Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Telur Ikan, Sel Gamet Betina dan Jenis-jenisnya


Telur ikan adalah sel gamet betina yang mempunyai program perkembangan untuk menjadi individu baru, setelah program perkembangan tersebut diaktifkan oleh spermatozoa. Sifat khusus telur ikan antara lain adalah ukurannya besar, memiliki bungkus telur, memiliki mikrofil dan memiliki cadangan makanan. Sifat telur ikan secara umum adalah bersifat totipotensi yaitu memiliki kemampuan berkembang menjadi suatu individu. Sifat lainnya adalah sel telur yang tenggelam dan melayang. Serta memiliki polaritas ada dua kutub berlawanan yang berbeda (Costa dan Fabiano, 2009).

Tidak semua telur ikan memiliki bentuk yang sama, namun ada juga telur yang mempunyai bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda atau hampir sama. Seperti pada spesies yang ada dalam satu genus atau yang berdekatan dengan faktor pembeda yang sangat kecil dan bergantung pada spesiesnya. Praktikum ini untuk mengamati bentuk, ukuran, dan struktur morfologi dari telur pada spesies ikan (Costa dan Fabiano, 2009).

Baca juga : Ciri Seksualitas Primer Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti)  

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) mempunyai struktur telur yang tidak terlalu kecil, telur ikan nilem tidak mudah rusak dan mampu bertahan lebih lama dibandingkan ikan ikan yang lain. Manfaat mempelajari morfologi dan diameter telur yakni untuk mengetahui fekunditas karena semakin banyak telur yang dipijahkan (fekunditas), maka ukuran diameter telurnya makin kecil, demikian pula sebaliknya. Ikan yang memiliki diameter telur lebih kecil biasanya mempunyai fekunditas yang lebih banyak. Banyak para ahli mengamati morfologi telur dengan mengawetkan telur terlebih dahulu dengan formalin, larutan gilson, atau dengan cara didinginkan dan selanjutnya telur akan diamati dengan mikroskop atau dengan menggunakan loup (Effendi, 1997).

Larutan formalin adalah pengawet yang cukup baik, dimana specimen yang sudah diawetkan dengan formalin dapat diganti dengan bahan pengawet alkohol yang dapat mengawetkan lebih lama (Lelievre et al., 2010). Larutan gilson baik untuk digunakan di dalam penelitian fekunditas, bukan saja mengeraskan telur tetapi dapat juga melepaskan serta menghancurkan jaringan ovarium. Apabila tujuan dari penelitian akan meneliti telur dalam keadaan segar cara pendinginan merupakan cara yang baik apabila jika materi yang akan diteliti jumlahnya banyak sehingga untuk menyelesaikan akan memerlukan waktu. Untuk mencegah kebusukan terhadap telur dalam tubuh ikan secara utuh dalam ovariumnya saja atau telur alam tubuh ikan secara utuh mulai dari lapangan sampai ke laboratorium, harus dijaga agar es yang telah mencair diganti dengan secepatnya.

Sifat khusus telur ikan antara lain adalah ukuranya besar, memiliki bungkus telur, memiliki mikrofil, dan memiliki cadangan makanan. Sifat telur ikan secara umum adalah bersifat totipotensi yaitu memiliki kemampuan berkembang menjadi suatu individu. Sifat lainnya adalah sel telur yang tengelam dan melayang. Serta memiliki polaritas yaitu ada dua kutub berlawanan yang berbeda (Sistina, 1999). Bentuk telur yang paling umum adalah bulat, tetapi ada pula yang lonjong dengan kombinasi yang bervariasi. Atas dasar struktur kulit luarnya telur ikan dibedakan menjadi telur non adhesive, telur adhesive, bertangkai dan dalam gumpalan lendir (Sistina, 1999).

Secara Struktur telur ikan yang sangat menonjol yaitu : ukurannya besar, memiliki bungkus telur, memiliki cadangan makanan dan memiliki mikrofil. Perkembangan telur ikan sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen yang optimal, kandungan karbondioksida dan racun minimal, serta harus bebas dari musuh-musuh telur yaitu bakteri, jamur dan zooplankton. Telur biasanya ditemukan mati pada saat tahapan morula atau embrio. Sebab-sebab kematian telur pada umumnya adalah kekurangan oksigen, temperatur yang tidak cocok dan serangan bakteri (Sistina, 1999).

Ukuran telur sama dengan ukuran tubuh ikan betina dalam spesies dengan kantong induk telur, tetapi mirip di ukuran betina dalam spesies kantong. Hasil ini mungkin mencerminkan perbedaan dalam keturunan dari keturunan variabel dalam suatu induk, karena sistem perkawinan yang diadopsi oleh spesies yang berbeda dan ada atau tidak adanya kantong induk. Ukuran telur penting untuk kelangsungan hidup keturunan di banyak organisme, seperti keturunan dari telur yang lebih besar, ukuran tersebut biasanya memiliki kondisi yang lebih baik dan tingkat makanannya lebih besar ( Goncalveset al, 2011).



Cleavage yaitu tahapan proses pembelahan sel. Proses ini berjalan teratur dan berakhir hingga mencapai blastulasi. Bisa juga dikatakan proses pembelahan sel yang terus menerus hingga terbentuk bulatan, seperti bola yang di dalamnya berisi rongga Gastrulasi merupakan proses kelanjutan blastulasi. Hasil proses ini adalah terbentuknya tiga lapisan, yaitu ektoderm, modeterm, dan entoderm. Organogenesis adalah tahapan dimana terjadi pembentukan organ-organ, tubuh dari tiga lapisan diatas, yaitu ektoderm, metoderm, dan entoderm. Setiap lapisan membentuk organ yang berbeda. Ektoderm membentuk lapisan pada gigi, mata dan saraf pendengaran. Mesoderm membentuk sistem respirasi, pericranial, peritonial, hati dan tulang. Sedangkan entoderm membentuk sel kelamin dan kelenjar endokrin (Isau, 2011).

Telur dari hewan yang bertulang belakang, secara umum dapat dibedakan berdasarka kandungan kuning telur dalam sitoplasmanya (Effendi, 2002), yaitu :

a. Telur Homolecithal (isolecithal) : Golongan telur ini hanya terdapat pada mamalia. Jumlah kuning telurnya hanya sedikit terutama dalam bentuk butir-butir lemak dan kuning telur yang terbesar di dalam sitoplasma.

b. Telur Telolecithal : Golongan telur ini terdapat sejumlah kuning telur yang berkumpul pada saat satu kutubnya. Ikan tergolong hewan yang mempunyai jenis telur tersebut.

Sistem pengelompokan telur berdasarkan jumlah kuning telurnya :

a. Oligolechital : Telur dengan kuning telur sangat sedikit jumlahnya, contoh ikan Amphioxus.

b. Telolechital : Telur dengan ukuran kuning telur lebih banyak dari oligolechital. Umumnya jenis telur ini banyak dijumpai di daerah empat musim, contoh ikan Sturgeon.

c. Makrolecithal : Telur dengan kuning telur relatif banyak dan keping sitoplasma di bagian kutub animanya. Telur semacam ini banyak terdapat pada kebanyakan ikan.

Sistem yang berdasarkan jumlah kuning telur namun dikelaskan lebih lanjut berdasarkan berat jenisnya:

a. Non Bouyant : telur yang tenggelam ke dasar saat dikeluarkan dari induknya. Contoh telur ikan trout dan ikan salmon.

b. Semi Bouyant : telur tenggelam ke dasar perlahan-perlahan, mudah tersangkut dan umunya telur berukuran kecil, contoh telur ikan coregonus.

c. Terapung : telur dilengkapi dengan butir minyak yang esar sehingga dapat terapung. Umumnya terdapat pada ikan-ikan yang hidup di laut.

Telur ikan teleost air tawar bersifat adesif yaitu melekat dalam subtrat. Hal ini disebabkan adanya lapisan pelekat yang mengandung glukoprotein pada telur yang telah matang. Lapisan ini tidak terdapat pada telur yang belum matang. Apabila telah berada dalam air, telur akan segera mulai mengembang (swelling). Air masuk diantara cangkang dan inti, sehingga ruang perivitelin akan mengembang, dan mikrofil akan menutup dalam waktu satu menit sehingga tidak ada sperma yang dapat masuk lagi. Perkembangan telur terjadi dalam waktu satu sampai dua jam, selanjutnya telur akan mengeras dalam air (Ardias, 2008).

Baca juga : Khasiat Larva Lebah dan Royal Jelly beserta Kandungannya

Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur yang diukur dengan mikrometer berskala yang sudah ditera. Semakin meningkat tingkat kematangan gonad garis tengah telur yang ada dalam ovarium semakin besar (Goncalves et al., 2011). Masa pemijahan setiap spesies ikan berbeda-beda, ada pemijahan yang berlangsung singkat, tetapi banyak pula pemijahan dalam waktu yang panjang ada pada ikan yang berlangsung beberapa hari. Semakin meningkat tingkat kematangan garis tengah telur yang ada dalam ovarium semakin besar.Informasi perkembangan diameter telur dalam gonad ikan sangat berguna untuk menduga saat pemijahan, terutama pada ikan. Diameter telur ikan pada saat pemijahan sekitar 1,5 mm (Makmur, 2009)

Pengawetan secara umum adalah mempertahankan keutuhan tubuh atau organ secara morfologi dan anatomi. Pendinginan adalah salah satu cara untuk mengawetkan. Sebagai obyek penelitian, cara pendinginan ini jarang dilakukan, karena sampel akan menjadi sangat keras dan berkerut, air yang ikut membeku akan mempersulit penelitian. Namun demikian cara pengawetan dengan pendinginan ini dapat mempertahankan sampel beberapa saat sampai dimasukan kedalam larutan pengawet (Thomas, 1989).

Data pengambilan sampel telur diambil dari berbagai jenis pengawetan, diantaranya tanpa pengawetan, pengawetan dengan formalin, pengawetan dengan larutan gilson dan dengan pendinginan. Pada pengawetan dengan larutan Gilson, gonad tersebut diawetkan dengan larutan Gilson dengan bertujuan untuk melarutkan dinding gonad sehingga butiran telur terlepas. Larutan Gilson dapat melarutkan jaringan-jaringan pembungkus telur sehingga memudahkan dalam perhitungan butir-butir telur (Unus dan Sharifuddin, 2010).


Langkah langkah dalam pengawetan telur yaitu: membedah ikan dan di ambil telurnya, telur di keringkan di atas kertas karbon. Sebagian telur di masukan ke 3 botol film yaitu untuk pengawetan formalin, gilson dan pendinginan. Pengawetan dengan formalin dilakukan dengan memberi beberapa tetes formalin 10 %. Pengawetan dengan larutan gilson dengan menambahkan beberapa tetes larutan gilson ke dalam botol film yang berisi telur kemudian di kocok hati-hati agar tercampur. Pengawetan pendinginan dilakukan hanya dengan memasukan botol film yang berisi telur kering kedalam lemari es. Setelah diawetkan sampel telur diambil sebanyak kurang lebih 10 butir telur. Kemudian diamati morfologinya: kondisi kulit telur, dan warna telur diamati dengan menggunakan mikroskop atau loupe.




Telur yang digunakan dalam praktikum ini adalah telur dari ikan nilem. Berdasarkan hasil praktikum dapat dilihat terdapat beberapa jenis atau tipe dari bentuk, ukuran dan perbedaan warna dari ±30 telur yang dijadikan sampel. Menurut hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ikan nilem memiliki tiga jenis bentuk telur yaitu bulat, lonjong dan tidak beraturan. Berdasarkan hasil praktikum, diketahui telur jenis ikan sampel tersebut polytelolechital karena mengandung sejumlah kuning telur yang lebih banyak. Seperti yang diungkapkanTriyani (2002)bahwa telur ikan nilem banyak mengandung kuning telur yang mengumpul pada suatu kutub. Warna telur ikan nilem transparan dan bersifat demersal atau terbenam di dasar perairan. Telur ikan nilem mempunyai diameter berkisar antara 0,8 mm – 1,2 mmdan bentuk telur yang paling umum adalah bulat, tetapi ada pula yang lonjong dengan kombinasi yang bervariasi(Sistina,1999).

Baca juga : Lebah, Khasiat Propolis dan Kandungan Sarang dan Getah Lebah  

Telur dibuahi ditandai dengan warnanya yang jernih transparan dikarenakan oolema masih utuh sehingga rongga perivitellin tampak jernih, sedangkan telur tidak dibuahi akan mati dan warnanya berubah menjadi putih keruh (Sutisna, 1995). Pengawetan telur berpengaruh pada perbedaan warna pada telur ikan. Telur yang diawetkandenganformalin mengalamiperubahanwarnamenjadikuning, sedangkantelur yang diawetkandengancarapendinginanberwarna hijau kecoklatan, dantelur yang diawetkandenganlarutanGilsonberwarna orange (Sutisna, 1995).

Pengawetan berpengaruh terhadap panjang, berat dan faktor kondisi ikan atau organ yang diawetkan. Andersen dan Gutreuter (1983) menyatakan bahwa ukuran ikan atau organ yang telah diawetkan akan menyusut cepat, kemudian menjadi stabil, dan berat ikan akan cenderung meningkat mencapai maksimum setelah itu sedikit menurun. Tetapi masih lebih berat dari berat ikan atau organ yang bersangkutan saat masih hidup.

Diameter telur yang dibuahi dan tidak dibuahi akan mengalami suatu proses perkembangan dari sel ke sel. Dan dari hasil praktikum diameter telur yang didapat beragam, diameter terbesar setelah pengawetan telur dengan larutan formalinadalah 35µm sedangkan yang terkecil adalah 25µm, diameter terbesar setelah pengawetan telur dengan pendinginanadalah 49µm sedangkan yang terkecil adalah 35, dan diameter terbesar setelah pengawetan telur dengan larutan gilson adalah 36µm sedangkan yang terkecil adalah 21,5µmµmHoar (2004) menyatakan bahwa perbedaan diameter ukuran telur dipengaruhi oleh masa pemijahan dan ukuran tubuh dari masing-masing spesies ikan. Diameter telur ada hubungannya dengan fekunditas. Fekunditas adalah jumlah telur matang dalam ovari yang akan dikeluarkan pemijahan, fekunditas meningkat secara logaritmik seiring dengan pertumbuhan panjang atau bobot. Makin banyak telur yang dipijahkan (fekunditas), maka ukuran diameter telurnya makin kecil, demikian pula sebaliknya. Ikan yang memiliki diameter telur lebih kecil biasanya mempunyai fekunditas yang lebih banyak, sedangkan yang memiliki diameter telur yang besar cenderung memiliki fekunditas rendah. 

Semakin besar ukuran diameter telur akan semakin baik, karena dalam telur tersebut tersedia makanan cadangan sehingga larva ikan akan dapat bertahan lebih lama. Larva yang berasal dari telur yang besar memiliki keuntungan karena memiliki cadangan kuning telur yang lebih banyak sebagai sumber energi sebelum memperoleh makanan dari luar. Ukuran diameter telur dapat menentukan kualitas yang berhubungan dengan kandungan kuning telur dimana telur yang berukuran besar juga dapat menghasilkan larva yang berukuran besar. Semakin berkembang gonad, maka ukuran diameter telur yang ada didalamnya semakin besar sebagai hasil pengendapan kuning telur, hidrasi, dan pembentukan butir-butir minyak (Unus dan Sharifuddin, 2010).


Data pengambilan sampel telur yang diambil tadi telah di awetkan dengan berbagai jenis pengawetan, diantaranya pengawetan dengan formalin, pengawetan dengan larutan gilson dan dengan pendinginan. Pengawetan telur yang terbaik dari ketiga metode pengawetan yakni formalin, hal ini sesuai dengan yang ada di dalam jurnal Ulasan IPTEK. Fakultas Perikanan Unsrattentang Prinsip dan Kegunaan Pengawetan dalam Koleksi Ikan,yaitu Laevastu (1965) menganjurkan penggunaan formalin 4% dan Fleming (1987) menyatakan bahwa teknik fiksasi yang terbaik untuk menghitung telur dalam gonad ikan salmon adalah memasukkan ovari segar ke dalam larutan formalin 5%. Selain itu Thomas (1989) menyatakan bahwa membekukan ovari dan untuk memulainya analisisnya, sampel dimasukkan (90-95˚C) sebelum dimasukkan ke dalam larutan formalin 4%. Bahan kimia yang umum digunakan untuk mengawetkan ikan adalah formalin 5-10 %. Larutan formalin dipilih karena dapat diencerkan dengan air tawar maupun air laut. Di dalam larutan ini sampel dapat bertahan hingga beberapa bulan (Anderson dan Gutreuter, 1983).

Pendinginan adalah salah satu cara untuk mengawetkan. Sebagai obyek penelitian, cara pendinginan ini jarang dilakukan, karena sampel akan menjadi sangat keras dan berkerut, air yang ikut membeku akan mempersulit penelitian. Namun demikian cara pengawetan dengan pendinginan ini dapat mempertahankan sampel beberapa saat sampai dimasukan kedalam larutan pengawet (Thomas, 1989).Larutan gilson merupakan larutan yang populer digunakan untuk memisahkan telur-telur ikan dari jaringan-jaringan gonad. Larutan ini merupakan kombinasi dari alkohol 60%, asam nitrat, asam asetat, merkuri klorida yang dilarutkan dalam akuades (Snyder, 1983).

Baca juga : Khasiat Madu Menurut Agama disertai Dalil Alquran dan Hadist  

Pengawetan sampel atau objek penelitian merupakan awal suatu penelitian. Kesalahan pada saat pengawetan sampel dapat memberikan hasil akhir yang tidak maksimal. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan yang cukup tentang tata cara pengawetan dan harus ada keseriusan dalam melakukannya, karena bahan kimia yang dipakai umumnya bersifat mudah menguap, mudah terbakar, mengganggu pernafasan dan bahkan ada yang bersifat karsinogen (Syahalaitua dan Pradina, 1996).

Hasil pengawetan telur ikan nilem terjadi perubahan warna, bentuk dan ukurannya. Telur ikan yang diamati memiliki warna yang berbeda-beda diantaranya berwarna kuning, orange dan hijau kecoklatan. Bentuk telurnya ada tiga yaitu bulat, lonjong atau oval dan tidak beraturan.

Posting Komentar untuk "Telur Ikan, Sel Gamet Betina dan Jenis-jenisnya "