Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asuhan Keperawatan Pasien Neoplasma, Pengkajian, Pemeriksaan dan Diagnosa



Neoplasma merupakan suatu abnormalitas darim sel-sel yang berada dalam tubuh manusia, dimana sel-sel tersebut terus mengalami pembelahan secara aktif serta yang menjadi bahaya adalah karena neoplasma ini bersifat parasit, dalam kata lain menjadi pesaing untuk sel-sel yang sehat, sehingga apabila pertumbuhannya tidak dihentikan maka akan mengakibatkan penyakit-penyakit seperti Tumor ganas/ kanker.

Asuhan Keperawatan


  • Pengkajian

1. Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat, diagnosa medis serta data penanggung jawab Alasan masuk rumah sakit Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di daerah abdomen, mual, perdarahan.

2. Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan sekarang Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan klien saat ini. Keluhan yang dirasakan klien post operasi biasanya nyeri sebagai efek dari pembedahan seperti: cemas, gangguan aktifitas, dan gangguan nutrisi

Baca juga : Pewarna Bibir (Lipstik) dan Pensil Bibir (Lips Liner) dan Jenis-jenisnya  

3. Riwayat kesehatan dahulu Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehata n klien sebelum menderita penyakit sekarang, seperti pernah mengalami kanker atau tumor pada organ lain.

4. Riwayat kesehatan keluarga Apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien, dan untuk menentukan apakah ada penyebab herediter atau tidak.

5. Riwayat perkawinan Jumlah perkawinan dan lama perkawinan merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya tumor ovarium.

6. Riwayat kehamilan dan persalinan Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuk tumbuh/tidaknya suatu tumor ovarium.

7. Riwayat menstruasi Klien dengan tumor ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea.
 

  • Pemeriksaan Fisik

Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis

a. Kepala

1. Hygiene rambut

2. Keadaan rambut

b. Mata. 1. Sklera : ikterik/tidak

2. Konjungtiva : anemis/tidak

3. Mata : simetris/tidak

c. Leher 1. Ada/tidak adanya pembengkakan kelenjer tyroid

2. Ada/tidak adanya Tekanan vena jugolaris.

d. Dada Pernapasan

1. Jenis pernapasan

2. Bunyi napas

3. Penarikan sela iga

e. Abdomen 1. Nyeri tekan pada abdomen.

2. Teraba massa pada abdomen.

f. Ekstremitas 1. Nyeri panggul saat beraktivitas.

2. Tidak ada kelemahan.

g. Eliminasi, urinasi

1. Adanya konstipasi

2. Susah BAK\

  • Data Sosial Ekonomi

Tumor ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum menopause.

  • Data Spritual

Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan kepercayaannya.

  • Data Psikologis

Klien dengan post operasi tumor ovarium mengalami cemas terhadap segala hal yang terjadi mengenai penyakitnya misalnya cemas akan perawatan luka bekas operasi karena kurang pengetahuan klien

  • Pola kebiasaan Sehari-hari :

Biasanya klien dengan tumor ovarium mengalami gangguan dalam aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri

Rencana Pulang Hal ini perlu dikaji untuk mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan klien untuk perawatan di rumah.

Diagnosa yang mungkin muncul :

Diagnosa yang muncul

1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.

3. Gangguan retensi urine berhubungan dengan penekanan daerah sekitar panggul.

Baca juga : Pensil Alis (Eye Brow Pencil) dan Cat Bulu Mata (Mascara), Warna dan Cara Penggunaan


NCP (Nursing Care Plain) Diagnosa Rencana Asuhan Keperawatan keperawatan Tujuan Intervensi Rasional:


1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor.

Tujuan: setelah melakukan 2X24 JAM nyeri berkurang dengan KH :

  • Klien tampak rileks
  • Skala nyeri berkurang.
  • TTV dalam batas normal
  • Klien dapat mengatasi nyeri.

Intervensi :

  • Lakukan pengkajian nyeri secara kompherensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas.
  • Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
  • Control lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
  • Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat / dingin.
  • Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
  • Tingkatkan istrahat
  • Atur posisi senyaman mungkin
  • Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama

Rasional :

  • Membantu mengevaluasi derajat nyeri
  • Mengetahui tingkat kenyamanan klien
  • Mengetahui penyebab nyeri
  • Mengalihkan perhatian klien saat merasa nyeri hingga nyeri berkurang.
  • Membantu mengurangi nyeri
  • Agar klien dapat beristrahat dengan baik dan cukup
  • Klien merasa nyaman dan rileks
  • Mengetahui perkembangan klien.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah

Tujuan : Dalam 2x24 jam nutrisipada klien terpenuhi dengan KH :

  • Klien tidak merasa mual dan muntah
  • Nutrisi klien terpenuhi
  • BB klien meningkat

Intervensi :

  • Tentukan BB ideal menurut usia dan tinggi badan
  • Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan dan menggunakan nutrisi yang oenting.
  • Monitor intake nutrisi, spesifikan porsi makanan yang dimakan.
  • Kaji adanya alergi makanan
  • Temani pasien saat makan untuk medorong intake nutrisi.
  • Timbang pasien setiap minggu dalam kondisi yan sama
  • Berikan anti muntah sesuai intruksi sebelum makan
  • Jika pasien muntah anjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan kesukaan
  • Berikan informasih tentang kebutuhan nutrisi.

Rasional :

  • Mengetahui keseimbangan berat badan dan tinggi
  • Mengetahui kecukupan nutrisi
  • Mengetahui balance intake nutrisi
  • Mengetahui riawayat alergi
  • Mengetahui seberapa banyak klien untuk makan
  • Mengetahui peningkatan BB klien
  • Agar tidak terjadi mual muntah
  • Agar klien tidak merasa muntah
  • Agar klien mengetahui status nutrisinya.

3. Gangguan retensi urine berhubungan dengan penekanan daerah sekitar panggul

Tujuan : setelah dilakukan askep 2x24 jam didapatkan dengan KH :

  • Tidak ada residu urine >100-200 cc
  • Intake cairan dalam rentang normal
  • Bebas dari ISK
  • Tidak ada spasme bladder
  • Balance cairan seimbang

Intervensi :

  • Monitor intake dan output
  • Monitor derajat distensi bladder
  • Kaji pada pasien untuk mencatat output urine
  • Sediakan privacy untuk eliminasi
  • Stimulus reflek bladder dengan kompres dingin pada abdomen
  • Kateterisasi jika perlu monitor tanda dan gejala ISK (panas hematuria,perubahan bau dan konsisten urine)

Rasional :

  • Mengetahui balance cairan
  • Untuk mengurangi distensi
  • Mengetahui jumlah volume urine klien
  • Menjaga privasi
  • Untuk menghangatkan atau memberikan kenyamanan klien
  • Jika klien sangat sulit berkemih
  • Mengetahui karakteristik urine

Posting Komentar untuk "Asuhan Keperawatan Pasien Neoplasma, Pengkajian, Pemeriksaan dan Diagnosa"