Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Organ Reproduksi Ikan, Cara Membedakan Jantan dan Betina


Pengetahuan mengenai organ reproduksi ikan merupakan bagian yang sangat penting dalam biologi perikanan. Ikan dapat dilihat sifat seksual primer dan sekundernya. Sifat seksual primer ditandai dengan adanya organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi seperti testis, dan ovari beserta pembuluh pembuluhnya. Sedangkan sifaat seksual sekunder merupakan tanda tanda diluar sifat seksual primer seperti adanya perbedaan bentuk dan warna (Kadarusman, 2010). 

 Proses penentuan seksual pada ikan memilki variabel dan materi yang rumit serta mekanisme yang beragam diantara spesies ikan yang berbeda. Dalam 30 tahun terakhir, beberapa penelitian mengarah pada tipe gonad, hermaproditisme, penentuan genetik seksual, dan keseringan munculnya steroid seksual paada pembedaan seksual (Mulfizar, 2012).

Baca juga : Cara Membuat Kerupuk Tulang Ikan  

Penelitian yang berfokus pada penentuan seksual ikan penting untuk ekologi dan para peneliti akuakultur, seperti karakter morfometrik yang telah digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi ambang batas pertumbuhan dan dimorfisme seksual di ontogeny dari beberapa spesies ikan yang dibudidayakan maupun di alam, seperti Rutilus rutilus (Kadarusman, 2010).

Penentuan perbedaan ini dapat digunakan untuk seleksi betina dalam populasi di ekologi maupun akuakultur. Perbedaan reproduktif seksual dapat diprediksi dari arah dan besarnya seksual dimorfisme dari morfologi eksternal dan internal. Ikan jantan memiliki struktur yang lebih besar yang menambah perolehan kesempatan memijah, sedangkan betina diprediksi memiliki lebih besar organ yang terasosiasi pada produksi telur (Afini, 2014).

Mengetahui perbedaan antara jenis kelamin jantan dan betina pada ikan, baik itu hermaprodit, gonokhorisme, ataupun kondisi seks yang normal kita dapat memahami struktur populasi, kita dapat mengkaji analisis stok, yaitu dengan mengartikan sebuah kelompok ikan atau hewan perairan lainya yang dapat diperlakukan sebagai unit tunggal untuk tujuan manajemen ataupun lainnya. Selain itu, dengan kita mempelajari pembedaan jantan dan betina pada ikan kita dapat memprediksi secara dini pengambilan strategi dalam penanganan budidaya (Effendi, 2002). Kami melakukan praktikum pengenalan ikan jantan dan betina bertujuan agar memudahkan kami untuk mengenai ikan jantan dan ikan betina baik secara morfologi ataupun secara anatomi.


Perbedaan Jantan dan Betina


Pada prinsipnya, seksualitas pada ikan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penentuan seksualitas ikan di suatu perairan harus berhati-hati karena secara keseluruhan terdapat bermacam-macam seksualitas ikan mulai dari hermaprodit sinkroni, protandri, protogini, hingga gonokorisme yang berdiferensiasi maupun yang tidak berdiferensiasi. (Pulungan, 2014).

Pada kelompok Teleostei terdapat sepasang ovarium yang memanjang dan kompak. Ovarium terdiri dari oogonia dan jaringan penunjang atau stroma. Mereka tergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesovaria, di bawah atau di samping gelembung renang (jika ada. Ukuran dan perkembangannya pada rongga tubuh bervariasi dengan tingkat kematangannya. Pada keadaan matang , ovarium bisa mencapai 70 % dari berat tubuhnya. Sebagian besar pada 98 waktu masih muda warna keputih-putihan dan menjadi kekuning-kuningan pada saat matang. (Robisalmi, 2010).

Baca juga : Fakta Tentang Kerupuk Tulang Ikan

Testes (gonad jantan) bersifat internal dan bentuknya longitudinal, pada umumnya berpasangan. Testes ini bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorchium, di bawah atau di samping gelembung gas (jika ada). Mereka tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran dan warna gonad bervariasi tergantung pada tingkat kematangannya dengan berat bisa mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testes berwarna putih kekuningan dan halus. (Pulungan, 2013).

Tipe seksualitas pada ikan ada dua macam, yaitu seksualitas primer dan seksualitas sekunder. Sifat seksualitas primer pada ikan adalah ditandai dengan adanya organ yang berhubungan secara langsung dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Tanpa melihat tanda-tanda lain pada ikan akan sukar untuk mengetahi organ seksual primernya. Sedangkan sifat seksualitas sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan betina. Pada umumnya ikan jantan memiliki warna yang lebih cerah dan menarik daripada ikan betina (Afini, 2014).


Pertumbuhan seksual dimorfisme sering ditemukan pada ikan teleostei. Biasanya, pada ukuran dewasa, jantan ditemukan lebih besar daripada betina. Misalnya yang telah diteliti pada banyak jenis, pada salmon seperti Oncorhynchus mykiss, Salmo trutta. Beberapa paper menyebutkan bahwa betina lebih besar dari jantan pada banyak ikan flatfish seperti Limanda limanda, dan turbot, Scophtalmus maximus. Misalnya, menurut Beevi (2012), ikan bonito atau European seabass adalah spesies gonochoristic dengan gonad yang secara seksual tidak berbeda sampai usia 7-12 bulan. Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina. (Afini, 2014)

Tipe seksualitas sekunder dibagi menjadi dua berdasarkan perbedaan sifatnya, yaitu yang bersifat permanen dan yang bersifat sementara.

a. Sifat seksualitas sekunder bersifat Permanen

Sifat seksualitas sekunder yang bersifat permanen / tetap, yaitu tanda pembulatan hitam yang dimana tanda ini ada sebelum dan sesudah msim pemijahan. Biasanya tanda seksual itu terdapat positif pada ikan jantan saja, apabila tanda seksual menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukan perubahan

Baca juga : Jenis Ikan Berdasarkan Tipe Reproduksi dan Seksualitas

b. Sifat seksualitas sekunder bersifat Sementara

Sifat seksualitas sekunder yang bersifat sementara hanya muncul pada saat musim pemijahan saja. Misalnya “bripositor” yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat diatas kepalanya pada waktu musim pemijahan (Pulungan, 2014).


Hermaprodit


Hermaprodit adalah keadaan dimana pada satu tubuh individu ditemukan dua jenis gonad, yaitu gonad jantan dan gonad betina (Wiadnya, 2011). Sedangkan yang tidak hermaprodit sering kali juga disebut dengan istilah Gonokoristik. Gonokoristik adalah keadaan dimana pada satu spesies sepanjang hidupnya memiliki jenis kelamin yang sama (Sembiring, 2013).

Posting Komentar untuk "Organ Reproduksi Ikan, Cara Membedakan Jantan dan Betina"