Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tanaman Beluntas, Khasiat dan Manfaat untuk Jamu, Obat TBC, Nyeri dan Meningitis


Klasifikasi ilmiah


Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Asterales

Famili: Asteraceae

Genus: Pluchea

Spesies: P. indica

Nama binomial : Pluchea indica

Beluntas merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu lembut. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam sebagai pagar pekarangan. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua.

Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa), baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou (Timor), sedangkan nama asing untuk tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh fleabane (Inggris). Nama simplisia beluntas adalah Plucheacea folium (daun), Plucheacea radix (akar).

Baca juga : Bunga Melati, Kandungan dan Cara Ekstraksi untuk Parfum dan Aroma Terapi  

Nama ilmiah atau nama latin tanaman beluntas adalah Pluchea indica Less, selain nama ilmiah tanaman beluntas juga memiliki sebutan nama berbeda di tiap daerah di Indonesia. Orang sunda biasa mengenalnya dengan sebutan Beruntas, orang jawa tengah biasa mengenalnya dengan sebutan Luntas, di Makassar biasa disebut Lamutasa dan masih banyak lagi istilah-istilah daerah lainnya untuk beluntas.

Ciri-ciri tanaman beluntas


Sebelum mengenal dan menerapkan manfaat daun beluntas untuk kesehatan yaitu sebagai obat alami, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu cirri-ciri fisik dari tanaman ini.

Batang beluntas

Tanaman beluntas memiliki batang kayu, batang bulat dan berdiri tegak serta mempunyai banyak cabang. Bila berumur masih muda batang tanaman ini berwarna ungu, kemudian warnanya akan berubah menjadi putih kotor bila umurnya sudah tua. Bila tidak dipangkas pohon beluntas tingginya bisa mencapai 3 meter.

Daun beluntas

Tanaman beluntas memiliki daun yang bertangkai pendek, daunnya berbentuk menyerupai bulat telur, pada bagian ujung daun berbentuk runcing serta posisi daun yang letaknya berselang-seling. Permukaan daun terdapat bulu-bulu halus, panjang daun beluntas biasanya antara 3,8 sampai dengan 6,4 cm, memiliki lebar antara 2 – 4 cm. Daun beluntas memiliki tulang-tulang yang menyirip, warna daun hijau muda bisa juga berwarna hijau tua.

Bunga beluntas

Tanaman beluntas adalah salah satu jenis tanaman herbal yang memiliki bunga, mempunyai bentuk yang majemuk, mahkota lepas, mempunyai putik menyerupai jarum dengan panjang kurang lebih 6 mm dengan warna hitam agak kecoklatan. Bunga beluntas mempunyai kepala sari yang berwarna ungu sementara kepala putiknya mempunyai warna putih agak kekuningan.

Akar beluntas

Tanaman beluntas mempunyai jenis akar yang bercabang dan termasuk golongan akar tunggang.


Ciri Morfologi


Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih.

Sifat dan Khasiat


Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan, berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan; sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk. Daun beluntas juga dapat dikonsumsi sebagai lalaban atau dikukus. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli.

Baca juga : Mentimun, Zat Aktif dan Cara Membuat Masker dan Fasial Wash dengan Timun  

Kandungan daun beluntas


Berbeda dengan tanaman alang-alang dan tanaman akar wangi yang diambil akarnya sebagai obat, tanaman beluntas diambil daunnya untuk pengobatan. Manfaat daun beluntas sebagai obat tradisional ditandai dengan adanya beberapa kandungan kimia yang terdapat di dalamnya, antara lain terdapatnya kandungan alkholoid, kandungan minyak atsiri serta kandungan flavonoid. Adanya kandungan flavonoid di dalam daun beluntas membuat daun ini mempunyai sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu suatu bakteri penyebab bisul, jerawat, penyakit meningitis dan penyakit arthritits.

Di dalam flavonoid juga terdapat kandungan senyawa fenol, yaitu suatu jenis alkohol yang memiliki sifat asam oleh sebab itu sering juga disebut asam karbolat. Kandungan senyawa fenol yang terdapat di dalam daun beluntas berguna untuk mengganggu pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu salah satu jenis bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan terjadi pada manusia yaitu timbulnya penyakit diare.

Kandungan daun beluntas lainnya adalah terdapatnya minyak atsiri yang mengandung benzyl alkohol, terdapat juga kandungan benzyl asetat, kandungan eugenol, serta linolol. Khasiat minyak atsiri dapat dipergunakan untuk menghambat proses pertumbuhan bakteri penyebab karies pada gigi. Oleh karenanya manfaat daun beluntas dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kesehatan pada gigi.

Khasiat dan manfaat daun beluntas untuk mengobati penyakit


Secara tradisional manfaat daun beluntas sering dipergunakan masyarkat untuk mengatasi bau badan, berfungsi juga sebagai ramuan herbal penurun panas, obat pereda batuk, serta ramuan obat untuk mengobati sakit diare. Daun beluntas juga sering dimanfaatkan untuk mengobati rasa nyeri akibat rheumatik serta sakit pada pinggang. Daun beluntas juga bermanfaat untuk mengobati penyakit tuberculosis kelenjar leher jika diramu bersama dengan rumput laut.
 

Cara membuat jamu beluntas sebagai obat

  • Manfaat daun beluntas untuk mengobati bau badan

Siapkan beberapa helai daun beluntas (3 -5 helai), cuci dengan air sampai benar-benar bersih, kemudian rebus dengan 2 gelas air bersih, tunggu sampai mendidih hingga tersisa menjadi 1 gelas. Kemudian angkat dan diamkan sampai menjadi hangat, minumlah secara rutin pagi dan sore hari. Selain direbus, daun beluntas juga dapat disajikan sebagai lalapan pada saat makan. Namun pastikan dahulu bahwa daun beluntas yang akan disantap sudah dicuci dan benar-benar bersih.
Manfaat daun beluntas untuk mengatasi gangguan pencernaan pada anak

Siapkan beberapa helai daun beluntas, cuci sampai benar-benar bersih, kemudian di masak. Campurkan ke dalam bubur saring atau nasi tim.

  • Manfaat daun beluntas untuk mengobati TBC

Siapkan batang dan daun beluntas yang sudah dicuci bersih, tambahkan rumput laut. Kemudian dimasak dengan cara tim sampai menjadi lunak, jadikan sebagai hidangan untuk dimakan.
Manfaat daun beluntas sebagai obat untuk meluruhkan keringat dan penurun panas

Baca juga : Bunga Lavender, Cara Membuat Masker Wajah, Teh dan Minyak Lavender  

Siapkan beberapa helai daun beluntas yang sudah dicuci bersih, kemudian direbus. Bisa juga juga diseduh dengan air yang mendidih sebagai minuman teh. Minumlah secara rutin pagi dan sore hari.

Posting Komentar untuk "Tanaman Beluntas, Khasiat dan Manfaat untuk Jamu, Obat TBC, Nyeri dan Meningitis"