Mentimun, Zat Aktif dan Cara Membuat Masker dan Fasial Wash dengan Timun
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativa L
DEFINISI
Mentimun adalah jenis tumbuhan dari famili Cucurbitaceae yang mempunyai nama ilmiah Cucumis sativus L yang bersifat menjalar atau merambat dengan perantara alat pemegang yang berbentuk spiral (Ir.Budi Samadi, 2002 : 12).
Baca juga : Khasiat Kapasan (Pacar Laut), Manfaat Bunga, Daun, Biji dan Akar
Maserasi Simplisia buah mentimun sebanyak 150 gram dimasukkan ke dalam wadah berwarna gelap dan tambahkan etanol 70% hingga terendam sempurna, kemudian dimaserasi hingga terekstrak sempurna dan diperoleh ekstrak buah mentimun dalam etanol dan ampas. Ekstrak diuapkan menggunakan destilasi vacum sampai 150ml. Ekstrak kemudian diasamkan dengan menambahkan H2SO4 2N hingga pH 3-5 kemudian ditambahkan CHCl3 dengan perbandingan 1:1 dalam corong pisah. Perlakuan ini dilakukan 3 kali pengulangan atau hingga tidak terjadi perubahan warna pada CHCl3, setelah diperoleh ekstrak buah mentimun dalam CHCl3 dan lapisan air-asam, ekstrak buah mentimun dalam CHCl3 lalu diuapkan dengan destilasi vakum hingga seluruh kloroform menguap dan larutkan dengan aquadest hingga 150 ml.
A. Masker Mentimun
1. Pertama siapkan buah timun segar 1 buah saja.
2. Haluskan mentimun tersebut secukupnya tanpa harus mengupas kulitnya.
3. Sebelum menggunakan bersihkan dulu wajah kamu dengan sabun khusus muka, ini bertujuan agar pori wajah bersih dari kotoran dan mampu menyerap kandungan nutrisi dari masker wajah alami tersebut.
4. Setelah bersih barulah oleskan masker alami tersebut secara merata keseluruh bagian wajah, termasuk salah satunya pada bagian leher.
5. Agar meresap secara optimal, silahkan diamkan masker menempel selama 1 jam. Bila sudah terasa kaku, bilas masker wajah dengan menggunakan air dingin.
1. Zat Aktif
- Kandungan Timun
- Zat aktif
2. Metode Ekstraksi
Maserasi Simplisia buah mentimun sebanyak 150 gram dimasukkan ke dalam wadah berwarna gelap dan tambahkan etanol 70% hingga terendam sempurna, kemudian dimaserasi hingga terekstrak sempurna dan diperoleh ekstrak buah mentimun dalam etanol dan ampas. Ekstrak diuapkan menggunakan destilasi vacum sampai 150ml. Ekstrak kemudian diasamkan dengan menambahkan H2SO4 2N hingga pH 3-5 kemudian ditambahkan CHCl3 dengan perbandingan 1:1 dalam corong pisah. Perlakuan ini dilakukan 3 kali pengulangan atau hingga tidak terjadi perubahan warna pada CHCl3, setelah diperoleh ekstrak buah mentimun dalam CHCl3 dan lapisan air-asam, ekstrak buah mentimun dalam CHCl3 lalu diuapkan dengan destilasi vakum hingga seluruh kloroform menguap dan larutkan dengan aquadest hingga 150 ml.
Baca juga : 5 Jenis Makanan untuk Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida
1). Isolasi Senyawa Saponin dengan KLT analitik
Lempeng alumunium silika gel GF254 Merck disiapkan dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 3 cm. Ekstrak kental yang telah dilarutkan dengan alkohol 95% ditotolkan pada lempeng tepi bawah dan diangin-anginkan beberapa saat. Lempeng dimasukkan ke dalam chamber yang berisi eluen yaitu campuran homogen lapisan bawah pelarut antara kloroform : metanol : aquades (13:7:2). Lempeng dibiarkan terelusi hingga eluen merambat sampai pada tanda garis tepi atas lempeng kemudian dikeluarkan dan dikeringkan di udara. Pengamatan noda menggunakan lampu UV 254 dan 366 nm. Lempeng juga disemprotkan dengan pereaksi LB dandipanaskan pada suhu 110oC selama 10 menit untuk memperjelas warna noda yang terbentuk. Proses KLT analitik dilakukan secara berulang hingga memperoleh hasil yang tepat. Setelah hasil dengan KLT analitik disimpulkan positif maka dilanjutkan dengan KLT.
2). Isolasi Senyawa Saponin dengan KLT preparatif
Lempeng preparatif silika gel 60 F254 Merck disiapkan dengan ukuran panjang 20 cm dan lebar 20 cm. Ekstrak kental yang telah dilarutkan dengan alkohol 95% ditotolkan sepanjang lempeng tepi bawah dan diangin-anginkan beberapa saat. Lempeng dimasukkan ke dalamchamber yang berisi eluen yaitu campuran homogen lapisan bawah pelarut antara kloroform : metanol : aquades (13:7:2). Lempeng dibiarkan terelusi hingga eluen mencapai batas atas lempeng kemudian dikeluarkan dan dikeringkan di udara. Pengamatan noda menggunakan lampu UV 254 dan 366 nm. Lempeng juga disemprotkan pereaksi LB pada kedua bagian tepi dan bagian tersebut dipanaskan dengan hair dryer untuk memperjelas warna noda yang terbentuk. Noda-noda yang terbentuk pada bagian tepi lempeng dihubungkan dengan garis dari tepi satu ke tepi lainnya. Bagian dalam garis dikerok dengan membuang bagian yang telah dipanaskan dan dilarutkan dengan alkohol 95% sebagai isolat.
3. Isolasi Senyawa
1). Isolasi Senyawa Saponin dengan KLT analitik
Lempeng alumunium silika gel GF254 Merck disiapkan dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 3 cm. Ekstrak kental yang telah dilarutkan dengan alkohol 95% ditotolkan pada lempeng tepi bawah dan diangin-anginkan beberapa saat. Lempeng dimasukkan ke dalam chamber yang berisi eluen yaitu campuran homogen lapisan bawah pelarut antara kloroform : metanol : aquades (13:7:2). Lempeng dibiarkan terelusi hingga eluen merambat sampai pada tanda garis tepi atas lempeng kemudian dikeluarkan dan dikeringkan di udara. Pengamatan noda menggunakan lampu UV 254 dan 366 nm. Lempeng juga disemprotkan dengan pereaksi LB dandipanaskan pada suhu 110oC selama 10 menit untuk memperjelas warna noda yang terbentuk. Proses KLT analitik dilakukan secara berulang hingga memperoleh hasil yang tepat. Setelah hasil dengan KLT analitik disimpulkan positif maka dilanjutkan dengan KLT.
2). Isolasi Senyawa Saponin dengan KLT preparatif
Lempeng preparatif silika gel 60 F254 Merck disiapkan dengan ukuran panjang 20 cm dan lebar 20 cm. Ekstrak kental yang telah dilarutkan dengan alkohol 95% ditotolkan sepanjang lempeng tepi bawah dan diangin-anginkan beberapa saat. Lempeng dimasukkan ke dalamchamber yang berisi eluen yaitu campuran homogen lapisan bawah pelarut antara kloroform : metanol : aquades (13:7:2). Lempeng dibiarkan terelusi hingga eluen mencapai batas atas lempeng kemudian dikeluarkan dan dikeringkan di udara. Pengamatan noda menggunakan lampu UV 254 dan 366 nm. Lempeng juga disemprotkan pereaksi LB pada kedua bagian tepi dan bagian tersebut dipanaskan dengan hair dryer untuk memperjelas warna noda yang terbentuk. Noda-noda yang terbentuk pada bagian tepi lempeng dihubungkan dengan garis dari tepi satu ke tepi lainnya. Bagian dalam garis dikerok dengan membuang bagian yang telah dipanaskan dan dilarutkan dengan alkohol 95% sebagai isolat.
4. Aplikasi
A. Masker Mentimun
1. Pertama siapkan buah timun segar 1 buah saja.
2. Haluskan mentimun tersebut secukupnya tanpa harus mengupas kulitnya.
3. Sebelum menggunakan bersihkan dulu wajah kamu dengan sabun khusus muka, ini bertujuan agar pori wajah bersih dari kotoran dan mampu menyerap kandungan nutrisi dari masker wajah alami tersebut.
4. Setelah bersih barulah oleskan masker alami tersebut secara merata keseluruh bagian wajah, termasuk salah satunya pada bagian leher.
5. Agar meresap secara optimal, silahkan diamkan masker menempel selama 1 jam. Bila sudah terasa kaku, bilas masker wajah dengan menggunakan air dingin.
Baca juga : 7 Jenis Buah-buahan Terbukti Menurunkan Kolesterol dengan Cepat
B. Facial wash
1. Siapkan satu buah mentimun dan ¼ cup kecil cuka apel
2. Haluskan mentimun dan cuka apel hingga keduanya bercampur rata
3. Oleskan pada wajah dengan perlahan-lahan secara merata
4. Diamkan kurang lebih selama 10 menit
5. Gunakan pembersih wajah ini pada malam hari sebelum tidur
B. Facial wash
1. Siapkan satu buah mentimun dan ¼ cup kecil cuka apel
2. Haluskan mentimun dan cuka apel hingga keduanya bercampur rata
3. Oleskan pada wajah dengan perlahan-lahan secara merata
4. Diamkan kurang lebih selama 10 menit
5. Gunakan pembersih wajah ini pada malam hari sebelum tidur
Posting Komentar untuk "Mentimun, Zat Aktif dan Cara Membuat Masker dan Fasial Wash dengan Timun"