Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Guru Harus Kreatif dalam Mengajar, Jangan Monoton!

Guru kreatif

Ada yang mengatakan bahwa kata "guru" berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan ditiru dan digugu, yang berarti seseorang yang dapat menjadi panutan atau contoh. Tetapi sebagai panutan dan contoh, dia terkadang lalai sebagai seorang guru yaitu terlalu asyik di zona nyamannya dan enggan berinovasi dalam mengajar. Pada saat yang sama, guru harus kreatif dalam mendidik siswa.


Tentu saja, guru sekolah dasar (SD) yang mengajar anak-anak antara usia 7 dan 12 tahun tentu tahu jika mereka mudah bosan. Untuk mencegah hal ini terjadi, guru harus selalu memiliki inovasi untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam menciptakan konsep pengajaran yang nyaman dan menyenangkan.

Devi Sartika, kepala Biro Pendidikan Wilayah Jawa Barat, mengatakan kepada publik bahwa untuk mengembangkan konsep pembelajaran yang menarik, guru harus terus mengembangkan kemampuannya. Penting diperhatikan, menurut Dew, guru juga harus berteman dengan siswanya.

Guru bukan hanya Pengajar


Saat ini, siswa sekolah dasar juga berpengalaman dalam teknologi karena kemajuan zaman, sehingga guru tidak boleh alergi terhadap penggunaan media modern. Bahkan dalam keadaan serba kekurangan sarana, guru harus bisa mengembangkan kreativitas dan uptodate. Guru di Riau, Supriyanto dari SDN 05 Bukit Jaya juga melakukan ini untuk meningkatkan literasi siswa.

Pria yang mengajar di pedalaman Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau mengundang lima guru untuk memperbaiki perpustakaan sekolah. Meskipun kemampuan SDK 05 di Bukit Jaya sangat terbatas dan akses ke Uku terbatas, Supriyanto tidak menyerah. Supriyanto berhasil membuat siswa membaca seluruh buku dengan berbagai metode pengajaran baru.


Sebagai guru harus berani berkreasi agar belajar tidak membosankan, Supriyanto mendorong siswa untuk bebas membaca fiksi, menulis cerita pahlawan, bermain buku, dan mempraktikkan pelajaran sains. Hasil? Sejak perpustakaan didirikan pada 2010, tidak ada lagi siswa di SDN 05 Bukit Jaya yang mendapat nilai kurang dari 5.

Teknik kreatif harus diterapkan guru


Menurut James Gallagher, seperti dikutip oleh Rombot, S.Sos., S. Pd., M. Pd., Kreativitas adalah proses mental. Siapa pun yang telah berhasil membuat ide dan produk baru dari hal-hal yang ada adalah bukti kreativitas itu sendiri. Sekarang, untuk membuatnya lebih mudah, berikut adalah beberapa teknik pengajaran kreatif yang dapat Anda terapkan kepada siswa sekolah dasar:

Gunakan sample


Agar siswa tidak bosan, guru harus kreatif, berusaha sepenuhnya menguasai buku pelajaran namun juga dengan memberikan metode pendidikan yang kratif. Buku itu penting, tetapi guru harus menggunakan contoh untuk menyampaikan teori. Misalnya, ketika Anda mencoba mengajarkan toleransi kepada orang tua dan anak-anak, Anda bisa mengambil contoh keluarga selebritis yang layak dijadikan teladan.


Manfaatkan media sosial


Seperti yang dijelaskan pada tulisan diatas, anak-anak sekolah dasar sekarang menggunakan media sosial. Gunakan itu dalam pengajaran Anda, misalnya, materi dalam bahasa Inggris. Guru dapat meminta siswa untuk menulis salah satu pesan selebritis dalam bahasa Inggris dan kemudian mencoba mempelajari abstrak dan menafsirkannya dalam bahasa Indonesia.

Guru harus kreatif

 

Obrolan dan permainan

Akhirnya, ingatlah untuk selalu mengundang siswa untuk berdiskusi dan membuat permainan kelas yang menyenangkan untuk memecahkan kekakuan dan ketegangan. Hal ini adalah peran seorang guru, di mana siswa sebagai pusat pembelajaran harus mulai menerapkan pembelajaran melalui diskusi. Semakin sering diskusi, siswa dapat saling melengkapi informasi.


Tentu saja, ada banyak hal kreatif yang dapat dilakukan guru untuk menjaga suasana kelas agar tidak monoton dan membosankan. Karena kemampuan guru dalam menyampaikan materi sangat mempengaruhi kualitas peserta didik.

Posting Komentar untuk "Guru Harus Kreatif dalam Mengajar, Jangan Monoton!"