Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Kanak-kanak Awal, Bentuk Perilaku dalam Situasi Sosial


Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Kanak-kanak Awal


1. Emosi Awal Masa Kanak-Kanak

Selama awal masa kanak-kanak emosinya kuat dan tidak seimbang. Emosi pada awal masa kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak masuk akal. Emosi yang umum pada awal masa anak-anak adalah amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan kasih sayang. Amarah dianggap sesuai untuk anak laki-laki, maka sepanjang masa awal kanak-kanak, anak laki-laki lebih banyak menunjukkan amarah yang hebat daripada anak perempuan.

Baca juga : Pengertian Makrolinguistik, Bidang Interdisiplinier dan Bidang Terapan  

2. Sosialisasi Pada Awal Masa Kanak-Kanak

Awal masa kanak-kanak serin disebut sebagai masa prakelompok. Dasar untuk sosialisasi diletakkan dengan meningkatnya hubungan antara anak dengan teman sebayanya. Pola sosialisasi awal, antara usia 2 dan 3 tahun, anak menunjukkan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak social dengan mereka. Ini dikenal sebagai bermain sejajar, perkembangan berikutnya adalah bermain asosiatif dan selanjutnya bermain kooperatif.

Bentuk Perilaku Awal dalam Berbagai Situasi Sosial

Dalam penelitian longitudinal terhadap sejumlah anak, Waldrop dan Halverson melaporkan bahwa anak yang pada usia 2,5 tahun bersikap ramah dan aktif secara social akan terus bersikap seperti itu sampai usia 7,5tahun, sehingga disimpulkan sikap social pada 7,5 tahun diramalkan oleh sikap social pada 2,5 tahun.

  • Keluarga

Banyak keluarga dan pendidik anak usia dini menekankan pentingnya perkembangan sosial selama masa kanak-kanak awal atau tahun-tahun prasekolah. Aspek-aspek perkembangan sosial emosional anak-anak prasekolah dapat menjadi bagian integral dari perkembangan arera lainnya, seperti perkembangan kognitif dan perkembangan motorik.

Beberapa pakar yakin bahwa kasih sayang seorang pengasuh selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan ramuan kunci dalam perkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak akan berkompeten secara sosial dan menyesuaikan diri dengan baik pada tahun-tahun prasekolah sesudahnya.

Bentuk-bentuk pengasuhan dalam keluarga nantinya juga akan mempengaruhi bagaimana perkembangan sosio-emosional anak. Berikut merupakan pola-pola pengasuhan:
  • Pengasuhan yang otoriter (authoritarium parenting) ialah suatu gaya membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan usaha. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar kepada anak-anak untuk berbicara (bermusyawarah). Pengasuhan yang otoriter diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak-anak.
  • Pengasuhan yang otorotatif (authoritative parenting) mendorong anak-anak agar mandiri tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan mereka. Musyawarah verbal yang ekstensif dimungkinkan, dan orang tua memperlihatkan kehangatan serta kasih sayang kepada anak. Pengasuhan yang otoritatif diasosiasikan dengan kompetensi sosial anak-anak.
  • Pengasuhan yang permisif-indifferent ialah suatu gaya di mana orang tua sangat tidak terllibat dalam kehidupan anak; tipe pengasuhan ini diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak, khususnya kurangnya kendali diri.
  • Pengasuhan yang permissive-indulgent ialah suatu gaya pengasuhan di mana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka tetapi menetapkan sedikit batas atau kendali terhadap mereka. Pengasuhan yang permissive-indulgent diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak, khususnya kurangnya kendali diri.
(Santrock, 2002; hal:257-259)

Orang tua juga perlu menyesuaikan perilaku mereka terhadap anak, yang didasarkan atas kedewasaan perkembangan anak. Orang tua tidak boleh memperlakukan anak berusia 5 tahun sama dengan anak yang berusia 2 tahun. Anak-anak yang berusia 5 tahun dan 2 tahun memiliki kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan-kemampuan yang berbeda.


  • Teman-teman

Dalam semua tahapan usia, teman-teman terbagi menjadi 3 kelompok sesuai perannya, yaitu:

1. Rekan

Rekan adalah orang yang memuaskan kebutuhan akan temandengan berada dalam lingkungan yang sama dimana ia dapat dilihat dan didengar , namun tidak ada interaksi antara individu dan rekan.

2. Teman Bermain

Teman bermain adalah orang dengan siapa individu terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan dimana dilihat dari kesamaan minat ketrampilan.

Baca juga : Hakekat Mutu Pendidikan dan Faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di Sekolah

3. Teman Baik

Teman baik adalah bukan hanya teman bermain yang cocok tetapi juga seseorang pada siapa individu dapat berkomunikasi dengan bertukar pendapat dan saling dipercaya dengan saling memberi nasihat.

Pada masa awal kanak-kanak, teman-teman terutama terdiri dari rekan, teman bermain dan biasanya sedikit yang berperan sebagai teman dalam awal masa kanak-kanak. Anak tidak saja bermain tetapi juga saling mengungkapkan perasaan, emosi, minat dan cita-cita. Dalam memilih teman, anak lebih menyukai teman yang usia dan tingkat perkembangannya sama.

  • Teman Pengganti

Kalau kebutuhan berteman tidak terpenuhi baik karena keterpencilan geografis ataupun perbedaan tingkat perkembangan pada teman-temannya maka untuk mengisi kekurangan itu dengan cara mengadakan teman bermain khayal yaitu teman yang merupakan hasil khayalan anak atau dengan memperlakukan binatang kesayangan sebagai orang yang sungguh-sungguh.

  • Bermain Pada Masa Kanak-Kanak

Pada masa awal kanak-kanak sering disebut sebagai tahap mainan, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan.

  • Bermacam-macam minat bermain

Minat bermain anak-anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu oleh lingkungan diamana ia di besarkan. Anak laki-laki lebih sadar dari pada anak perempuan tentang kesesuaian mainannya dengan jenis kelamin dan menunjukkan minat lebih luas dari pada anak perempuan.

  • Pola bermain masa awal kanak-kanak

1. Bermain dengan Mainan

Pada permulaan masa awal kanak-kanak, beermain dengan mainan merupakan bentuk yang dominan.

2. DramatisasiSekitar usia tiga tahun dramatisasi terdiri dari permainan dngan meniru pengalaman-pengalaman hidup kemudian anak-anak bermain pura-pura dengan teman-temannya.

3. Kontruksi

Anak-anak membuat bentuk-bentuk benda tiruan dengan menyusun balok, pasir, manik-manik dll.

4. Permainan

Dalam tahun keempat anak lebih menyukai bermain dengan teman sebayanya dari pada dengan orang dewasa.

Baca juga : Ilmu Bahasa Semantik dan Pragmatik, Pengertian, Penjelasan dan Contohnya

5. Membaca

Anak-anak senag dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku.

6. Film, Radio dan Televisi

Anak mulai senang menikmati hiburan dengan menonton film, mendengarkan radio serta melihat acara-acara anak di televise.

Posting Komentar untuk "Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Kanak-kanak Awal, Bentuk Perilaku dalam Situasi Sosial"