Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Makrolinguistik, Bidang Interdisiplinier dan Bidang Terapan


MAKROLINGUISTIK


Makrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, seperti dari segi kejiwaan, social, pengajaran, pengobatan, dan filsafat. Kajian secara eksternal itu dibagi menjadi dua bidang, yaitu bidang interdisiplinier dan bidang terapan.

Baca juga : Efektifitas Manajemen dalam Lembaga Pendidikan dan Sekolah  

Dalam bidang Interdisiplinier merupakan kajian gabungan dua disiplin ilmu, yakni kajian bahasa dan kajian yang lain. Yang termasuk dalam bidang interdisiplinier adalah sebagai berikut :

  • Fonetik

Fonetik adalah cabang linguistik yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa, yaitu bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucapan yang terdapat dalam rongga mulut dan yang digunakan untuk melambangkan makna. Fonetik merupakan ilmu interdisiplinier antara linguistik dengan fisika, anatomi, psikologi. Fonetik dibagi tiga yaitu :

1. Fonetik artikulatoris adalah fonetik yang melihat bunyi bahasa dari segi cara menghasilkannya.

2. Fonetik akustik adalah fonetik yang memandang dari segi maujudnya sebagai gelombag bunyi.

3. Fonetik auditoris adalah fonetik yang memandang bunyi bahasa dari segi penangkapannya.

  • Psikolinguistik

Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan perilaku dan alat akal budi manusia. Psikolinguistik merupakan ilmu interdisiplinier linguistik dengan psikologi. Objek studi psikolinguistik, di antaranya ialah proses perkembagan bahasa pada anak-anak, proses belajar-mengajar bahasa, proses

  • Linguistik Antropologi (Anthropological Linguistics)

Linguistik antropologi adalah cabang linguistik yang menelaah hubungan antara bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat. Antropologi linguistik adakalanya disebut etnolinguistik yaitu menelaah bahasa bukan hanya dari strukturnya semata tapi lebih pada fungsi dan pemakaiannya dalam konteks situasi sosia budaya. Kajian antropologi linguistik antara lain menelaah struktur dan hubungan kekeluargaan melalui istilah kekerabatan, konsep warna, pola pengasuhan anak, atau menelaah bagaimana anggota masyarakat saling berkomunikasi pada situasi tertentu seperti pada upacara adat, lalu menghubungkannya dengan konsep budayanya.

  • Linguistik Etnografi (Ethnographic linguistics)

Linguistik etnografi adalah penyelidikan mengenai lingkungan alam dan budaya suatu masyarakat bahasa dengan mempergunakan teknik penelitian lapangan untuk mendeskripsikan konteks situasi suatu pertuturan.

  • Linguistik sosiologi (sociological linguistics)

Linguistic sosiologi adalah penyelidikan bahasa yang berpegang pada pandangan bahwa bahasa tidak dapat dipisahkan dari konteks social manusia, dan yang menghubungkan analisis bahasa dengan gaya pengungkapan orang atau kelompok. Sebagai contoh dapat dikemukakan pemakaian ragam bahasa jawa (kasar = ngoko, halus = kromo) yang disebabkan oleh sifat hubungan (perbedaan tingkat sosial, tingkat ekonomi, tingkat keakraban, dan sebagainya) antara pembicara dan pendengar.

Neurolinguistik adalah kajian yang berupaya memahami kerja otak untuk memproses kegiatan berbahasa sebagaimana psikolinguistik hanya saja fokusnya berbeda. Neurolinguistik berfokus pada upaya untuk membuat sebuah model neural program yang merupakan rekuntruksi kerja otak dalam memproses kegiatan bicara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat.
Neurolinguistik lebih berkecimpung dalam memahami kesulitan berbahasa atau gangguan berbahasa, yang mencakup kegiatan bcara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat yang mengganggu kemampuan berkomunikasi. Termasuk di dalamnya gangguan berbahasa karena bisu dan tuli sejak lahir.


  • Filologi

Filologi adalah salah satu cabang ilmu linguistic yang tertua yang menkhususkan diri pada comparative historical linguistics, yaitu bidang penelitian kekerabatan bahasa dan perubahan bahasa dengan cara membandingkan berbagai bahasa. Selain itu filologi juga mengkaji transkripsi, terjemahan, pelacakan, naskah babon, dan memaknai informasi yang terdapat dalam naskah-naskah kuno. Kajian filologi pada umumnya terfokus pada naskah kuno yang dituliskan di atas kertas, lontar, atau bilah bambu.

Baca juga : Manajemen Pendidikan Sekolah, Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Pencapaian  

  • Stilistika

Stilistika merupakan cabang ilmu linguistik yang memfokuskan diri pada analisis gaya bahasa. Stilistika cenderung melakukan kajian bahasa tulis termasuk kaya sastra. Stilistika mencoba memahami mengapa si penulis cenderung menggunakan kata-kata atau ungkapan tertentu. Adakalanya stilistika digunakan untuk maksud yang lebih luas, yaitu menandai gaya bahasa berdasarkan variasi bahasa regional dan juga variasi bahasa sosial.

  • Filsafat bahasa (Linguistics Philosophy)

Filsafat bahasa adalah ilmu yang menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoritis linguistic. Filsafat bahasa merupakan interdisipliner antara linguistic dan filsafat. Istilah-istilah filsafat, seperti subjek, predikat, objek, dalam uraian Yunani, masih berpengaruh sampai sekarang

  • Paleografi

Paleografi adalah cabang yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pendeskripsian tulisan – tulisan kuno terutama yang berasal dari abad pertengahan (penafsiran tulisan kuno).

  • Semiotika

Semiotika adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan simbol/lambang.

Sedangkan dalam bidang terapan adalah kajian yang berusaha mengkaji bahasa untuk diterapkan pada dunia lain. Yang termasuk dalam bidang terapan adalah sebagai berikut :

1. Linguistik Medis (Language Pathology)

bidang linguistik terapan yang mencakup cacat bahasa, dan sebagainya. Linguistik medis disebut juga patologi bahasa.

2. Linguistik Edukasional juga dikenal dengan nama linguistik pedagogis adalah cabang linguistik terapan yang bersangkutan dengan peningkatan efesiensi pengajaran bahasa dengan menyediakan deskrisi yang komprehensif mengenai proses-proses dasar dan dengan mempergunakan metode pengajaran yang memadai.

3. Linguistik forensik (Forensic Linguistics)

salah satu cabang linguistic terapan yang berkaitan dengan hukum. Linguistik forensik digunakan untuk menyidik kejahatan yang sebagian pembuktiannya berupa data bahasa.

4. Leksikografi

cabang ilmu linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik penyusunan kamus.

5. Penerjemahan (translation)

bidang linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik pengalihan amanat dari suatu bahasa ke bahasa yang lain. Tujuan utama penerjemahan adalah menghasilkan terjemahan yang semirip mungkin dengan naskah aslinya.

Baca juga : Administrasi Pendidikan, Pengertian dan Unsur Pokok Administrasi Sekolah  

6. Sosiolinguistik Terapan

bidang linguistik yang terapan mempelajari penerapan/ penggunaan bahasa dalam komunikasi sosial.

7. Grafologi

kajian linguistik mengenai sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan bahasa dalam bentuk tetulis. Grafologi mengkhususkan diri pada jenis simbol apa yang dipilih untuk membentuk sebuah sistem tulis, berapa jumlah simbol yang digunakan untuk mentransfer bunyi bahasa ke dalam bentuk tertulis, bagaimana aturan penggunaan simbol-simbol itu sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa lisan.

8. Mekanolinguistik ( linguistik komputasi)

bidang linguistik terapan yang mencakup penggunaan linguistik untuk ilmu komputer dan usaha untuk membuat mesin penerjemahan; memanfaatkan komputer dalam penelitian bahasa.

9. Medikolinguistik

bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa untuk diterapkan di dalam pengobatan.

Posting Komentar untuk "Pengertian Makrolinguistik, Bidang Interdisiplinier dan Bidang Terapan"