Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kebijakan Moneter dan Prinsip-Prinsip Kebijakan Moneter Dalam Ekonomi Islam


Pengertian Kebijakan Moneter


Jumlah uang beredar tidak boleh terlalu berlebihan atau kurang, pengendalian jumlah uang beredar perlu dilakukan untuk menciptakan iklim yang baik bagi stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi, serta pengendalian terhadap kegiatan kredit. Kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar inilah yang dinamakan dengan kebijakan moneter. Kontribusi kebijakan moneter terhadap stabilitas harga sangat penting artinya untuk menekan tingkat inflasi. Pertumbuhan jumlah uang beredar sebaiknya mengikuti pertumbuhan ekonomi, sehingga secara tidak langsung dapat menekan tingkat pengangguran. Bank sentral selaku pelaksana kebijakan moneter dapat menjalankan kebijakan baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Baca juga : UI (Universitas Indonesia) Dinobatkan Sebagai Universitas Terbaik di Indonesia  

Kebijakan moneter dianggap lebih baik sebagai alat stabilitasi kegiatan ekonomi oleh negara, karena:

1. Tidak menimbulkan masalah crowding out;

2. Decision lag-nya tidak terlalu lama sehingga waktu pelaksanaan kebijakan dapat disesuaikan dengan masalah ekonomi yang dihadapi;

3. Tidak menimbulkan beban kepada generasi yang akan datang dalam bentuk keperluan untuk membayar bunga dan mencicil utang pemerintah.

Dari paparan diatas definisi yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Kondisi lebih baik disini adalah dengan meningkatnya output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga. Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah, atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi untuk terus tumbuh sekaligus mengendalikan inflasi. Jika yang dilakukan adalah menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah dikatakan menempuh kebijakan moneter ekspansif. Sebaliknya jika jumlah uang beredar dikurangi, pemerintah menempuh kebijakan kontraktif atau biasa pula dikenal sebagai kebijakan uang ketat.

Selain itu kebijakan moneter dapat pula berarti sebagai peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan dalam mengatur penawaran uang dan tingkat bunga, kebijakan ini dilakukan oleh Bank Sentral. Agar ekonomi tumbuh lebih cepat, bank sentral bisa memberikan lebih banyak kredit kepada sistem perbankan melalui operasi pasar terbuka, atau bank sentral menurunkan persyaratan cadangan dari bank-bank atau menurunkan tingkat diskonto, yang harus dibayar oleh bank jika hendak meminjam dari bank sentral. Akan tetapi, apabila ekonomi tumbuh terlalu cepat dan inflasi menjadi masalah yang semakin besar, maka bank sentral dapat melakukan operasi pasar terbuka (Open market operations), menarik uang dari sistem perbankan, menaikkan persyaratan cadangan minimum (reserve requirement), atau menaikkan tingkat diskonto (interest or discount rate), sehingga dengan demikian akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Instrumen kebijakan moneter lain berkisar dari kebijakan kredit selektif sampai moral suasion, suatu kebijakan yang sederhana, tetapi sering sangat efektif. Kebijakan moeneter dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif, yaitu kebijakan umum yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian.

Baca juga : Aplikasi Video Tik Tok akan Dilarang Beredar di AS (Amerika Serikat)  

a. Operasi pasar terbuka

b. Mengubah persyaratan cadangan minimum (reserve requirement)

c. Mengubah tingkat suku bunga (Discount rate)

2. Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif:

a. Pengawasan pinjaman secara selektif, yaitu menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.

b. Pembujukan moral, yaitu bank sentral menghimbau serta membujuk kepada bank-bank untuk melakukan suatu hal yang diarahkan, misalnya pada saat terlalu banyak jumlah uang beredar, bank sentral bisa membujuk kepada bank untuk mengurangi penyaluran kreditnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi pemerintah dan sistem bank dalam menentukan jumlah penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Tingkat bunga tidak mempunyai peranan dalam menentukan jumlah uang yang ditawarkan pada suatu waktu tertentu. Perubahan tingkat bunga dalam analisis parsial saat ada pergeseran baik permintaan dan penawaran uang.

Kebijakan moneter dijalankan dalam rangkaian perubahan dalam perekonomian yang akhirnya menyebabkan perubahan pendapatan nasional dan penggunaan tenaga kerja. Rangkaian perubahan ini disebut dengan mekanisme transmisi, yaitu:


Adapun faktor-faktor yang menentukan efektivitas kebijakan moneter yakni:

1. Perbedaan tingkat elastisitas permintaan uang

2. Perbedaan elastisitas efisiensi modal marginal (MEI)

3. Perubahan dalam marginal Propensity to Consume (MPC)


Prinsip-Prinsip Kebijakan Moneter Dalam Ekonomi Islam


Secara khusus kebijakan moneter mempunyai pengertian sebagai tindakan makro pemerintah melalui bank sentral dengan cara mempengaruhi penciptaan uang. Dengan mempengaruhi proses penciptaan uang, pemerintah bisa mempengaruhi jumlah uang beredar, yang selanjutnya pemerintah bisa mempengaruhi pengeluaran investasi, kemudian mempengaruhi permintaan agregat dan akhirnya tingkat harga sehingga tercipta kondisi ekonomi sebagaimana yang dikehendaki.

Kebijakan moneter dalam islam berpijak pada prinsip-prinsip dasar ekonomi islam sebagai berikut :

1. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah dan Allah lah pemilik yang absolut.

2. Manusia merupakan pemimpin (kholifah) di bumi, tetapi bukan pemilik yang sebenarnya.

3. Semua yang dimiliki dan didapatkan oleh manusia adalah karena seizin Allah,dan oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya yang lebih beruntung.

4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau ditimbun.

5. Kekayaan harus diputar.

6. Menghilangkan jurang perbedaan antara individu dalam perekonomian, dapat menghapus konflik antar golongan.

7. Menetapkan kewajiban yang sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu, termasuk bagi anggota masyarakat yang miskin.

Baca juga : Inspirasi dari Bong Chandra Motivator Muda Sukses Asia  

Dalam aspek teknis, kebijakan moneter islam harus bebas dari unsur riba dan bunga bank. Dalam islam riba yang termasuk didalamnya bunga bank diharamkan secara tegas. Dengan adanya pengharam ini maka bunga bank yang dalam ekonomi kapitalis menjadi instrument utama manajemen moneter menjadi tidak berlaku lagi. Manajemen moneter dalam islam didasarkan pasa prinsip bagi hasil.

Posting Komentar untuk "Pengertian Kebijakan Moneter dan Prinsip-Prinsip Kebijakan Moneter Dalam Ekonomi Islam"