Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Administrasi Pendidikan Menurut Para Ahli Berdasarkan Fokus dan Konsep Teoritis


Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan sering diartikan sebagai proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pengendalian kegiatan kelompok berkenaan dengan kegiatan perencanaan (planning); pengaturan (organizing); menggerakkan (actua-ting); pengawasan (controlling) sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan.

Baca juga : Pengertian Bimbingan Konseling dan Peran Guru Dalam Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling  

Pengertian administrasi pendidikan telah diungkapkan oleh beberapa ahli, dipandang dari fokus yang berbeda sesuai konsep teoretis yang melandasinya. Berikut ini dikemukan beberapa pendapat tentang administrasi pendidikan.

1. Stephen J. Knezeich (1984:9) dalam buku Administration of Pub- lic Education mendefinisikan bahwa :

Educational administration is a specialized set of organizational functions whose primary purposes are to insure the efficient and effective delivery of relevant educational service as well as imple- mentation of legislative policies through planning, decision mak- ing, and ledership behavior that keeps the organizations focused on predetermined objectives, provides for optimum allocation and most productive uses, stimulates and coordinated professional and other personnel to produce a coherent social system and desirable organizational climat, and facilitates determination of essential changes to satisfy future and emerging needs of student and sociaty.

Makna dari uraian tersebut, menunjukkan kompleksitas aktivitas yang saling ketergantungan. Administrasi pendidikan merupakan sekumpulan fungsi-fungsi organisasi yang memiliki tujuan utama untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelayanan pend id ikan, sebagaimana pelaksanaan kebijakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koord inasi personil, dan iklim organisasi yang kondusif, serta menentukan perubahan esensial fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan.

2. Oteng Soet isna (1993: 29) mengemukakan bahwa teori administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, generalisasi, yang secara sistematis menjelaskan perilaku dalam organisasi pendidikan. Hadari Nawawi (1981 : 11) mengemukakan administrasi pendidikan, adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan, secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.

3. Engkoswara (1987:1)
mengemukakan bahwa “administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasanya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif ”. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur, manajemen, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina”. 

Sumber dayanya terdiri dari; 

(1) sumber daya manusia (peserta didik, pendidik, dan pemakai jasa pendidikan), 
(2) sumber belajar atau kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan), dan 
(3) fasilitas (peralatan, barang, dan keuangan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). 

Tujuan pendidikan yang produktif berupa prestasi yang efektif, dan suasana atau proses yang efisien. Selanjutnya keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang produktif dapat dilihat dari sudut administratif, psikologis, dan ekonomis. Hal ini didasarkan pada pendapat Allan Thomas (1971 : 12-23) bahwa pendidikan yang produktif memiliki tiga fungsi yaitu; (1) the administrator’s production function (PF1), (2) the psycholo- gist production function (PF2) and the economicst’s production function (PF3).

Baca juga : Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini dan Issu Perkembangan Manusia  

Pendapat yang telah diuraikan, mengandung kesamaan yang intinya menyangkut; 
(1) tujuan pendidikan, 
(2) manusia yang melakukan kerjasama, 
(3) proses sistemik dan sistematik, 
(4) sumber-sumber yang didayagunakan. 

Dengan demikian penulis berpandangan bahwa administrasi pendidikan dapat diartikan, sebagai suatu cabang ilmu admiistrasi yang mempelajari penataan sumberdaya menyangkut; manusia, kurikulum atau sumber belajar dan dana, serta upaya penetapan pencapaian tujuan secara opti- mal dalam iklim organisasi yang harmonis dan dinamis.


 
Berikut akan dikemukakan definisi administrasi pendidikan yang terangkum dari berbagai aspek. 

Pertama, administrasi pen- didikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai tujuan yang kompleks, ter- gantung lingkup dan tingkat pegertian pendidikan yang dimaksud.

Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah di rumuskan dan di capai di bandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekoalh untuk sekolah untuk orang dewasa atau tujaun pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat di capai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerjasama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya

Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu di mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin di capai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa or- ang yang di perlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini di buat sebelum suatu tindakan di laksanakan.

Ketiga, administrasi pendidikan dapat di lihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian- bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Keempat, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi manajemen. Jika administrasi di lihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber- sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah men- capai sasaran yang di tetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang di maksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.

Baca juga : Komponen-Komponen dalam Manajemen Bebasis Sekolah, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran   

Kelima, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan di lihat dari kepemim- pinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu, apakah ia dapat melak- sanakan tut wuri handayani, ing madya magun karso, dan ing ngarso sung tulodho dalam mencapai tujaun pendidikan.

Keenam, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari pro- ses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator di hadapkan kepada ber- macam-macam masalah, ia harus memecahkan masalah itu.

Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat di artikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksud- kan dan kita juga mengerti apa yang di maksudkan orang lain.

Kedelapan, administrasi seringkali di artikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.

Posting Komentar untuk "Pengertian Administrasi Pendidikan Menurut Para Ahli Berdasarkan Fokus dan Konsep Teoritis"