Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Administrasi Pendidikan, Pengertian dan Unsur Pokok Administrasi Sekolah


Administrasi Pendidikan


Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministare sama artinya dengan kata to surve atau toconductyang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan mengarahkan.

Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Meskipun peraktek administrasi sejak dahulu kala telah dilaksanakan orang, bahkan sejak manusia bermasyarakat dan bernegara, administrasi sebagai ilmu baru muncul pada permulaan pertengahan kedua abad ke-19.

Frederick Taylor (1856) sering disebut sebagai bapak dari gerakan manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ia dapat pula dikatakan sebagai pelopor dari timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja sebagai buruh rendahan sampai tingkat yang paling tinggi di dalam perusahaan.

Baca juga : Perkembangan Sosial pada Masa Dewasa, Dewasa Dini, Madya dan Akhir  

Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spritual maupun material yang bersangkut paut dengan pendidikan, jadi dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan dikioordinasi secara efektif, dan semateri yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efesien.

Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai prioses produk, adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang di kehendakinya. Proses pendidikan terjadi dalam diri individu, dan dari produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan tidak sama dengan pendidikan.

Engkoswara (1987:1) mengemukakan bahwa “ administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasanya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur, manajemen, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina”. Sumber dayanya terdiri dari; (1) sumber daya manusia (peserta didik, pendidik, dan pemakai jasa pendidikan), (2) sumber belajar atau kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan), dan (3) fasilitas (peralatan, barang, dan keuangan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). Tujuan pendidikan yang produktif berupa prestasi yang efektif, dan suasana atau proses yang efisien. Selanjutnya keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang produktif dapat dilihat dari sudut administratif, psikologis, dan ekonomis.

Secara dingkatnya administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah.


Beberapa unsur pokok didalam administrasi yang dimaksudkan. Ialah:

1. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang)

2. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.

3. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)

4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.

Semua unsur tersebut harus diatur dan dikelola sedemikian rupa sehingga mengarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Proses administrasi pendidikan diperlukan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan, salah satu pendekatan yaitu pendekatan terpadu. Konsep pendekatan administrasi terpadu ialah suatu pendekatan yang dilandasi oleh norma dan keadaan yang berlaku, menelaah ke masa silam dan berorientasi ke masa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai dimensi. Pendekatan terpadu melibatkan dimensi serta optimalisasi fungsi koordinasi,dan pelaksanaannya ditunjang dengan konsep manajemen partisipatif. Konsep manajemen partispasif, mempunyai dimensi konteks, tujuan dan lingkungan. Hal itu dikembangkan menjadi suatu proses dalam administrasi pendidikan terpadu yang intinya ada keterlibatan semua pihak yang terkait dalam organisasi pendidikan.

Baca juga : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Tahapan Interaksi Sosial  

John M.Cohen dan Norman T.Uphoff (1977:6-8) mengungkapkan bahwa kerangka kerja secara koordinasi dalam suasana partisifasif mempunyai tiga dimensi yakni; Kerangka kerja tersebut, menunjukkan bagaimana suatu pengembangan program dilakukan, melalui pendekatan partisipasi. Partisipasi dari instrumental yang ada seperti konstitusi, keterlibatan masyarakat, kelompok atau personal. Kondisi ini,tergantung pada keterlibatan dalam ; (a) pengambilan keputusan; (b) pelaksanaan keputusan; (c) manfaat adanya partisipasi; dan (d) keterlibatan dalam evaluasi. Berrdasarkan dari uraian tersebut, tampak bahwa proses administrasi merujuk pada aktivitas pencapaian tujuan. Proses tersebut, diperlukan berbagai pendekatan yang selaras dengan karakteristik suatu organisasi, yang mempunyai visi, misi, fungsi dan tujuan serta strategi pencapaiannya.

Posting Komentar untuk "Administrasi Pendidikan, Pengertian dan Unsur Pokok Administrasi Sekolah"