Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manajemen Pendidikan Sekolah, Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Pencapaian


Manajemen Pendidikan Sekolah


Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

G.R. Terry berpendapat bahwa manajement is a distinck process of planning, organizing, actuating, and controling performed to determine and accomplish stated objectivies by the use of human being other recourses. Artinya manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Baca juga : Perkembangan Sosial pada Masa Sekolah dan Prasekolah dan Implikasi dalam Pendidikan  

Sedangkan menurut Haroid dan cyrilo Donnel mengemukakan managament is getting things done throug people in bringing about tjis coordinating of group activity themanager, as a manager plans, organizes, staffs, direct, and control the acktivities other people. Artinya manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajemen mengadakan kordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

Jika kita simak defenisi-defenisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.
  • Manajemen merupakan proses yang sistematik, terkordinasi, koferatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya.
  • Manajemen baru dapat diterapakan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.
  • Manajemen harus didasarkan dengan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.
  • Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.
  • Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Reiguluth dan Garfinkel (1993) menjelaskan guru adalah sebagai fasilitator dan manajemen pendidikan. Peran ini mensyaratkan sistem yang berbasis sumber data dan penggunaan kekuatan alat-alat dengan kemajuan tekhnologi dari pada berbasis kepada guru.

Tugas propesional guru adalah melakukan kegiatan mengajar, dan selanjutnya murid melakukan respon-respon yang disebut belajar. Menurut Dauis (1991:35) peran guru sebagai menejer dalam proses pengajaran:

1. Merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar mengajar (pengajaran).

2. Mengorganisasikan, yaitu menghubungnkan atau menggabungkan seluruh sumber daya belajar mengajar dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien.

3. Memimpin, yaitu apakah pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan pengajaran, sehingga diketahui hasil yang dicapai.

Fungsi manajemen pembelajaran yaitu: perencanaan pengajaran, pengorganisasian pengajaran, dann evaluasi pengajaran. Dalam menjalankan fungsi manajemen dimaksud, seorang guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resouces) yang ada didalam kelas maupun diluar kelas.

Baca juga : Perkembangan Sosial pada Masa Bayi, Implikasi pada Pendidikan dan Reaksi terhadap Orang Lain  

Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembagian fungsi-fungsi manajemen ini adalah:

1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur.

2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam.

3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manejer.


Fungsi-fungsi manajemen antara lain:


1. Planning

Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelopok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan-pemilihan alternatif-alternatif keputusan.

2. Organizing

Organizing ialah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan.

3. Actuating

Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan seseorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencana dan pengorganisasian agar tujuan-tujaun tersebut dapat dipahami.

4. Motovating

Motivating merupakan sebuah kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak dari pada kata actuating. Beberapa pihak yang lain menganggap arti dari kedua kata tersebut adalah sama.

5. Staffing

Mencakup mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.

6. Directing

Merupakan pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja aktif menuju sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

7. Controling

Mencakup kelanjuatan tugas untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan yang tidak di inginkan diperbaiki supaya tujuan dapat tercapai dengan baik

8. Inovating

Mencakup pengembangan gagasan baru, mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang lama, mencari gagasan dari kegitan lain dan melaksanakannya atau dapat juga dilakukan dengan cara memberi stimulai kepada rekan sekerja untuk mengembangkan gagasan baru dalam pekerjaan mereka.

Baca juga : Perkembangan Sosial pada Masa Remaja, Tujuan, Perilaku dan Sikap Sosial dalam Bergaul  
9. Representing

Mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi dari sebuah perusahaannya dalam urusannya dengan pihak pemerintahan, kalangan swasta bank, penjual, langganan, dan kalangan luar lainnya.

10. Coordinating

Merupakan sunkronisasi yang teratur dalam usaha individu yang berhubungan dengan jumlah waktu dan tujuan mereka, sehingga diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Posting Komentar untuk "Manajemen Pendidikan Sekolah, Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Pencapaian"