Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa di Sekolah


Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa


Dalam proses pembelajaran siswa, setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut sering kali kandas dan tidak bias terwujud, sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai pertanda bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat diketahui dari berbagai jenis gejalanya seperti dikemukakan Abu Ahmadi (1977) sebagai berikut:

1. Hasil belajarnya rendah, di bawah rata-rata kelas.

2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya.

3. Menunjukkan sikap yang wajar: suka menetang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas, dan sebagainya.

4. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka mengganggu, dan sebagainya.

Baca juga : Analisis Kritis Problematika Pendidikan  

Siswa yang mengalami kesulitan belajar kadang-kadang ada yang mengerti bahwa dia mempunyai masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, dan ada juga yang tidak mengerti kepada siapa ia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan masalahnya itu. Apabila masalahnya itu belum teratasi mereka mungkin tidak dpat belajar dengan baik, karena konsentrasinya akan terganggu.

Dalam kondisi sebagaimana dikemukakan di atas, maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam: 1) bimbingan belajar, 2) bimbingan sosial, dan 3) bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.


1) Bimbingan Belajar

Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:

a) Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual.

b) Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.

c) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.

d) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.

e) Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.

Di samping itu, Winkel (1978) mengatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa, antara lain:

a) Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, baik sekarang maupun yang akan datang.

b) Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajarnya. Misalnya masalah hubungan muda-mudi, masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orang tua/keluarga, dan sebagainya.

Baca juga : Guru Harus Meningkatkan Kompetensi Mengajar Seiring Perkembangan Zaman

2) Bimbingan Sosial

Dalam proses belajar di kelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. Dalam kehidupan kelompok perlu adanya toleransi/tenggang rasa, saling memberi dan menerima (take and give), tidak mau menang sendiri, atau jika mempunyai pendapat harus diterima dalam mengambil keputusan. Langsung ataupun tidak langsung suasana hubungan sosial di kelas atau di sekolah akan dapat mempengaruhi perasaan aman bagi siswa yang bersangkutan. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasinya dalam belajar.

Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar-mengajar yang kondusif. Menurut Abu Ahmadi (1977) bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk:

a) Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai.

b) Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai.

c) Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu.

Di samping itu, bimbingan sosial juga dimaksudkan agar siswa dapat melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik di sekolah maupun di luar sekolah (Downing, 1978).


3) Bimbingan dalam Mengatasi Maslah-masalah Pribadi

Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi/dipecahkan, akan cenderung terganggu konsentrasi dalam belajar dan akhirnya prestasi belajar yang dicapainya rendah. Dalam kurikulum SMA tahun 1975 Buku III C tentang Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan dinyatakan ada beberapa masalah pribadi yang memerlukan bantuan konseling, yaitu masalah akibat konflik antara:

a) Perkembangan intelektual dengan emosionalnya.

b) Bakat dengan aspirasi lingkungannya.

c) Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya.

d) Kepentingan siswa dengan orang tua atau lingkungannya.

e) Situasi sekolah dengan situasi lingkungan.

f) Bakat dan pendidikan yang kurang bermutu dengan kelemahan keengganan mengambil pilihan.

Baca juga : Apakah Tugas Manajer Keuangan Sekolah dan Pendidikan?      

Masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-mudi. Selanjutnya juga dikemukakan oleh Downing (1968) bahwa layanan bimbingan di sekolah sangat bermanfaat terutama dalam membantu:

a) Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan.

b) Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan belajar-mengajar.

c) Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.

d) Meningkatkan motivasi belajar siswa.

e) Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar.

Posting Komentar untuk "Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa di Sekolah"