Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit Diare Adalah : Pengertian dan Faktor Penyebab Penyakit ini


PENYAKIT DIARE


1. Penyakit

Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari .

2. Faktor-faktor

Menurut Widoyono, 2008 penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi :

a. Virus : Rotavirus (40-60%), Adenovirus.

b. Bakteri :Escherichia coli (20-30%), Shigella sp (1-2%), Vibrio cholera.

c. Parasit :Entamoeba histolytica (<1 %), Giardia lamblia, Cryptosporidium (4-11 %).

d. Keracunan makanan

e. Malabsopsi: Karbohidrat, lemak, dan protein

f. Alergi : makanan, susu sapi

Beberapa ahli berpendapat bahwa kejadian diare balita disamping dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya adalah :

1) Faktor infeksi.

Faktor infeksi penyebab diare dapat dibag dalam infeksi parenteral dan infeksi enteral. Di Negara berkembang campak yang disertai dengan diare merupakan faktor yang sangat penting pada morbiditas dan mortalitas anak. Walaupun mekanisme sinergik antara campak dan diare pada anak belum diketahui, diperkirakan kemungkinan virus campak sebagai penyebab diare secara enteropatogen. Walaupun diakui pada umumnya bahwa enteropatogen tersebut biasanya sangat kompleks dan dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, tempat, waktu dan keadaan sosio ekonomi.

Baca juga : Bahan Pembuat Cat kuku (Nail lacquer), Pengkilat Bibir (Lipgloss), Pelembab Bibir (Lipbalm)  

2) Faktor umur

Semakin muda umur balita semakin besar kemungkinan terkena diare, karena semakin muda umur balita keadaan integritas mukos usus masih belum baik, sehingga daya tahan tubuh masih belum sempurna.

Kejadian diare terbanyak menyerang anak usia 7 – 24 bulan, hal ini terjadi karena :

- Bayi usia 7 bulan ini mendapat makanan tambahan diluar ASI dimana risiko ikut sertanya kuman pada makanan tambahan adalah tinggi (terutama jika sterilisasinya kurang).

- Produksi ASI mulai berkurang, yang berarti juga anti bodi yang masuk bersama ASI berkurang.

Setelah usia 24 bulan tubuh anak mulai membentuk sendiri anti bodi dalam jumlah cukup (untuk defence mekanisme), sehingga serangan virus berkurang.


3) Faktor status gizi.

Pada penderita kurang gizi serangan diare terjadi lebih sering terjadi. Semakin buruk keadaan gizi anak, semakin sering dan berat diare yang diderita. Diduga bahwa mukosa penderita malnutrisi sangat peka terhadap infeksi karena daya tahan tubuh yang kurang. Status gizi ini sangat dipengaruhi oleh kemiskinan, ketidak tahuan dan penyakit. Begitu pula rangkaian antara pendapatan, biaya pemeliharaan kesehatan dan penyakit, keadaan sosio ekonomi yanmg kurang, hygiene sanitasi yang jelek, kepadatan penduduk rumah, pendidikan tentang pengertian penyakit, cara penanggulangan penyakit serta pemeliharaan kesehatan.

Oleh karena itu dalam usaha mencegah timbulnya diare yaitu dengan melalui penyediaan fasilitas jamban keluarga yang disertai dengan penyediaan air yang cukup, baik kuantitas maupun kualitasnya. Upaya tersebut harus diikuti dengan peningkatan pengetahuan dan sosial ekonomi masyarakat, karena tingkat pendidikan dan ekonomi seseorang dapat berpengaruh pada upaya perbaikan lingkungan.

4) Faktor susunan makanan

Faktor susunan makanan berpengaruh terhadap terjadinya diare disebabkan karena kemampuan usus untuk menghadapi kendala baik itu yang berupa :

a. Antigen : susunan makanan mengandung protein yang tidak homolog sehingga dapat berlaku sebagai antigen. Lebih-lebih pada bayi dimana kondisi ketahanan lokal usus belum sempurna sehingga terjadi migrasi molekul makro.

Baca juga : Pewarna Bibir (Lipstik) dan Pensil Bibir (Lips Liner) dan Jenis-jenisnya  

b. Osmolaritas : susunan makanan baik berupa formula susu maupun makanan padat yang memberikan osmolaritas yang tinggi sehingga dapat menimbulkan diare.

c. Malabsorpsi : kandungan nutrient makanan yang berupa karbohidrat, lemak maupun protein dapat menimbulkan intoleransi, malabsorpsi maupun alergi sehingga terjadi diare pada balita.

d. Mekanik : kandungan serat yang berlebihan dalam susunan makanan secara mekanik dapat merusak fungsi usus sehingga timbul diare.

Posting Komentar untuk "Penyakit Diare Adalah : Pengertian dan Faktor Penyebab Penyakit ini"