Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit Degeneratif, Cara Mencegah dan Hubungannya dengan Gizi Mikro dan Makro


Hubungan Gizi dengan Penyakit Degeneratif


Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa sebagian besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk food, makanan – makanan instan. Kandungan Junk food mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh sebab itu daya tahan tubuh akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama karena konsumsi lemak dan gula berlebih.

Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan yang penting untuk melindungi tubuh. Dari asal terbentuknya antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler ( didalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel) atau pun dari makanan. Dari sini aktioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:

Baca juga : Guru Harus Meningkatkan Kompetensi Mengajar Seiring Perkembangan Zaman  

a. Antioksidan Primer

Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnmya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh anti aksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel – sel tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat – zat gizi meneral seperti mangan, seng, tembaga. Selenuum (Se) juga berperan sebagai antipksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala penyakit degeratif, mineral – mineral tersebut hendaklah tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

b. Antioksidan Sekunder

Antioksidan ini berfungsi untuk menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh anti oksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.

Kanker esofagus dan kanker lambung juga berhubungan dengan keadaan gizi kurang. Kenyataannya, hampir semua studi mengenai diet dengan kanker lambung, telah menemukan efek protektif dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, dan bahkan dalam percobaan in vitro pembentukan komponen N-nitriso dapat ditekan seminim mungkin oleh antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C.

c. Antioksidan Tersier

Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel – sel jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA. Enzim ini berguna untuk mencegah penyakit kanker. Percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi berbagai penyakit degeratif.

Pencegahan Penyakit Degeneratif


Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok. Pada pola makan yang tidak sehat misalnya mengkonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol lainnya. Modernisasi pekerjaan yang serba elektronik mendorong banyaknya jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga sehingga berkurang aktifitas fisik. Peningkatan pemasaran dan penjualan produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai faktor risiko penyakit degeneratif. Karena itu, ada tiga cara upaya-upaya pencegahan penyakit degeneratif, yakni melakukan pola makan yang baik, olah raga yang teratur, dan tidak mengkonsumsi rokok.

Pendekatan lain yang banyak diambil pemerintah di berbagai negara karena menguntungkan bagi pemerintah dalam penanggulangan Penyakit Degeratif adalah penerapan pajak tembakau, penggunaan garam pada makanan olahan, dan mengembangkan pola makanan sekolah


Cara orang-orang Jepang mencegah Penyakit Degeneratif adalah banyak mengkonsumsi ikan. Penduduk Jepang setiap hari mengonsumsi ikan dan rumput laut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu protein ikan setingkat dengan mutu protein daging, sedikit di bawah mutu protein telur dan di atas mutu protein serelia dan kacang-kacangan. Ikan adalah sumber protein dan memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang mempunyai peran dalam pencegahan penyakit generatif, seperti jantung koroner, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, kanker. Mengkonsumsi ikan sejak usia muda juga dapat menunjang perkembangan kesehatan dan kecerdasan otak.

Baca juga : Apakah Tugas Manajer Keuangan Sekolah dan Pendidikan?      

Sebagian masyarakat di Indonesia rajin mengkonsumsi kedelai bubuk sebagai therapy nutrisi untuk Penyakit Degeneratif, seperti hipertensi, strooke, diabetes dan kegemukan. Bubuk kedelai ditengarai mengandung banyak vitamin dan mineral serta unsur-unsur lainnya yang terkandung didalamnya. Kedelai bubuk banyak digunakan orang untuk meningkatkan vitalitas kebugaran dan imunitas daya tahan tubuh, serta mencegah gangguan pencernaan.

Posting Komentar untuk "Penyakit Degeneratif, Cara Mencegah dan Hubungannya dengan Gizi Mikro dan Makro"