Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Parasit Ikan, Jenis-jenis Penyakit Infeksi Parasit pada Ikan Patin


Parasit Ikan


Parasit merupakan hewan renik yang hidup pada organisme lain yang berbeda spesiesnya, selain mendapatkan perlindungan juga memperoleh makanan untuk kelangsungan hidupnya (Prasetya, 2013). Parasit adalah organisme yang hidup baik di luar maupun di dalam tubuh hewan yang untuk kelangsungan hidupnya mendapatkan perlindungan dan memperoleh makanan dari inang serta bersifat merugikan inangnya. Menurut Purbomartono et al., (2010), parasit dapat dibedakan menjadi dua yaitu ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidup pada organ bagian luar organisme yang ditumpanginya. Organ luar yang sering terinfeksi adalah sirip, insang dan kulit. Insang yang terinfeksi biasanya berwama pucat dan produksi lendimya berlebihan. Sedangkan endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ dalam tubuh ikan seperti hati, limpha, otak, dan dalam sistem pencemaan, sirkulasi darah, pernafasan, dalam rongga perut, otot, daging dan jaringan tubuh lain.

Keberhasilan parasit dalam menginfeksi ditentukan oleh berbagai hal mulai dari lingkungan sampai sistem imun inang. Menurut Prasetya (2013), distribusi parasit pada organ penempelnya dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, sifat kimia media sekelilingnya dan persediaan makanan pada tubuh inang. Perbedaan dalam sistem budidaya masing–masing daerah juga mempengaruhi jenis parasit yang menginfeksi ikan dari daerah tersebut. Bahkan vektor berupa pakan alami juga bisa menjadi perantara bagi parasit. Sumber air yang digunakan bisa menjadi pembawa atau vektor bagi parasit untuk menginfeksi ikan karena tidak dilakukan penyaringan sebelumnya.

Baca juga : Mempercepat Pertumbuhan Ikan, Faktor Internal dan Eksternal  

Parasit yang menyerang akan mempengaruhi hidup ikan dengan menghambat pertumbuhan. Pengaruh yang muncul diawali dengan terganggunya sistem metabolisme tubuh inang sampai merusak organ. Pakan yang dikonsumsi ikan yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan dimanfaatkan oleh parasit yang terdapat pada tubuh inang (ikan) sehingga tubuh inang kekurangan nutrien dan tidak bisa tumbuh. Pengaruh tersebut terjadi mulai parasit menempel dan tumbuh pada organ inang sampai dengan yang merusak organ sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan bahkan kematian inang. Daur hidup parasit yang mengganggu ikan budidaya dapat diketahui melalui hubungan antara inang, yaitu ikan budidaya, parasit serta lingkungan tempat inang tersebut hidup sehingga para petani dapat mengantisipasi keadaan yang timbul akibat parasit tersebut (Hadiroseyani et al., 2006).

Grabda (1991) mendefinisikan, parasitisme sebagai hubungan antara satu species ektoparasit yang menggunakan organisme lain sebagai inang habitatnya dan sumber makanan. Setiap jenis ektoparasit mempunyai habitat tertentu pada inang sebagai tempat hidupnya (Noga, 1996). Lom (1995) menyatakan bahwa penyakit pada ikan dapat terjadi karena adanya interaksi yang tidak serasi, antara lain agen penyakit dan lingkungan. Interaksi tersebut dapat menyebabkan ikan menjadi stres sehingga mekanisme pertahanan dirinya menjadi lemah dan mudah untuk diserang penyakit (Afrianto, 1992).


Jenis-jenis penyakit infeksi parasit pada ikan patin


a. Parasit Bintik Putih/White Spot

Penyakit ini disebabkan oleh parasit bangsa protozoa dari jenis Ichthyoptirus multifilis Foquet. Gejala terkena parasit ini adalah Ikan berkumpul di tempat yang gelap menggosok-gosokan tubuhnya. Untuk menanggulangi Parasit Bintik Putih menggunakan metil biru atau methilene blue konsentrasi 1% dengan perbandingan 1 gram metal biru untuk 100 cc air. Pindahkan ikan yang sakit dengan air bersih yang sudah dicampur ralutan metak biru. Pengobatan dilakukan berulang ulang selama tiga kali dengan selang waktu satu hari. Untuk pengobatan alami bisa memanfaatkan Sambiloto yaitu dengan cara mengambil ekstraknya dan dilarutkan ke dalam air

b. Bakteri Aeromonas sp dan Pseudo-monas sp

Selain parasit, bakteri juga sering mengancam ikan patin. Jenis bakteri yang sering menyerang pada patin adalah Aeromonas sp dan Pseudo-monas sp. Kedua bakteri ini menyerang pada ikan dan menyebabkan pendarahan pada dada, perut, dan pangkal sirip. Patin yang terkena bakteri bisa menular ke patin lainnya, oleh karena itu penangananya harus cepat untuk mencegah terjaninya gagal panen. Patin yang terinsfeksi tetapi belum parah bisa diobati dengan menggunakan larutan PK 10-20 ppm selama 30-60 menit atau bisa juga direndam pada larutan nitrofuran 5- 10 ppm selama 12–24 jam. Secara tradisional bisa memanfaatkan kunyit dengan cara diparut. Kunyit ini berfungsi untuk mengobati borok atau luka dan mempercepat pengeringan.

Baca juga : Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti), Morfologi dan Klasifikasi  

c. Jamur

Jamur pada ikan patin biasa terdapat pada luka pada ikan. Jenis jamur yang menyerang antara lain Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Munculnya jamur disebabkan karena kolam yang kotor dan air yang kondisinya jelek. Untuk mencegah terserangya jamur perlu dilakukan perawatan kolam dan air. Untuk mengobati ikan patin yang terserang jamur bisa menggunakan Malachite green 2-3 gr/m3 air selama 30 menit pengobatan diulang selama 3 hari berturut-turut atau secara tradisional bisa menggunakan rimpang lengkuas yang diparut dan diambil ekstraknya.

Posting Komentar untuk "Parasit Ikan, Jenis-jenis Penyakit Infeksi Parasit pada Ikan Patin"