Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Sabun Transparan, Proses Pembuatan dengan Metode Batch dan Kontinu


Metode-metode Pembuatan Sabun


Pada proses pembuatan sabun ini digunakan metode - metode untuk menghasilkan sabun yang berkualitas dan bagus. Untuk menghasilkan sabun itu digunakanlah metode metode, yang mana metode metode ini memiliki kelebihan kelebihan dan kekurangannya masing - masing.

a. Metode Batch

Pada proses batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah ketel. Jika penyabunan telah selesai, garam-garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun. Lapisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. Endapan sabun yang bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan diendapkan dengan garam berkali-kali. Akhirnya endapan direbus dengan air secukupnya untuk mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk lapisan yang homogen dan mengapung. Sabun ini dapat dijual langsung tanpa pengolahan lebih lanjut, yaitu sebagai sabun industri yang murah. Beberapa bahan pengisi ditambahkan, seperti pasir atau batu apung dalam pembuatan sabun gosok. Beberapa perlakuan diperlukan untuk mengubah sabun gubal menjadi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun wangi, sabun cuci, sabun cair dan sabun apung (dengan melarutkan udara di dalamnya).

Baca juga : Eye Shadow dan Eye Liner, Cara Penggunaan dan Jenisnya  

b. Metode Kontinu

Metode kontinu biasa dilakukan pada zaman sekarang, lemak atau minyak hidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis seperti sabun seng. Lemak atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung reaktor besar. Asam lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan. Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun.


Proses Pembuatan Sabun Transparan


Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya.Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit.

Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan. Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan gula, dan gliserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling essensial adalah kualitas gula, dan gliserin. Oleh karena itu pemilihan material mempertimbangkan dengan warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna sabun seperti adanya tincture, balsam dan yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya bahan tersebut dapat menjadikan spotting( bintik hitam ). Apabila sabun sengaja diwarna, dipilih pewarna yang tahan alkali.Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan gliserin dipilih yang murni.Untuk minyak dan lemak digunakan yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik. Penambahan gliserin atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan manis, oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini adalah metode yang umum digunakan :

a. Transparan karena gula.

b. Transparan karena gliserin dan energi.

c. Dimana a dan b digabung dengan menggunakan minyak castor.

d. Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill.

Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya adalah 25%, lemak yang lain adalah tallow atau lemak apa saja yang dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan dimasak seperti biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam larutan yang mengandung 10 – 20% gula sesuai berat sabun.Gula dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi sampai 600C kemudian perlahan – lahan ditambahkan dalam sabun.Manakala air menguap, sabun jenis tersebut menunjukkan bintik – bintik dan menjadi lengket karena gula menembus permukaan larutan.

Sabun transparan dari kategori yang kedua dapat disaponifikasikan sebagaimana biasanya dan dibuat dari sabun mandi dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur 96% dengan perbandingan satu bagian dalam dua bagian total asam lemak dalam sabun, bersama gliserin dengan proporsi yang sama.

Metode yang ketiga minyak castor sendiri digunakan untuk membuat sabun atau lebih dari sepertiga lemak dapat ditambah untuk setiap sabun dasar diatas.Jika minyak castor yang digunakan hanya perlu 2% atau 3% gula.Metode yang terkhir kombinasi dari tallow (lemak) 75%, minyak kelapa 20%, rosin jernih 5%. Selanjutnya dengan proses saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan pemanasan sempurna.


Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas, metodenya lebih sederhana dan mudah. Langkah awalnya adalah memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi sampai 600C.Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang panas jika diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat. Masa diaduk sampai terjadi proses saponifikasi. Setelah itu sabun ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya ada tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya dan gliserin. Temperatur dari massa dinaikkan sampai 600 C.

Baca juga : Pensil Alis (Eye Brow Pencil) dan Cat Bulu Mata (Mascara), Warna dan Cara Penggunaan  

Saponifikasi adalah reaksihidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH). Sabun terutama mengandung C12 dan C16 selain itu juga mengandung asam karboksilat.

Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat.Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali.Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Sabun Transparan, Proses Pembuatan dengan Metode Batch dan Kontinu"