Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Klasifikasi Kaki Diabetik, Infeksi Gangren Diabetikum Streptococcus


Infeksi Gangren Diabetikum

Pasien DM lebih mudah mengalami infeksi berat seperti gangren streptococcus. Keadaan ini ditandai dengan perluasan selulitis dan timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik. Dengan cepat jaringan kulit yang menutupi mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini meluas. 

Streptococcus grup A mungkin dapat diisolasi dari lesi atau darah. Pemberian antibiotika saja umumnya tidak mencukupi, oleh sebab itu harus dilakukan eksisi yang luas bahkan mungkin amputasi. Mortalitas masih cukup tinggi ( > 10 % ) dan belum banyak berubah dalam era antibiotika ini. Bila ada indikasi penggunaan antibiotika maka diberikan 18 – 21 juta penisilin / hari iv atau vankomisin 1 g / 12 jam / iv. Bila didapatkan insifisiensi ginjal dosis kedua obat harus disesuaikan.

Baca juga : Daftar Buku Referensi Formulasi In-Situ Gel Ambroxol Hidroklorida

Pada pasien DM dengan infeksi yang berat terapi antibiotika saja umumnya tidak cukup dan harus dibantu dengan debridemen yang agresif. Vaskularisasi yang kurang dan penyembuhan jaringan yang buruk seringkali mengharuskan kita melakukan amputasi lebih proksimal dari jaringan terinfeksi yang tanpak.

Bentuk yang mirip tetapi perjalananya lebih berlahan adalah gangren sinergistik. Keadaan ini umumnya dimulai pada daerah lipatan – lipatan dan melibatkan streptokokus yang mikroaerofilik atau anaerobik dan staphylococcus aereus.


Karena bahaya gangren dan peluang untuk menjalani amputasi yang besar maka pasien DM dengan infeksi kaki harus segera dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Klasifikasi kaki diabetik :


Ada berbagai macam klasifikasi kaki diabetic, mulai dari yang sederhana seperti klasifikasi Edmonds dari King′s College Hospital London, klasifikasi Liverpool yang sedikit lebih ruwet, sampai klasifikasi wagner yang lebih terkait dengan pengelolaan kaki diabetic, dan juga klasifikasi texas yang lebih kompleks tetapi juga lebih mengacu kepada pengelolaan kaki diabetic. Suatu klasifikasi mutakhir dianjurkan oleh International working Group on Diabetic Foot ( Klasifikasi PEDIS 2003 ). Adanya klasifikasi kaki diabetic yang dapat diterima semua pihak akan mempermudah para peneliti dalam membandingkan hasil penelitian dari berbagai tempat dimuka bumi. 

Dengan klasifikasi PEDIS akan dapat ditentukan kelainan apa yang lebih dominant, vaskuler, infeksi atau neuropatik, sehingga arah pengelolaan pun dapat tertuju dengan lebih baik. Misalnya suatu ulkus gangrene dengan criticallimb ischemia ( P3 ) tentu lebih memerlukan tindakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki keadaan vaskulernya dahulu. Sebaliknya kalau factor infeksi menonjol ( I4 ), tentu pemberian antibiotic harus adekuat. Demikian juga kalau factor mekanik yang dominant ( insensitive foot, S2 ), tentu koreksi untuk mengurangi tekanan plantar harus diutamakan.

Baca juga : Mekanisme Pembentukan in-situ Gel, Sistem Berbentuk Cair (liquid) pada Suhu Ruangan  

Suatu klasifikasi lain yang juga sangat praktis dan sangat erat dengan pengelolaan adalah klasifikasi yang berdasarkan pada perjalanan alamiah kaki diabetic ( Edmonds 2004 – 2005 ) :

· Stage 1 : Normal foot

· Stage 2 : High Risk Foot

· Stage 3 : Ulcerated Foot

· Stage 4 : Infected Foot

· Stage 5 : Necrotic Foot

· Stage 6 : Unsalvable Foot


Untuk Stage 1 dan 2, peran pencegahan primer sangat penting, dan semuanya dapat dikerjakan pada pelayanan kesehatan primer, baik oleh podiatrist / chiropodist maupun oleh dokter umum / dokter keluarga.

Untuk Stage 3 dan 4 kebanyakan sudah memerlukan perawatan di tingkat pelayanan kesehatan yang lebih memadai umumnya sudah memerlukan pelayanan spesialistik.

Untuk Stage 5, apalagi stage 6, jelas merupakan kasus rawat inap, dan jelas sekali memerlukan suatu kerja sama tim yang sangat erat, dimana harus ada dokter bedah, utamanya dokter ahli bedah vascular / ahli bedah plastic dan rekonstruksi.

Untuk optimalisasi pengelolaan kaki diabetik, pada setiap tahap harus diingat berbagai faktor yang harus dikendalikan, yaitu :

· Mechanical Control – Pressure Control.

· Metabolic control.

· Vascular Control.

· Education Control.

· Wound Control. Microbiological control – Infection control.


Posting Komentar untuk "Klasifikasi Kaki Diabetik, Infeksi Gangren Diabetikum Streptococcus"