Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fitokimia Daun Pepaya, Pemeriksaan Alkaloid, Flavonoid dan Steroid


SKRINING FITOKIMIA DAUN PEPAYA (Carica papaya)


Skrining fitokimia serbuk simplisia dan sampel dalam bentuk basah meliputi pemeriksaan kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, tanin dan saponin menurut prosedur yang telah dilakukan oleh Harbone (Harbone, 1987) dan Depkes (Depkes, 1995).

1) Pemeriksaan Alkaloid


Uji skrining fitokimia senyawa golongan alkaloid dengan menggunakan metode Culvenol dan Fitzgerald.

Bahan tanaman segar sebanyak 5-10 gram diekstraksi dengan kloroform beramonia lalu disaring. Selanjutnya ke dalam filtrat ditambahkan 0,5-1 ml asam sulfat 2N dan dikocok sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan asam (atas) dipipet dan dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi. Ke dalam tabung reaksi pertama ditambahkan dua tetes pereaksi Mayer dan. Kedalam tabung reaksi kedua ditambahkan dua tetes pereaksi Dragendorf dan ke dalam tabung reaksi yang ketiga dimasukkan dua tetes pereaksi Wagner. Adanya senyawa alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan putih pada tabung reaksi yang pertama dan timbulnya endapan berwarna coklat kemerahan pada tabung reaksi kedua dan ketiga.

Baca juga : Buku Teknik Pemesinan Gerinda SMK Kelas 12 Semester 5  

2) Pemeriksaan Flavonoid


Uji skrining senyawa ini dilakukan dengan menggunakan pereaksi Willstater/Sianiidin.

Bahan sampel tanaman (5 gram) diekstraksi dengan pelarut n-heksana atau petroleum eter sebanyak 15 ml, kemudian disaring. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya diekstraksi lebih lanjut menggunakan metanol (CH3OH) atau etanol (C2H5OH) sebanyak 30 ml. Dua ml ekstrak metanol/etanol yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambah dengan 0,5 ml asam klorida pekat (HCl pekat) dan 3-4 pita logam Mg. Adanya flavonoid ditandai dengan warna merah, orange dan hijau tergantung pada struktur flavonoid yang terkandung dalam sampel tersebut.

3) Pemeriksaan Terpenoid/Steroid


Uji skrining senyawa-senyawa golongan terpenoid dan steroid tak jenuh dilakukan dengan menggunakan pereaksi Liebermann-Burchard.


Bahan sampel tanaman sebanyak 5 gram diekstraksi dengan pelarut n-heksana atau petroleum eter (± 10 ml), kemudian disaring. Ekstrak yang diperoleh diambil sedikit dan dikeringkan di atas papan spot test, ditambahkan tiga tetes anhidrida asetat (Ac2O) dan kemudian satu tetes asam sulfat pekat. Adanya senyawa golongan terpenoid akan ditandai dengan timbulnya warna merah sedangkan adanya senyawa golongan steroid ditandaidengan munculnya warna biru.

Baca juga : Buku Aircraft Electronical Circuits and Control SMK Kelas 11 Semester 4

4) Pemeriksaan Antrakuinon


Modifikasi uji Borntrager dapat digunakan untuk menguji adanya senyawa golongan antrakuinon. Bahan tanaman sebanyak 5 gram diuapkan di atas penangas air sampai kering. Bahan kering yang sudah dingin tersebut kemudian dimasukkan ke dalam campuran larutan 10 ml KOH 5 N dan 1 ml H2O2 3% dan dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit, kemudian disaring. Ke dalam filtrat yang diperoleh setelah pentaringan ditambahkan asam asetat glasial sampai larutan bersifat asam, kemudian diekstraksi dengan benzena. Ekstrak benzena yang diperoleh kemudian diambil sedikit (5 ml) dan ditambahkan dengan 5 ml ammonia lalu dikocok. Jika terbentuk warna merah pada lapisan ammonia maka bahan tanaman tersebut mengandung senyawa golongan antarkuinon.

Posting Komentar untuk "Fitokimia Daun Pepaya, Pemeriksaan Alkaloid, Flavonoid dan Steroid"