Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biji Kopi Hitam, Khasiat Zat Aktif, Manfaat dan Cara Ekstraksi dan Aplikasi


KLASIFIKASI


Nama ilmiah kopi atau nama latin kopi adalah Coffea canephora Pierre untuk kopi robusta, Coffea arabica L. untuk kopi arabika, dsb tergantung spesies. Klasifikasi tumbuhan kopi adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super Ordo : Asteranae

Ordo : Gentianales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea L.

Spesies : Coffea arabica L.

Coffea benghalensis B.

Coffea canephora Pierre

Coffea stenophylla G. Don

Coffea congensis A. Froehner

Coffea liberica W. Bull

DESKRIPSI


Kopi termasuk golongan tumbuhan Angiospermae, yaitu tumbuhan dengan biji tertutup. Lapisan pertama disebut dengan kulit luar, lapisan yang keras seperti kayu, lapisan ini berfungsi melindungi biji kopi yang ada di dalamnya. Sedangkan lapisan kedua adalah kulit dalam, yaitu selaput tipis yang biasanya disebut kulit ari. Di dalam lapisan-lapisan itu terdapat inti biji yang terdiri dari dua bagian, yaitu lembaga dan putih lembaga. Lembaga atau embrio adalah calon individu baru, sedangkan putih lembaga atau albumen merupakan jaringan berisi cadangan nutrisi untuk masa perkecambahan.

Baca juga : Manfaat Jahe (Zingiber Officinale), Berkhasiat untuk Menghangatkan Tubuh  

1. Zat Aktif dan Manfaatnya


Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi. Kafein memiliki berat molekul 194.19 dan pH 6.9 (larutan kafein % ; dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).

Menurut Sianturi (2001), kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang terutama terdapat dalam kopi (1-1,5persen). Selain dari alam, kafein juga diperoleh sebagai hasil tambahanada proses mengurangi kadar kafein dalam kopi, dan juga dapat dibuat secara semi-sintetik dari teobromin atau secara sintetik dari urea atau dimetilurea. Bersama-sama dengan teobromin dan teofilin, kafein, termasuk ke dalam senyawa kimia golongan xanthin. Ketiga senyawa tersebut mempunyai daya kerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat, stimulan otot jantung, meningkatkan aliran darah melalui arteri koroner, relaksasi otot polos bronki, dan aktif sebagai diuretika, dengan tingkatan yang berbeda. Dan, tidak sama dengan yang lain, daya kerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat dari kafein sangat menonjol sehingga umumnya digunakan sebagai stimulant sentral.

Dari beberapa literatur, diketahui bahwa kopi mengandung kafein dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi menghasilkan biji kopi dengan sangat cepat, sementara penghancurannya sangat lambat. Berikut adalah kandungan kafein dalam beberapa produk seperti: Secangkir kopi 85 mg, secangkir teh 35 mg, sebotol Coco cola 35 mg, minuman energi (kratingdaeng, M-150,Galin Bugar, dll) 50 mg, kopi instan 2.8 - 5.0%, kopi Moka (mentah) 1.08%, kopi Moka (sangrai) 0.82%. kopi Robusta Jawa 1.48%, kopi Arabika 1.16%, kopi Liberika (mentah) 1.59%, dan kopi Liberika (sangrai) 2.19%.

Kafein tidak hanya ada dalam makanan dan minuman, tapi juga bisa ditemui di produk kosmetik. Termasuk diantaranya makeup, krim, sabun dan shampoo.

Sebuah studi dari University of Washington di Seattle dimana mereka melakukan percobaan pada kulit dengan sel sehat dan kulit yang terkena dampak UV dengan reaksinya pada kafein. Kafein mematikan sel-sel kulit yang rusak tampa memberikan dampak pada sel kulit yang sehat. Selain itu, penambahan kafein pada produk kecantikan juga berasal dari studi-studi yang dirilis selama bertahun-tahun yang menunjukan kalau kafein mempunyai anti inflamasi. Yang menjelaskan teori tentang teori tentang manfaat kopi yang dapat membantu mengurangi bengkak dan lingkaran hitam pada mata yang disebabakan peradangan dan sirkulasi yang buruk.

2. Metode Ekstraksi dan Isolasi Senyawa


Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut lain. Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam jaringan tanaman kedalam pelarut yang dipakai untuk proses ekstraksi tersebut.

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi. Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air), bersifat basa lemah, berbentuk serbuk putih yaitu kristal-kristal panjang, rasanya pahit, Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234o C-239o C dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin dan alkohol. Kafein bersifat basa lemah dan hanya dapat membentuk garam dengan basa kuat.

Baca juga : Tanaman Kapuk (Ceiba Pentandra), Berkhasiat Mengobati Kudis dan Menumbuhkan Rambut  

Metode pemisahan yang digunakan untuk isolasi kafein pada biji kopi adalah refluks dan maserasi. Hal ini bertujuan untuk membandingkan hasil ekstrak kafein yang diperoleh antara metode ekstraksi secara panas (refluks) dengan bantuan pemanasan dan secara dingin (maserasi) tanpa pemanasan.

Kafein dapat diisolasi dari biji kopi dengan pelarut air/alkohol dan kloroform karena kelarutan kafein dalam kedua pelarut itu besar.Salah satu cara mengisolasi kafein dari kopi adalah dengan mengekstraksi alkaloid dengan metode refluks.

Pertama-tama 20 gram kopi halus dimasukkan ke dalam labu dasar bulat, kemudian ditambahkan 350 ml aquades. Setelah itu, campuran larutan di refluks selama 25 menit, dan di saring dalam keadaan panas. Refluks yaitu cara pemanasan larutan dengan menggunakan pendinginan. Salah satu bagian dalam set alat refluks yaitu pendingin Liebing. Prinsip kerjanya air masuk dari selang bawah dan keluar dari selang atas. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan proses refluks, sebab tekanan air dari bawah ke atas akan lebih menyempurnakan proses refluks dibandingkan tekanan air dari atas ke bawah. Campuran larutan tidak boleh di saring dalam keadaan dingin sebab bila larutan dingin maka akan kembali terbentuk endapan.


Selanjutnya ke dalam filtrate ditambahkan larutan yang telah disediakan sebelumnya yaitu larutan 3 gram timbal asetat dalam 27 ml aquades, tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. Setelah terbentuk endapan, larutan didinginkan dan di saring. Filtrate yang diperoleh digoncangkan pelan-pelan dan ditambahkan 25 ml kloroform. Setelah pengocokan selama 5 menit, campuran dituangkan ke dalam corong pisah dan dikocok beberapa saat. Campuran dibiarkan sampai terbentuk 2 lapisan. Larutan lapisan bawah yang merupakan larutan kafein dalam kloroform dikeluarkan dan ditampung dalam cawan penguap.

Setelah itu, ke dalam corong pisah ditambahkan lagi 20 ml kloroform, dikocok, dan dibiarkan sampai terbentuk 2 lapisan. Cairan bagian bawah dialirkan ke cawan uap tadi. Kemudian cairan tersebut diuapkan diatas penangas air sampai kering. Setelah kering kafein kasar dalam cawan uap di sublimasi dengan ditutupi kertas saring berlubang dan corong kaca yang telah ditimbang di atas nyala api kecil. Setelah beberapa saat mulai terlihat adanya kristal kafein yang berbentuk jarum yang melekat pada corong kaca. Setelah itu, kristal ditimbang dan diukur titik lelehnya untuk mengetahui apakah kristal kafein yang diperoleh sudah murni atau masih mengandung pengotor.

Baca juga : Khasiat Rambutan (Nephelium Lappaceum), Manfaat Buah, Daun, Kulit dan Akar   

3. Aplikasi


1. Body Lotion “Body butter”




Langkah-langkahnya penggunaanya :

  • Oleskan body butter ini ke bagian tubuh yang kering, misalnya pada area siku, lutut, kaki, jari-jari dan pada bagian yang kering lainnya. Karena body butter ini fungsi utamanya adalah untuk melembabkan kulit kering.
  • Jika kulit berkerut, oleskan body butter ini di area yang berkerut. Krim body butter ini bisa membantu mengurangi tanda-tanda awal dari kerutan, dan juga bisa membantu kulit menjadi lebih kuat dan tahan terhadap renggangan.
  • Oleskan pada bekas luka atau sterchmark pada tubuh. Selain melembabkan kulit, mencegah kerutan body butter juga bisa membantu menghilangkan bekas luka atau strechmark serta membuat sel-sel baru yang lebih sehat.
  • Gunakan body butter ini setelah mandi. Disarankan juga digunakan saat mandi sore, karena body butter tidak seperti body lotion yang cepat meresap di kulit. Akan terasa lengket apabila digunakan untuk siang hari karena kulit akan berkeringat pastinya. Penggunaanya cocok digunakan saat akan menistirahat badan. Setelah dioleskan di kulit, krim ini akan membantu menjaga kelembaban kulit dan membuat kulit kamu lebih terlihat bersih serta mengkilap sepanjang hari.

2. Body Soap
 

Langkah-langkahnya penggunaanya :

  • Basuh seluruh tubuh dengan air bersih
  • Aplikasikan body soap keseluruh permukaan tubuh
  • Gosoklah seluruh bagian tubuh sampai ke lipatan-lipatan yang jarang terjangkau.
  • Bilas dengan air bersih, pada saat membilas pun usahakan air menyentuh semua bagian yang terkena sabun.

3. Lulur Ibu





Langkah-langkahnya penggunaanya :

  • Ambil lulur secukupnya lalu taruh pada wadah/tempat.
  • Campur Air.
  • Lalu campur lulur dengan air secukupnya, jangan terlalu kental maupun encer. Cukup menggunakan alat bantu tangan untuk mencampurnya dan pastikan semua lulur tercampur/menyatu dengan air.
  • Oleskan lulur pada permukaan kulit bagian tubuh yang dikehendaki : kaki, tangan, seluruh badan sambil dipijat ringan selama 5 menit, tidak perlu digosok.
  • Diamkan beberapa menit sampai lulur terasa kering dan terasa kencang dikulit.
  • PERHATIAN : Jangan langsung kelupas/keletek lulur dari permukaan kulit meskipun sudah kering.
  • Bilaslah dengan air kemudian bersihkan lulur secara perlahan-lahan, cukup menggunakan jari-jari tangan supaya lulur yang kering tersebut rontok/lepas dengan siraman air.

Posting Komentar untuk "Biji Kopi Hitam, Khasiat Zat Aktif, Manfaat dan Cara Ekstraksi dan Aplikasi"