Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk Sediaan Obat Berdasarkan Jalur Pemberian


1. Sediaan Oral


a. Tablet yang digunakan melalui mulut

  • · Tablet kempa atau tablet kempa standar
Kategori ini menunjukan bahwa tablet yang tidak disalut standar dibuat dengan pencetakan dan penggunaan salah satu dari pembuatan tablet yaitu granulasi basah pencetakan ganda dan pencetakan langsung.
  • Tablet kempa ganda
Tablet kempa ganda adalah dua kelompok tablet yang dikempa beberapa kali yaitu tablet berlapis dari tablet yang disalut dengan pengempaan. Kedua jenis tablet ini merupakan system dua komponen atau tiga lapisan adalah salah satu tablet di dalam tablet.

Bca juga : Sambiloto (Andrographis Paniculata), Tanaman Obat Mujarab untuk Berbagai Penyakit
  • Tablet dengan kerja berulang
Cara kerja dari tablet dengan kerja berulang dan batasan yang berdasarkan pada pengosongan lambung yang tidak dapat dikontrol dan tidak dapat diamalkan.
  • Tablet aksi dipertama dan tablet salut enteric
Bentuk sediaan tablet pertama dimasukkan untuk melepaskan obat sesudah penundaan beberapa lama atau setelah tablet melalui satu bagian saluran cerna bagian lainnya.

Contohnya : tablet salut enteric
  • Tablet salut gula dan tablet salut coklat
Tablet yang disalut dengan coklat sebetulnya sudah kuno. Anak-anak sudah salah sangka dikira permen. Tablet yang disalut dengan gulayang menyebabkan kerugian serupa.
  • Tablet bersalut lapis tipis
Tablet yang disalut dengan lapisan tipis atau film sudah dikembangkan sebagai suatu alternatif produsen untuk pembentukan tablet salut yang obatnya tidak diperlukan dalam penyalutan.
  • Tablet kunya
Tablet kunya dimaksudkan untuk dikunya dimulut sebelum ditelan dan bukan untuk ditelan utuh. Tujuan dari tablet kunya adalah untuk memberikan suatu bukan pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak-anak atau orang tua yang mungkin sukar menelan obat utuh.



b. Tablet yang digunakan dalam rongga mulut

  • Tablet buccal atau sublingual
Kedua jenis tablet ini dimaksudkan untuk diletakkan di dalam mulut agar dapat melepaskan ibatnya sehingga di serap langsung oleh selaput lendir.
  • Traches dan lotenges
Kedua jenis ini adalah bentuk lain tablet untuk pemakaian dalam rongga mulut, penggunaan kedua jenis tablet ini dimasukkan untuk member efek local pada mulut atau kerongkongan.

Baca juga : Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus), Ciri-ciri, Manfaat dan Khasiat
  • Kerucut gigi (dental cones)
Adalah suatu bentuk tablet yang cukup kecil dirancang untuk di tempatkan di dalam gigi yang kosong setelah pencabutan gigi.
 

c. Tablet yang digunakan untuk membuat larutan

  • Tablet effervercent
Tablet ini di masukkan untuk menghasilkan larutan secara cepat dengan menghasilkan CO2 secara serentak.
  • Tabet Dispending (DT)
Tablet dimaksudkan untuk ditambahkan kedalam air dengan volume larutan oleh ahli farmasi atau konsumen untuk mendapat suatu larutan obat dengan kosentrasi tertentu.
  • Tablet Hipodermik (HT)
Tablet ini terdiri dari suatu obat atau lebih dengan bahan yang lain dengan secara larut dalam air dan dimasukkan untuk di tambahkan kedalam air yang sehat/air untuk injeksi.
  • Tablet Triturasi (TT)
Biasanya kecil dan silindris dibuat dengan menuang atau dengan mengempa.


2. Sediaan Rectal dan Vaginal


Sediaan rectal/vaginal antara lain;

a. Suppositoria rektal/analia

Untuk dewasa kalau tidak dinyatakan lain beratnya adalah 3 g; bentuk lonjong pada salah satu atau kedua ujungnya, sedangkan untuk anak-anak kalau tidak dinyatakan lain beratnya adalah 2 g.

b. Suppositoria vaginal/ovula

Berbentuk bulat atau bulat telur, umumnya memiliki berat 5-15 g, sering disebut tablet vaginal.

c. Suppositoria urethal

Ukuran untuk pria adalah panjang 125-140 mm, diameter 3-6 mm, massa 4 g. Sedangkan untuk wanita panjangnya 50-70 mm dan massanya 2 g (setengah ukuran laki-laki).

d. Suppositoria Suspensi

Bentuk ini memiliki kelarutan bahan obat yang rendah di dalam basis sehingga bahan obat berada dalam bentuk tersuspensi (suspensi beku).

Baca juga : Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa), Kandungan Zat Aktif dan Khasiat untuk Kesehatan  

e. Suppositoria Emulsi

Basis pengemulsi mempunyai berbagai keuntungan dalam teknologi pembuatan dan biofarmasi. Sedangkan kerugiannya adalah pengerasan akibat penguapan airnya, mudah mengering, mudah tercemari mikroba, mempengaruhi stabilitas bahan obat dan masa lemak, serta dapat mengurangi resorpsi bahan obat

3. Sediaan Implantasi


Sediaan Implantasi yakni

· Tablet inplantasi atau tablet depo

Dimasukkan untuk ditanam di bawah kulit manusia dan hewan


4. Sediaan Parenteral


Sediaan Prenteral meliputi

a. Obat, larutan, atau emulsi yang digunakan untuk injeksi ditandai dengan nama: injeksi. Contoh: Injeksi Insulin

b. Sediaan padat kering atau cairan pekat yang tidak mengandung dapar, pengencer, atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh setelah penambahan pelarut yang memenuhi persyaratan injeksi. Kita dapat membedakan dari nama bentuknya: steril. Contoh: Sodium steril

c. Sediaan seperti tertera pada no. 2, tetapi mengandung satu atau lebih dapar, pengencer, atau bahan tambahan lain dan dapat dibedakan dari nama bentuknya: untuk injeksi. Contoh: Methicillin Sodium untuk injeksi.

d. Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau ke dalam saluran spinal. Kita dapat membedakannya dari nama bentuknya: suspensi steril. Contoh: Cortison Suspensi steril

Baca juga : Bawang Merah (Allium Cepa), Manfaat dan Khasiat untuk Pengobatan  

e. Sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan pembawa yang sesuai. kita dapat membedakan dari nama bentuknya: steril untuk suspensi

Posting Komentar untuk "Bentuk Sediaan Obat Berdasarkan Jalur Pemberian"