Anak Anda Cengeng & Mudah Menangis? Begini Solusinya!

Agustus 14, 2020 Posting Komentar

Kebanyakan anak kecil suka menangis. Hal-hal yang mereka inginkan tetapi tidak bisa diungkapkan membuat anak-anak kecil menangis. Terkadang memang bagus, tetapi jika anak terus melakukan itu, itu bisa membingungkan orangtua. Jangan marah, mengapa? ada cara yang tepat untuk menghadapi anak seperti itu.

Agar cara ini bisa dilakukan dengan benar, orang tua harus mengetahui dulu apa yang membuat anak menangis. Dengan memahami perubahan emosi dan perilaku anak Anda, Anda tentu bisa menghindari kebingungan aat menangani anak yang berbuat seperti itu.

Mengapa anak-anak mudah menangis?

Menurut dokter Laura Makham, menjatuhkan hukuman yang berat pada anak-anak yang mudah menangis hanya memperburuk keadaan. Alih-alih berubah dan tidak menangis, anak Anda bisa menjadi pembangkang. Karena itu, orang tua harus fokus pada sebab mengapa anak menangis.

Alasan paling umum adalah perilaku anak sering menangis karena ingin membela diri, karena melalui tangisan anak percaya bahwa sikap orang tua akan lembut dan akan segera memenuhi permintaannya. Alasan selanjutnya adalah mereka mudah menangis karena acara TV, video, teman yang mempengaruhinya dan orang tua terkesan membuat anak manja dengan senjata tangisan.

Mungkin si anak menangis karena begitulah caranya berekspresi. Lho kenapa? Karena anak-anak sangat ekspresif dan emosional, mereka tidak memahami cara-cara lain untuk mengekspresikannya, sehingga melampiaskannya dengan cara menangis.

5 cara mengatasi anak yang mudah menangis

Kebanyakan anak yang menangis ketika masih di bawah usia 2 tahun adalah normal. Namun bila perilaku ini terus berlanjut hingga mereka masuk sekolah, orang tua harus mewaspadai kecenderungan tersebut agar karakter anak tidak menjadi buruk. Selanjutnya, kita akan membahas cara menangani anak yang suka menangis:

1. Tetap tenang, jangan mudah emosi

Ketika melihat anak-anak menangis, terutama di tempat-tempat umum, orang tua sering menjadi emosional. Kesalahan besar jika anda emosi, karena teriakan dan benatakan hanya akan membuat anak itu semakin menjadi-jadi. Respon orang tua seperti ini dapat menyebabkan anak menganggapnya sebagai ancaman. Saat anak Anda sedang emosi dan menangis, coba pegang tubuh anak Anda dengan kuat, tetapi tidak kasar, tatap matanya dan tanyakan dengan lembut perihal yang membuatnya menangis.

2. Jangan berlebihan dalam merespon

Anak menangis menyebabkan kepanikan pada orang tua, bahkan reaksi yang berlebihan. Misalnya, 'Siapa yang yang menyakitimu? apa yang sakit nak? Atau justru membelikan mainan. Perilaku ini seperti ini akan memberikan kesan di hatinya bahwa menangis adalah cara yang efektif untuk memenuhi keinginannya.

3. Arahkan emosi anak dengan benar

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tangisan anak bisa dipicu oleh cara yang salah dalam mengekspresikan emosi dan suasana hati. Untuk itu, ajarkan anak mengekspresikan perasaannya dengan benar melalui tindakan positif seperti bernyanyi atau kegiatan positif lainnya.

4. Cobalah untuk memahami anak

Untuk mengatasi anak yang suka menangis, Anda perlu mencoba memahaminya. Ya, sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui bagaimana karakter anak Anda dan tumbuh-kembangnya sejak dini agar Anda bisa mendidik anak dengan baik dan tidak menjadikannya cengeng. Anak-anak dengan perasaan sensitif secara alami mudah menangis, sehingga orang tua perlu lebih sensitif terhadap anak.

5. Ajaklah anak bersosialisasi dan berdiskusi

Daripada membentak anak Anda, seperti "Berhenti menangis! nanti ayamnya mati!", cobalah berkomunikasi lebih banyak dengan anak agar anak tidak menangis lagi. Mintalah mereka bermain dengan teman sebayanya namun tetap harus diawasi.

Dengan menerapkan cara-cara di atas untuk menangani anak cengeng, orang tua pasti akan mengerti bahwa setiap anak itu berbeda. Anak membutuhkan cara yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya tanpa perlu disertai dengan tangisan. Jika semuanya dilakukan dengan baik, anak pasti tidak akan mudah menangis lagi.

Inspirasi Indonesia