Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Ciri Orang Tua Terlalu Protektif Terhadap Anak, Sikap Seperti ini tidak Baik!

Orang tua over protektif

Semua orang tua berharap yang terbaik untuk anaknya. Namun, terlalu cemas agar anak selalu mendapatkan yang terbaik bukanlah solusi. Jika orang tua selalu melindungi anaknya dan tidak memperbolehkannya gagal, maka bisa dikatakan orang tua terlalu over protektif anaknya.

Baca juga : 3 Tips Meningkatkan Daya Imajinasi Anak Usia Dini

Mereka selalu melindungi anaknya dari cedera, baik fisik maupun mental. Mereka melindungi anak-anaknya dari kegagalan, tidak membuat kesalahan, melindungi mereka saat bertengkar, dan selalu membantu pekerjaan rumah untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah. Alih-alih memberikan hasil yang baik, orang tua yang terlalu protektif malah membuat anak-anak mereka kurang berkembang dan menghilangkan kesempatan mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Padahal, anak perlu bertanggung jawab dan belajar dari kesalahannya. “Sikap orang tua yang terlalu berlebihan dan protektif membuat anak tidak bertanggung jawab dan bergantung pada orang lain,” kata psikolog anak Lauren Feyden, dikutip dari PsychCentral. Dengan cara ini, orang tua dapat mengenali tanda-tanda bahwa gaya pengasuhan mereka mungkin terlalu protektif bagi anak.

Menurut Very Well Family, berikut ini tanda-tanda orang tua over protektif kepada anak:

1. Terlalu berlebihan mengatur anak


Terkadang, orang tua tidak bisa melihat anak yang kotor atau nakal. Selalu campur tangan, mengatur dan mengendalikan detail kehidupan sehari-hari anak itu. Itu tidak baik, hal-hal seperti itu membuat anak-anak mengabaikan dan ceroboh terhadap dirinya sendiri, dan membuat dia mengabaikan tanggung jawab. Orang tua hendaknya tidak terlalu mengontrol situasi anak-anak mereka dan memberi tahu mereka apa yang mereka bisa dan tidak bisa lakukan, seperti hobi baru anak, atau singgah sebentar di rumah temannya.

2. Orang tua takut anaknya mengalami kegagalan


Tentu saja tidak semua orang mau gagal. Orang tua yang perfeksionis dan bersikeras memastikan anak-anaknya tidak gagal terkadang merasa sikap seperti itu yang terbaik untuk anaknya. Faktanya, anak Anda perlu mengalami kegagalan setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Biarkan anak Anda gagal dari waktu ke waktu dan berikan dukungan sesuai kebutuhan agar dia bisa bangkit kembali dan belajar dari kegagalannya.

Baca juga : 8 Tips Meningkatkan Kreativitas Anak di Usia Dini

3. Tidak mendidik anak-anak tentang tanggung jawab


Terkadang orang tua terlalu memanjakan anaknya hingga ia besar, misalnya membereskan tempat tidur, membersihkan kamar, mencuci pakaian. Faktanya, hal itu dapat membuat anak tidak bertanggung jawab atas tugasnya sendiri. Mungkin orang tua berpikir bahwa membantu anak melakukan tugas itu bisa lebih cepat dan lebih efisien dalam menyelesaikannya. Namun, memanjakan anak menghalangi mereka untuk belajar tanggung jawab.

Jangan terlalu protektif kepada anak

 

4. Orang tua terlalu berlebihan menghibur anak-anak.


Orang tua yang sangat berlebihan atau over protektif kepada anak sering kali merasa terbebani saat melihat anaknya merasa sedih karena suatu kejadian atau saat anaknya bertengkar dengan teman sebayanya. Orang tua dapat meringankan kesedihan anak, tetapi ini tidak berarti bahwa mereka boleh terlalu protektif dan berlebihan ketika berusaha menghiburnya. Terlalu berlebihan menghibur bagi seorang anak bisa berdampak negatif dan anak tidak bisa belajar mengenali perasaannya sendiri. Untuk perkembangan anak yang optimal, orang tua dapat memberikan dukungan ketika dibutuhkan dan memungkinkan anak untuk menyelesaikan masalah emosionalnya sendiri tanpa terlalu berlebihan dalam menghibur atau mengganggu urusan pribadinya.

5. Terlalu mengatur persahabatan anak-anak.


Orang tua sering kali merasa bahwa mereka mengenal sahabat anak-anak mereka. Orang tua yang terlalu protektif membuat anak merasa tidak bebas, terutama jika mereka mengganggu hubungan anak dengan teman sebayanya. Meski demikian, para orang tua tidak salah dalam mengontrol hubungan anaknya dengan orang lain, namun bukan berarti mereka bisa memaksa anaknya untuk berteman dengan anak yang mereka pilih. Dalam beberapa keadaan, orang tua perlu memperhatikan persahabatan anak jika mereka merasa bahwa anak-anak mereka berteman dengan teman sebayanya yang nakal, seperti teman yang terlibat dalam kekerasan, penggunaan narkoba, dll.

Baca juga : Peta Pikiran (Mind Map) & Cara Memanfaatkannya

6. Terlalu beerlebihan soal mara bahaya.


Tentunya menjaga keselamatan anak menjadi prioritas bagi orang tua. Namun, ketakutannya akan hal-hal kecil bisa menghalangi perkembangannya. Orang tua yang selalu berkata: "Jangan!", apa-apa tidak boleh, ini  tidak boleh, itu tidak boleh, merupakan ciri bahwa orang tua terlalu berlebihan atau over protektif terhadap anak, hal ini bisa menjadi hambatan bagi tumbuhkembang anak. Akibatnya, anak-anak yang terbiasa mendengar hal-hal negatif dari orang tuanya akan takut untuk mencoba hal-hal baru atau tidak dapat mencapai potensinya sendiri.

Posting Komentar untuk "6 Ciri Orang Tua Terlalu Protektif Terhadap Anak, Sikap Seperti ini tidak Baik!"