Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masalah Utama Ekonomi Makro dalam Prespektif Islam


Masalah utama Ekonomi Makro dalam prespektif Islam


Dari permasalahan utama mendasar, setiap masyarakat menghadapi dan harus memecahkan tiga permasalahan pokok ekonomi:

1. Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa barang tersebut diproduksi (what)?

2. Bagaimana sumber-sumber ekonomi (factor-faktor produksi) yang tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut secara optimal (How)?

3. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, atau bagaimana barang-barang tersebut dibagikan diantara warga masyarakat (For Whom)?

Baca juga : Strategi Meningkatkan Daya Saing Hortikultura Indonesia Secara Signifikan  

Masyarakat memecahkan ketiga permasalahan ekonomi pokok tersebut dengan berbagai cara, mulai kebiasaan, tradisi, insting, komando (paksaan) hingga pada mekanisme harga dipasar. Dalam ekonomi modern, untuk memecahkan permasalahan tersebut digunakan mekanisme harga dipasar. Gerak harga (mekanisme harga) dari setiap barang dan factor produksi bisa memecahkan ketiga masalah ekonomi pokok dari masyarakat dengan cara berikut.

Apabila masyarakat menghendaki suatu barang lebih banyak, harga barang tersebut akan naik. Dengan demikian, penjual memperoleh keuntungan yang lebih besar, selanjutnya produsen akan memperbesar kapasitas produksinya atas produk tersebut. Akibat peningkatan kapasitas produksi, total barang akan bertambah. Barang akan semangkin ditingkatkan produksinya hingga batas maksimal yang dapat diproduksi. Batas maksimal ini menyebabkan penawaran lebih tinggi dari pada permintaan sehingga harga barang tersebut akan menurun dan akhirnya produsen akan menurunkan kapasitas produksinya. Sebaliknya, apabila harga turun, produsen akan menurunkan kapasitas produksinya sehingga total barang akan berkurang. Jadi, gerak harga-harga barang menentukan apa dan berapa setiap barang akan tersedia (diproduksikan) dalam masyarakat. (what).

Barang dihasilkan dari proses pengombinasian faktor-faktor produksi oleh produsen, dan faktor-faktor produksi ini merupakan kombinasi paling efisien dan efektif bagi pengusahaan dalam proses produksinya. Apabila harga suatu factor produksi naik, produsen akan berusaha mengadakan penghematan penggunaan factor tersebut dan menggunakan lebih banyak factor produksi yang lain untuk proses produksinya, dan mencari barang substitusi yang paling efisien dalam produksinya. Produsen akan selalu mencari kombinasi factor produksi yang paling efisien dalam proses produksinya. Gerak harga factor produksi menentukan kombinasi optimal yang digunakan produsen dalam proses produksinya. (How)


Barang-barang hasil produksi dijual, baik oleh produsen maupun konsumen. Konsumen membayar harga barang-barang hasil produksi oleh produsen tersebut dari penghasilkan yang diterimanya. Penghasilan yang diperoleh konsumen tersebut bersumber dari penjualan jasa-jasa atas factor produksi yang dimilikinya kepada produsen berupa upah dari tenaga yang mereka keluarkan kepada produsen.pola distribusi penghasilan antarwarga masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor produksi, tetapi juga oleh pola kepemilikan. Semakin terpusat suatu kepemilikan, semangkin terpusat pula distribusi barang-barang dimasyarakat. Gerak harga barang dan faktor produksi menentukan distribusi barang-barang yang dihasilkan didalam masyarakat antara warga masyarakat. (For Whom).

Baca juga : Kebijakan Impor Produk Hortikultura di Indonesia yang Harus Diketahui Importir  

Dalam kaitannya dengan ekonomi islam, selain hal-hal yang telah disebutkan, peraturan dalam islam juga ikut berperan mempengaruhinya. Seperti jenis barang apa yang boleh diproduksi, sumber produksi dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.

Posting Komentar untuk "Masalah Utama Ekonomi Makro dalam Prespektif Islam"