Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahap Perkembangan Masa Bayi Meliputi Pertumbuhan Fisik, Kognitif dan Psikososial


PERKEMBANGAN MASA BAYI


1. Perkembangan Fisik

a. Tinggi dan berat badan

Pada saat dilahirkan panjang rata-rata bayi adalah 20 inchi atau 50 cm dengan berat badan 3,4 kg. dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang lebih dekat dari beratnya: panjang bayi yang 20 inci menunjukkan lebih dari seperempat tinggi orang dewasa, sedangkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya bagian kecil dari berat badan orang dewasa.

Baca juga : Kebutuhan Gizi Remaja, Pola Tumbuh, Masalah dan Kesehatan Reproduksi  

b. Perkembangan refleks

Pada masa bayi, terlihat gerakan-gerakan spontan, yang di sebut reflex. refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terakodinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Sifat-sifat refleks itu meliputi:
  • Refleks mengisap; terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis mengisap benda yang ditempatkan di mulut mereka.
  • Refleks mencari; terjadi ketika bayi itu disentuh pipinya maka ia akan memalingkan kepala ke arah benda yang menyentuhnya.
  • Refleks moro; adalah suatu respon tiba-tiba pada bayi yang baru lahir akibat suara atau gerakan yang mengejutkannya. Bayi tersebut akan melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya ke belakang dan merentangkan lengan dan kakinya.
  • Refleks menggenggam; yang terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi merespon dengan cara menggenggam kuat.
c. Perkembangan otak

Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1.5 milyar sel-sel saraf per menit. jadi pada saat dilahirkan bayi kemungkinan telah memiliki semua sel-sel otak yang akan dimilikinya sepanjang hidupnya. akan tetapi, sel-sel otak tersebut belum matang dan jaringan urat saraf masih lemah. oleh sebab itu, segera setelah lahir hingga usia 2 tahun, sel-sel otak yang belum matang dan jaringan urat saraf yang masih lemah it uterus tumbuh dengan cepat dan dramatis mencapai kematangan.

2. Perkembangan Kognitif

Dalam pandangan Piaget tahap-tahap perkembangan pemikiran dibedakan atas empat tahap, yaitu tahap pemikiran sensorik-motorik, praoperasional, operasional-konktret, operasional formal.

Baca juga : Kebutuhan Gizi Anak sesuai Umur dan Berat Badan serta Masalah Gizi Anak  

Pemikiran bayi termasuk kedalam pemikiran sensorik motorik, tahap sensorik motorik belangsung ari kelahiran hingga kira-kira berumur 2 tahun. Selama tahap ini berkembangan mental di tandai dengan perkembangan pesat dengan kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik dalam hal ini bayi yang baru lahir bukan saja menerima secara pasif rangsangan-rangsangan terhadap alat-alat inderanya, melainkan juga aktif memberikan respons terhadap rangsangan tersebut, yakni melalui gerak-gerak refleks. Pada akhir tahap ini ketika anak berusia 2 tahun, pola-pola sensorik motoriknya semakin komplek dan mulai mengadopsi suatu sistem simbol yang primitive. Misalnya, anak usia 2 tahun dapat membayangkan sebuah mainan dan memanipulasinya dengan tangannya sebelum mainan tersebut benar-benar ada.


 
3. Perkembangan Psikososial

Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi serta perubahan bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Sebagimana telah dijelaskan diatas, masa bayi adalah masa dimana anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu.

Sejak lahir, bayi memperlihatkan berbagai aktivitas individual yang berbeda-beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki, dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi yang lain terlihat lebih tenang. Sebagian bayi merespons dengan hangat kepada orang lain, sementara yang lain cerewet, rewel dan susah diatur. Semua gaya perilaku ini merupakan temperamen seorang bayi.

Kebanyakan peneliti mengakui adanya perbedaan dalam kecenderungan reaksi utama, seperti kepekaan terhadap rangsangan visual atau verbal, respons emosional, dan keramahan dari bayi yang baru lahir. Peneliti Alexander Tomas dan Stella Chess misalnya, memperlihatkan adanya perbedaan dalam tingkatan aktivitas bayi, keteraturan dari fungsi jasmani (makan, tidur, dan buang air), pendekatan terhadap stimuli dan situasi baru. Kemampuan beradaptasi dengan situasi dan orang-orang baru, reaksi emosional, kepekaan terhadap rangsangan, kualitas suasana hati, dan jangkauan perhatian.

Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan) kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure attachment).

Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.

Baca juga : Kadar Kebutuhan Gizi Usia Lanjut, Masalah, Kasus, Nilai dan Langkah Hidup

REFLEKSI


Pada saat dilahirkan, bayi berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi, ketidakberdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.

Posting Komentar untuk "Tahap Perkembangan Masa Bayi Meliputi Pertumbuhan Fisik, Kognitif dan Psikososial"