Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mangrove dan Penyebarannya


Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mangrove


Menurut para ahli bakau dijumpai banyak faktor yang memberi pengaruh terhadapt penyebaran dan pertumbuhan bakau. Berbagai faktor tersebut secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terkait dengan kemampuan genetika dan perkembangbiakan tanaman serta aktivitas tanaman bakau sendiri seperti terkait dengan genetika atau spesiesnya, kemampuan adaptasi, kemampuan perkawinan silang, kemampuan mutasi dan modifikasi, serta kekmapuan melakukan penyebaran dari jenis tanaman bakau atau faktor biologis tanaman ini biasanya secara rinci dijelaskan oleh para ahli biologis.

Terkait dengan faktor ekstern yang memberi pengaruh pada penyebaran dan pertumbuhan mangrove sebenernya sejalan dengan berbagai faktor fisik geografis mulai dari jenis tanah, morfologi, landscape, iklim, suhu, sampai dengan kondiri air dan sejenisnya. Adapun menurut beberapa ahli bakau seperti yang disebutkan diitas, beberapa faktor fisik geografis yang berkontribusi terhadap penyebaran dan pertumbuhan mangrove adalah sebagai berikut.

Baca juga : Transgenik Tumbuhan, Masa Depan Pertanian dan Perkembangan Bioteknologi  

Faktor penyebaran pohon mangrove


1. Faktor fisiografi pantai

Fisiografi pantai dapat mempengaruhi komposisi, distribusi spesies dan keberadaan serta luas hutan mangrove. Diketahuan bahwa pada pantai yang landai, komposisi ekosistem mangrove lebih beragam jika dibandingkan dengan pantai yang terjal. Hal ini disebabkan karena pantai landai menyediakan ruang yang lebih luas untuk tumbuhnyamangrove sehingga distribusi spesies menjadi semakin luas dan lebar. Pada pantai yang terjal komposisi, distribusi dan lebar hutan mangrove lebih kecil karena kontur yang terjal menyulitkan pohon mangrove untuk tumbu. Hal tersebut menunjukan bahwa pada pantai yang landai dengan kondisi gelombang yang lembutlah yang paling disukai oleh pertumbuhan dan perkembangan mangrove.

2. Faktor Pasang-surut

Pasang surut suatu pantai yang terjadi di kawasan hutan mangrove sangat menentukan zonasi, pertumbuhan, dan penyebaran kehidupan mangrove. Dalam kondisi seperti itu menjadikan komunitas hewan serta ikan yang mampu hidup dan berasosiasi dengan ekosistem mangrove menjadi lebih bagus dan beragam jenisnya. Pengaruh kondisi pasang-surut terhadap pertumbuhan mangrove antara lain dapat dijelaskan sebagaimana uraian berikut.

a. Faktor lama pasang air laut dipantai. Dalam hal ini terkait dengan: (a) lama terjadinya pasang di kawasan mangrove dapat mempengaruhi perubahan salinitas air di mana salinitas akan meningkat pada saat pasang dan sebaliknya akan menurun pada saat air laut surut; (b) perubahan salinitas yang terjadi sebagai akibat lama terjadinya pasang merupakan faktor pembatas yang mempengaruhi distribusi spesies secara horizontal dan; (c) perpindahan massa air antara air tawar dengan air laut mempengaruhi distribusi vertikal organisme.

b. Durasi pasangnya air laut di pantai yang terkait dengan hal-hal berikut: (a) struktur dan kesuburan mangrove di suatu kawasan yang memiliki jenis pasang diurnal, semi diurnal, dan campuran akan berbeda; (b) komposisi spesies dan distribusi areal yang digenangi berbeda menurut durasi pasang atau frekuensi penggenangan. Misalnya: penggenangan sepanjang waktu, maka jenis yang dominan adalah Rhizophora mucronata dan jenis bluguiera serta xylocarpus kadang-kadang ada.

c. Rentang pasang air laut (tinggi pasang). Hal mana terkait dengan: (a) akar tunjang yang dimiliki Rhizophora murconata menjadi lebih tinggi pada lokasi yang memiliki pasang yang tinggi dan sebaliknya; (b) Pneumatophota sonneratia sp.menjadi lebih kuat dan panjang pada lokasi yang memiliki pasang yang tinggi.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon mangrove


1. Gelombang dan Arus

Terkait dengan faktor keberadaan gelombang dan arus air laut yang menimpa suatu pantai, dapat dijelaskan bahwa keberadaan gelombang dan arus laut sangat terkait dengan keberadaan tumbuhan mangrove di pantai di mana tumbuhan ini berada, keterkaitan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Gelombang dan arus dapat merubah struktur dan fungsi ekosistem mangrove. Pada lokasi-lokasi yang memiliki gelombang dan arus yang cukup besar dan kuat biasanya hutan mangrove mengalami abrasi sehingga terjadi pengurangan luasan hutan

b. Gelombang dan arus juga berpengaruh langsung terhadap distribusi spesies mangrove, misalnya buah mangrove atau sering disebut sebagai rhizophoza terbawa gelombang dan arus sampai menemukan media yang cocok atau yang sesuai untuk menancap dan dapat akhirnya tumbuh.

c. Gelombang dan arus berpengaruh tidak langsung terhadap sedimentasi pantai dan pembentukan padatan dan endapan tanah pasir di muara sungai. Prose sedimentasi semacam itu menimbulkan berbagai padatan sedimen pasir, hal ini merupakan substrat yang baik untuk menunjang pertumbuhan mangrove.

d. Gelombang dan arus laut yang menerpa pantai dapat mempengaruhi daya tahan organisme akuatik di area pantai, ia melalui transportasi nutrient-nutrient (unsur hara sebagai “makanan” mangrove) penting bagi mangrove ke laut. ­Nutrient-nutrient yang berasal dari hasil dekomposisi serasah maupun yang berasal dari run off daratan dan terjebak di hutan mangrove akan terbawa oleh arus dan gelombang ke laut pada saat surut. Hal tersebut menjadikan lahan pantai itu menjadi subur bagi pertumbuhan mangrove.




2. Iklim

Sebagaimana diketahui bahwa iklim mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan perubahan bagi setiap tanaman (termasuk di dalamnya tanaman mangrove), ia merupakan faktor fisik yang terkait dengan sinar atau cahaya matahari, suhu, curah hujan, kelembapan, dan angin. Jadi pengaruh iklim terhadap pertumbuhan mangrove senantiasa terkait dengan kondisi cahaya, curah hujam, suhu dan angin. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Cahaya, diketahui bahwa cahaya matahari senantiasa memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove sebagai berikut: (1) cahaya berpengaruh terhadap fotosintesis, respirasi, fisiologi dan struktur fisik mangrove, (2) intensitas, kualitas, lama (mangrove adalah tumbuhan long day plants yang membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi sehingga sesuai untuk hidup di daerah tropis). Pencahayaan mempengaruhi pertumbuhan mangrove, (3) laju pertumbuhan tahunan mangrove yang berada di bawah naungan sinar matahari lebih kecil dan sedangkan laju kematian adalah sebaliknya; (4) cahaya berpengaruh terhadap perbungaan dan germinasi di mana tumbuhan yang berada di luar kelompok(gerombol) akan menghasilkan lebih banyak daripada tumbuhan yang berada di dalam gerombol.

b. Curah hujan, memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove sebagai berikut: (1) jumlah,lama dan distribusi hujan mempengaruhi perkembangan tumbuhan mangrove; (2) curah hujan yang terjadi mempengaruhi kondisi udara, suhu air, salinitas air dan tanah; (3) curah hujan optimum pada suatu lokasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mangrove adalah yang berada pada kisaran 1500-3000 mm/tahun.

c. Suhu, senantiasa memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove sebagai berikut: (1)suhu berperan penting dalam proses fisiologis (fotosintesis dan respirasi); (2) produksi daun baru Avicennia marina terjadi pada suhu 18-20ÂșC dan jika suhu lebih tinggi maka produksi menjadi berkurang; (3) Rhizophora stlylosa, ceriops, excocaria, Lumnitzera tumbuh optimal pada suhu 26-28°C; (4) bruguire tumbuh optimal pada suhu 27°C dan xylocarpus tumbuh optimal pada suhu 21-26°C.

d. Angin, memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove sebagai berikut: (1) angin mempengaruhi terjadinya gelombang dan arus; (2) angin merupakan agen polinasi dan diseminarsi biji sehingga membantu terjadi proses reproduksi tumbuhan mangrove.

e. Salinitas atau kadar garam air laut, diketahui bahwa slinitas atau kadar garam air laut memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove sebagai berikut:

(1) Salinitas optimum yang dibutuhkan mangrove untuk tumbuh berkisar antara 10-30 ppt;

(2) Salinitas secara langsung dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan zonasi mangrove, hal ini terkait dengan frekuensi penggenangan;

(3) Salinitas air akan meningkat jika pada siang hari cuaca panas dan dalam keadaan pasang;

(4) Salinitas air tanah lebih rendah dari salinitas air.

f. Oksigen terlarut, sebagaimana diketahui bahwa keberadaan oksigen yang ada atau yang dikandung oleh air memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove sebagai berikut:

(1) Oksigen terlarut berperan penting dalam dekomposisi serasah karena bakteri dan fungsi yang bertindak sebagai dekomposer membutuhkan oksigen untuk kehidupannya;

(2) Oksigen terlarut juga penting dalam proses respirasi dan fotosintesis;

(3) Oksigen terlarut berada dalam kondisi tertinggi pada siang hari dan kondisi terendah pada malam hari.

Baca juga : Fauna Aquatik Penghuni Hutan Mangrove, Jenis Binatang Hidup disekitar Tanaman Mangrove  

g. Substrat, diketahui bahwa subtrat yang terkandung pada tanah pantai ternyata memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove, sebagaimana penjelasan berikut:

(1) Karakteristik substrat merupakan faktor pembatas terhadap pertumbuhan mangrove;

(2) Rhizophora mucronata dapat tumbuh baik pada substrat yang dalam/tebal dan berlumpur;

(3) Avicennia marina dan Bruguiera hidup pada tanah lumpur berpasir;

(4) Tekstur dan konsentrasi ion mempunyai susunan jenis dan kerapatan tegakan, misalnya jika komposisi substrat lebih banyak liat (clay) kation Na>Mg>Ca atau K akan membentuk konfigurasi hutan avicennia /sonneratia /rhizophora /bruguiera;

(5) Mg>Ca>Na atau K yang ada Nipah;

(6) Ca>Mg, Na atau K yang ada adalah Melauleuca.

h. Unsur hara tanaman, diketaui bahwa unsure hara tanaman yang terkandung dalam tanah memberikan pengaruh bagi tumbuhan mangrove. Unsur hara yang terdapat di dalam ekosistem mangrove terdiri dari hara inorganik dan organik, yakni meliputi:

(1) Anorganik: P, K, Ca, Mg, Na and;

(2) Organik: allochtonous dan autochtonous (fitoplankton, bakteri, alga).

Posting Komentar untuk "Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mangrove dan Penyebarannya"