Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur Tengkorak Reptil, Contoh Gambar Tengkorak Crocodilia, Squamata, Testudinata


Struktur Tengkorak Reptil


Tengkorak reptil terjadi penulangan lebih banyak daripada amphibi dan terdapat banyak variasi di daerah temporal. Tengkorak reptil yang memiliki lubang spesifik di daerah temporal disebut tipe tengkorak anapsid (an = tidak; apsis = arcus atau lengkung). Tipe demikian ditemukan pada kura-kura. Tipe tengkorak eurapsid ditemukan pada Plesiosaurus dan kerabatnya, mempunyai sebuah penyambung supratemporalyang berkembang di kedua sisi tengkorak. Tengkorak di era Permian sampai Jurrasic mempunyai tengkorak seperti mamalia, ada sepasang lubang infratemporal disebut tipe sinapsid. Reptil yang hidup pada zaman Mesozoik mempunyai tipe tengkorak diapsid, yang ditandai dengan lubang supra dan infratemporal. Ciri terakhir ini juga menjadi ciri reptil sesudah era Chelonia (Testudinata).

Atap tengkorak yang sempurna di daerah temporal pada kelompok ini dianggap palsu “palsu” sebab merupakan perluasan dari tulang-tulang; os postorbitale, os parietale, dan os squamosum. Beberapa tulang yang pada kelompok lain masih dijumpai misalnya os mosale, os ectoptarygoideum dan os lacorimale, pada kura-kura tidak ada lagi. Tetapi sebuah vomer dan tulang-tulang parietal dijumpai dalam keadaan terpisah.

Baca juga : Cara Mengolah Ikan Segar Standar Ekspor  

Tulang-tulang tengkorak bagian atas meliputi; os premaicillare, os maciellare, os prefrontale, os prontale, os pareitale, os jugale, os quadrato suppraoccipitale, os ercoccipitale, os basiocciptale (dari condal), os basisphemoidale, os pterygoideum, os platamum, vomer (dari ventral) dan os opisthoticum serta os proaticum. Pada kura-kura belahan mandibula kiri dan kanan bersatu dibagian depan membentuk sebuah tulang yang masing belahan mandibula tersusun atas tulang-tulang; os dentale, os supraangulore, os coronoiddale dan os articulore.



a. Tengkorak Crocodilia

Tengkorak crocodilia dalam hal ini adalah buaya, langit-langitnya keras dan telah terbentuk sempurna oleh rangkain tulang-tulang; os marcielore, os parantium dan os pterygoideum (lihat Gambar 30). Dengan demikian choana terdapat jauh di belakang. Di depan choana terdapat lipatan jaringan yang dinamakan velum yang mencegah masuknya air ke dalam larink hewan sedang merendam diri dalam air. Tulang-tulang penyusun tengkorak ialah os postorbitale, os frontale, os perietale, os acrimale, os prefrontale, os quadratojugale, os jugale, os mucillare, os premorcillare (daerah belakang tengkorak); os supraoccipitale, os exoccipitale, os basioccipitale (daerah belakang tengkorak); os basipheriodale, vomer, os palatium, os transversum, os pterygoideum (daerah langit-langit); os proaticum (daerah pendengaran); os articulare, os dentale, os anjulare, os supraangulade, os spenoiddale, os coronoidale (mandibula).

Gambar 30. Tengkorak Crocodilia



b. Tengkorak Squamata

Secara umum strukturnya seperti tengkorak buaya, dengan perbedaan bahwa os quadratojugale tidak ada tetapi os septomorcillare ada. Pada ular, separuh dari daerah rahang atas terdiri serangkaian tulang-tulang terutama; os quadratum, os pterygoideum, os palatimum dan os morcillare. Os quaratium melekat (bersendi) pada bagian posterior tempurung otak, sedangkan os morcillare dibagian depan. Os pterygoideum dan os palatium dapat bergerak satu terhadap yang lain (lihat Gambar 31).


Gambar 31. Tengkorak Squamata


Dengan demikian gerakan bagian ventral os quadratum ke depan dan ke belakang dapat pula menggerakan os morcillare. Pada saat yang bersamaan terjadi gerakan mandibula ke arah yang sama karena rahang itu bersendi dengan ujung ventral os quadratum. Mandibula terdiri atas 2 bagian yang dihubungkan oleh ligamentum, sehingga kedua bagian dapat bergerak bilateral (saling menjauhi).

Pada jenis ular berbisa pada morcilla terdapat gigi bisa. Bila ular bersiap menyerang, maka mulut membuka, gigi bisa digerakkan ke depan oleh rangkaian tulang-tulang tersebut. Di atas sehingga kedudukannya menjadi tegak dan siap untuk mengigit dengan gerakan elemen-elemen tulang ke belakang, maka gigi bisa kembali ke kedudukan semula.

c. Tengkorak Testudinata

Tempurung kura-kura terdiri dari karapaks, yang berbentuk cembung di bagian dorsal, dan plastron yang bentuknya relatif datar atau rata di bagian ventral. Pada bagian karapaks terdapat tulang vertebra/ neural, tulang pleural, tulang suprapygal, tulang pygal, tulang nuchal dan tulang peripheral (lihat Gambar 32). Pada bagian plastron terdapat tulang epiplastron, tulang entoplastron, tulang hyoplastron, tulang mesoplastron, dan tulang xiphiplastron. ( Pough et. al, 1998; Zangler, 1969).

Gambar 32. Carapace dan Plastron Pada Kura-Kura


Di atas tulang-tulang penyusun karapaks dan plastron terdapat lapisan yang disebut keping perisai. Keping perisai pada karapaks terdiri dari keping vertebral, keping costal, keping marginal, keping nuchal, dan keping supracaudal. Keping perisai pada plastron terdiri dari keping gular, keping humeral, keping pectoral, keping abdominal, keping anal,dan keping femoral.( Pough et. al, 1998; Erns et. al, 2007 ). Pada beberapa famili ada yang tidak dilapisi dengan keping perisai seperti pada Famili Trionychidae dan Famili Charettochelydae.

Posting Komentar untuk "Struktur Tengkorak Reptil, Contoh Gambar Tengkorak Crocodilia, Squamata, Testudinata"