Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertumbuhan Mangrove, Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Tanaman Mangrove


Faktor Lingkungan untuk Pertumbuhan Mangrove


Menurut Departemen Kehutanan (2004), kondisi ekologis yang mengatur dan memelihara kelestarian ekosistem mangrove sangat tergantung pada kondisi berimbangnya jumlah ketersedian air tawar dan air masin yang cukup. Menurut Kusmana, dkk (1995), bahwa kondisi lingkungan yang mempengaruhi hutan mangrove adalah kondisi sedimentasi, erosi laut dan sungai, penggenangan pasang surut dan kondisi garam tanah serta kondisi akibat eksploitasi. Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove di suatu lokasi adalah :

1) Fisiografi pantai

Fisiografi pantai dapat mempengaruhi komposisi, distribusi spesies dan lebar hutan mangrove. Pada pantai yang landai, komposisi ekosistem mangrove lebih beragam jika dibandingkan dengan pantai yang terjal. Hal ini disebabkan karena pantai landai menyediakan ruang yang lebih luas untuk tumbuhnya mangrove sehingga distribusi spesies menjadi semakin luas dan lebar. Pada pantai yang terjal komposisi, distribusi dan lebar hutan mangrove lebih kecil karena kontur yang terjal menyulitkan pohon mangrove untuk tumbuh.

Baca juga : Ciri-Ciri Hewan Chordata, Asal Usul dan Klasifikasi Menurut Para Ahli  

2) Pasang

Pasang yang terjadi di kawasan mangrove sangat menentukan zonasi tumbuhan dan komunitas hewan yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove. Secara rinci pengaruh pasang terhadap pertumbuhan mangrove dijelaskan sebagai berikut:
 
  • Lama pasang

1. Lama terjadinya pasang di kawasan mangrove dapat mempengaruhi perubahan salinitas air dimana salinitas akan meningkat pada saat pasang dan sebaliknya akan menurun pada saat air laut surut

2. Perubahan salinitas yang terjadi sebagai akibat lama terjadinya pasang merupakan faktor pembatas yang mempengaruhi distribusi spesies secara horizontal.

3. Perpindahan massa air antara air tawar dengan air laut mempengaruhi distribusi vertikal organisme.

  • Durasi pasang :

1. Struktur dan kesuburan mangrove di suatu kawasan yang memiliki jenis pasang diurnal, semi diurnal, dan campuran akan berbeda.

2. Komposisi spesies dan distribusi areal yang digenangi berbeda menurut durasi pasang atau frekuensi penggenangan. Misalnya : penggenagan sepanjang waktu maka jenis yang dominan adalah Rhizophora mucronata dan jenis Bruguiera serta Xylocarpus kadang-kadang ada.

  • Rentang pasang (tinggi pasang):

1. Akar tunjang yang dimiliki Rhizophora mucronata menjadi lebih tinggi pada lokasi yang memiliki pasang yang tinggi dan sebaliknya

2. Pneumatophora Sonneratia sp menjadi lebih kuat dan panjang pada lokasi yang memiliki pasang yang tinggi.


3) Gelombang dan Arus

1. Gelombang dan arus dapat merubah struktur dan fungsi ekosistem mangrove. Pada lokasi-lokasi yang memiliki gelombang dan arus yang cukup besar biasanya hutan mangrove mengalami abrasi sehingga terjadi pengurangan luasan hutan.

2. Gelombang dan arus juga berpengaruh langsung terhadap distribusi spesies misalnya buah atau semai Rhizophora terbawa gelombang dan arus sampai menemukan substrat yang sesuai untuk menancap dan akhirnya tumbuh.

3. Gelombang dan arus berpengaruh tidak langsung terhadap sedimentasi pantai dan pembentukan padatan-padatan pasir di muara sungai. Terjadinya sedimentasi dan padatan-padatan pasir ini merupakan substrat yang baik untuk menunjang pertumbuhan mangrove.

4. Gelombang dan arus mempengaruhi daya tahan organisme akuatik melalui transportasi nutrien-nutrien penting dari mangrove ke laut. Nutrien-nutrien yang berasal dari hasil dekomposisi serasah maupun yang berasal dari run off daratan dan terjebak dihutan mangrove akan terbawa oleh arus dan gelombang ke laut pada saat surut.

4) Iklim

Mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan perubahan faktor fisik (substrat dan air). Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan mangrove melalui cahaya, curah hujan, suhu, dan angin. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Cahaya

  • Cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, fisiologi, dan struktur fisik mangrove
  • Intensitas, kualitas, lama (mangrove adalah tumbuhan long day plants yang membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi sehingga sesuai untuk hidup di daerah tropis) pencahayaan mempengaruhi pertumbuhan mangrove
  • Laju pertumbuhan tahunan mangrove yang berada di bawah naungan sinar matahari lebih kecil dan sedangkan laju kematian adalah sebaliknya
  • Cahaya berpengaruh terhadap perbungaan dan germinasi dimana tumbuhan yang berada di luar ke lompok (gerombol) akan menghasilkan lebih banyak bunga karena mendapat sinar matahari lebih banyak daripada tumbuhan yang berada di dalam gerombol.

2. Curah hujan

  • Jumlah, lama, dan distribusi hujan mempengaruhi perkembangan tumbuhan mangrove
  • Curah hujan yang terjadi mempengaruhi kondisi udara, suhu air, salinitas air dan tanah
  • Curah hujan optimum pada suatu lokasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mangrove adalah yang berada pada kisaran 1500-3000 mm/tahun

3. Suhu

  • Suhu berperan penting dalam proses fisiologis (fotosintesis dan respirasi)
  • Produksi daun baru Avicennia marina terjadi pada suhu 18-20º C dan jika suhu lebih tinggi maka produksi menjadi berkurang
  • Rhizophora stylosa, Ceriops, Excocaria, Lumnitzera tumbuh optimal pada suhu 26-28º C
  • Bruguiera tumbuh optimal pada suhu 27º C, dan Xylocarpus tumbuh optimal pada suhu 21-26º C

5) Salinitas

1. Salinitas optimum yang dibutuhkan mangrove untuk tumbuh berkisar antara 10-30 ppt

2. Salinitas secara langsung dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan zonasi mangrove, hal ini terkait dengan frekuensi penggenangan

3. Salinitas air akan meningkat jika pada siang hari cuaca panas dan dalam keadaan pasang

4. Salinitas air tanah lebih rendah dari salinitas air


6) Oksigen Terlarut

1. Oksigen terlarut berperan penting dalam dekomposisi serasah karena bakteri dan fungsi yang bertindak sebagai dekomposer membutuhkan oksigen untuk kehidupannya.

2. Oksigen terlarut juga penting dalam proses respirasi dan fotosintesis

3. Oksigen terlarut berada dalam kondisi tertinggi pada siang hari dan kondisi terendah pada malam hari.

7) Substrat

1. Karakteristik substrat merupakan faktor pembatas terhadap pertumbuhan mangrove

2. Rhizophora mucronata dapat tumbuh baik pada substrat yang dalam tebal dan berlumpur

3. Avicennia marina dan Bruguiera hidup pada tanah lumpur berpasir

4. Tekstur dan konsentrasi ion mempunyai susunan jenis dan kerapatantegakan Misalnya jika komposisi substrat lebih banyak liat (clay) dan debu (silt) maka tegakan menjadi lebih rapat

5. Konsentrasi kation Na>Mg>Ca atau K akan membentuk konfigurasi hutan Avicennia/Sonn ratia/Rhizophora/Bruguiera

6. Mg>Ca>Na atau K yang ada adalah Nipah

7. Ca>Mg, Na atau K yang ada adalah Melauleuca

Baca juga : Hewan Subphylum Chepalochordata, Ciri-ciri, Anatomi, Fisiologi dan Embrio  

8) Hara

Unsur hara yang terdapat di ekosistem mangrove terdiri dari hara inorganik dan organik.

1. Inorganik : P,K,Ca,Mg,Na

2. Organik : Allochtonous dan Autochtonous (fitoplankton, bakteri, alga)

Soemodihardjo (1997) menyatakan bahwa tinggi pohon-pohon mangrove dipengaruhi oleh faktor-faktor salinitas air, drainase air dan pasang surut. Biasanya pada daerah dengan air tanah mendekati permukaan dan mempunyai aerasi baik, kondisi dan tinggi vegetasinya seragam. Kemudian vegetasi mangrove akan menjadi pendek jika mendekati zona dengan kondisi permukaan air jauh dari permukaan

Posting Komentar untuk "Pertumbuhan Mangrove, Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Tanaman Mangrove"