Penyakit Bakteria pada Ikan lele, Jenis-jenis dan Faktor Penyebab Infeksi Penyakit ini
Penyakit Bakteria pada Ikan
Penyakit merupakan salah satu faktor kendala dalam kegiatan budidaya yang disebabkan oleh ketidakseimbangan interaksi antara faktor lingkungan, inang dan agen penyakit. Faktor lingkungan dapat berperan sebagai pemicu terjadinya stress bagi inang akibat perubahan fisik, kimia dan biologis lingkungantersebut sehingga daya tahan tubuh menurun dan menjadi rentan terhadap serangan penyakit (Irianto, 2007).
Baca juga : Ciri Khas Ikan Osteichtyes dan Tipe-tipe Sirip Ikan yang Perlu Kamu Tahu
Secara umum penyakit ikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit infeksius dan non infeksius. Penyakit infeksius terdiri dari penyakit yang disebabkan oleh parasit,jamur, bakteri dan virus. Penyakitnon-infeksiusdisebabkan oleh lingkungan, makanan dan genetis (Khairyah, 2009). Arsyad dan hadaimi (1989) menyatakan bahwa bakteri, virus dan cendawan serta berbagai mikroorganisme lainnya merupakan agen penyebab penyakit yang dapat menyerang ikan, ini biasanya menyerang kulit, insang dan organ dalam.
Faktor penyebab timbulnya penyakit bakteri tidak hanya dapat terjadi akibat bakteri, melainkan dapat pula dipicu dengan terjadinya menurunnya kualitas air pada media budidaya (Rachmatun, 2006). Dalam mengatasi atau mengendalikan penyakit bakteri pada ikan, perlu diteliti agensia penyebab penyakit untuk memperoleh penyebab dan pengobatan yang tepat (Sarjito, 2010).
Secara umum penyakit ikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit infeksius dan non infeksius. Penyakit infeksius terdiri dari penyakit yang disebabkan oleh parasit,jamur, bakteri dan virus. Penyakitnon-infeksiusdisebabkan oleh lingkungan, makanan dan genetis (Khairyah, 2009). Arsyad dan hadaimi (1989) menyatakan bahwa bakteri, virus dan cendawan serta berbagai mikroorganisme lainnya merupakan agen penyebab penyakit yang dapat menyerang ikan, ini biasanya menyerang kulit, insang dan organ dalam.
Faktor penyebab timbulnya penyakit bakteri tidak hanya dapat terjadi akibat bakteri, melainkan dapat pula dipicu dengan terjadinya menurunnya kualitas air pada media budidaya (Rachmatun, 2006). Dalam mengatasi atau mengendalikan penyakit bakteri pada ikan, perlu diteliti agensia penyebab penyakit untuk memperoleh penyebab dan pengobatan yang tepat (Sarjito, 2010).
Bakteri yang menjadi agensia penyebab penyakit bakteri pada ikan lele adalah bakteri Aeromonas sp., Pseudomonas sp., Flavobacerium sp., Edwardsiella ictaluri (Astuti, 2003; Setyobudi, 1997). Oleh karena itu, untuk mengetahui kepastian penyakit bakteri yang menyerang ikan lele, maka uji postulat perlu dilakukan. Postulat koch, menurut Murdjani (2002) adalah pedoman untuk membuktikan bahwa suatu penyakit disebabkan mikroorganisme tertentu atau pedoman untuk menentukan organisme penyebab penyakit atau causative agent.
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan perairan tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Meningkatnya permintaan pasar domestik dan peluang ekspor ke beberapa negara ikan ini, berdampak pula pada semakin meningkatkan pula minat pengusahadan pengembangan teknologi budidaya intensif pada ikan ini (Masnuri, 2007). Keunggulan lele dumbo dibandingkan lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit (Departemen Kelautan dan Perikanan RI, 2003).
Ikan Lele
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan perairan tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Meningkatnya permintaan pasar domestik dan peluang ekspor ke beberapa negara ikan ini, berdampak pula pada semakin meningkatkan pula minat pengusahadan pengembangan teknologi budidaya intensif pada ikan ini (Masnuri, 2007). Keunggulan lele dumbo dibandingkan lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit (Departemen Kelautan dan Perikanan RI, 2003).
Baca juga : Pengertian Hewan Amphibi, Klasifikasi dan Model Peralihan Akuatik ke Terestrial
Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan lele adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Ikan lele (Clarias gariepinus) adalah ikan yang termasuk dalam golongan catfish. Ikan lele mudah beradaptasi meskipun dalam lingkungan yang kritis, misalnya perairan yang kecil kadar oksigennya dan sedikit air. Ikan lele juga termasuk ikan omnivor, yaitu pemakan segala jenis makanan tetapi cenderung pemakan daging atau karnivora. Secara alami ikan lele bersifat nokturnal, artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap, tetapi dalam usaha budidaya ikan lele dibuat beradaptasi menjadi diurnal (Suyanto, 2006).
Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan lele adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Ikan lele (Clarias gariepinus) adalah ikan yang termasuk dalam golongan catfish. Ikan lele mudah beradaptasi meskipun dalam lingkungan yang kritis, misalnya perairan yang kecil kadar oksigennya dan sedikit air. Ikan lele juga termasuk ikan omnivor, yaitu pemakan segala jenis makanan tetapi cenderung pemakan daging atau karnivora. Secara alami ikan lele bersifat nokturnal, artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap, tetapi dalam usaha budidaya ikan lele dibuat beradaptasi menjadi diurnal (Suyanto, 2006).
Baca juga : Ciri-ciri Ordo pada Jenis Amphibi, Tahap Apoda, Urodela, Anura dan 3 Model Peralihan Kehidupan
Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan lele yang perlu diperhatikan adalah padat tebar, pemberian pakan, penyakit dan kualitas air. Meskipun ikan lele bisa bertahan pada kolam yang sempit dengan padat tebar yang tinggi tapi dengan batas tertentu. Begitu juga pakan yang diberikan kualitasnya harus memenuhi kebutuhan nutrisi ikan dan kuantitasnya disesuaikan dengan jumlah ikan yang ditebar. Penyakit yang menyerang biasanya berkaitan dengan kualitas air (Yuniarti, 2006), sehingga kualitas air yang baik akan mengurangi resiko ikan terserang penyakit dan ikan dapat bertahan hidup.
Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan lele yang perlu diperhatikan adalah padat tebar, pemberian pakan, penyakit dan kualitas air. Meskipun ikan lele bisa bertahan pada kolam yang sempit dengan padat tebar yang tinggi tapi dengan batas tertentu. Begitu juga pakan yang diberikan kualitasnya harus memenuhi kebutuhan nutrisi ikan dan kuantitasnya disesuaikan dengan jumlah ikan yang ditebar. Penyakit yang menyerang biasanya berkaitan dengan kualitas air (Yuniarti, 2006), sehingga kualitas air yang baik akan mengurangi resiko ikan terserang penyakit dan ikan dapat bertahan hidup.
Posting Komentar untuk "Penyakit Bakteria pada Ikan lele, Jenis-jenis dan Faktor Penyebab Infeksi Penyakit ini"