Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Parasit Ektoparasit Ichthyophthirius SP, Klasifikasi, Ciri-ciri dan Cara Infeksi


Ektoparasit Ichthyophthirius sp.


White spot atau dikenal juga sebagai penyakit “Ich” merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini umum dijumpai pada hampir seluruh spesies ikan. Secara potensial white spot dapat berakibat mematikan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih di sekujur tubuh dan juga sirip. Inang white spot yang bervariasi, siklus hidupnya serta caranya meperbanyak diri dalam akuarium memegang peranan penting terhadap berjangkitnya penyakit tersebut.

Baca juga : Komposisi Pakan Ikan, Masalah Derajat Kepenuhan Lambung  

Klasifikasi Ichtyopthirius sp. menurut Fouquet (1876) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Protozoa

Kelas : Oligohymenophora

Ordo : Hymenostomatid

Family : Ichthyopthiridae

Genus : Ichtyopthirius

Spesies : Ichtyopthirius sp.

Gambar 2. Ichtyopthirius sp.(Internet) Gambar 3. Ichtyopthirius sp.(internet)

Salah satu spesies dari Ichtyopthirius adalah lchthyophthirius sp. Parasit ini tidak memiliki inang spesifik dan merupakan ektoparasit yang paling berbahaya diantara ektoparasit ikan air tawar. Saat diamati dengan mata telanjang parasit ini terlihat seperti bintik-bintik putih pada kulit atau sisik ikan (inangnya). Hal ini terlihat jelas dari pengamatan terhadap ikan lele, karena warna dasar dari ikan lele yang gelap dan bintik-bintik putih yang menempel pada tubuhnya menandakan adanya “Ich” yang menempel (Dahuri, 2004).

Parasit ini dapat menginfeksi kulit, insang dan mata pada berbagai jenis ikan, baik ikan air tawar, ikan air payau dan ikan air laut. Namun Penetrasi parasit ke dalam jaringan kulit ikan menyebabkan perubahan pada jaringan integument, yaitu terbentuknya rongga di sekitar parasit, epithelial sel rusak, pembuluh darah di daerah infeksi pecah, dan jaringan akan diselimuti oleh sel darah. Parasit akan tumbuh dan menyebabkan bengkaknya permukaan kulit ikan. Perkembangan selanjutnya rongga parasit akan pecah, dan epithelium rusak meninggalkan luka menganga sehingga lapisan dermis terekspose pada perairan. Ikan dalam keadaan seperti ini ikan akan mengalami ketidakseimbangan osmoregulasi. Permukaan tubuh, epithelium insang juga merupakan organ target dari parasit ini (Dahuri, 2004).

Hampir di seluruh permukaan tubuh Ichthyophthirius multifiliis tertutup oleh silia yang berfungsi untuk pergerakannya, bagian sitoplasmanya terdapat makronukleus yang berbentuk seperti tapal kuda, mikronukleus (inti yang kecil) yang menempel pada makronukleus dan sejumlah vakuola kontraktil dan mata pada berbagai jenis ikan baik ikan air tawar, payau dan laut. Parasit ini mempunyai panjang tubuh 0,1 – 1,0 mm dan dapat menyebabkan kerusakan kulit dan dapat menyebabkan kematian. Parasit ini berkembangbiak dengan cara membelah biner. Individu muda parasit ini memiliki diameter antara 30 – 50 m dan individu dewasanya dapat mencapai ukuran diameter 50– 100 m. Siklus hidupnya dimulai dari stadium dewasa atau stadium memakan (tropozoit) yang berkembang dalam kulit atau jaringan epitelium insang dari inang. Setelah fase makannya selesai, Ichthyophthirius multifiliis akan memecahkan epithelium dan keluar dari inangnya untuk membentuk kista (Hoffman, 1967).


Baca juga : Ciri Seksualitas Primer Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti)  

Larva-larva berkista tersebut akan menempel pada tumbuhan, batuan atau obyek lain yang ada di perairan. Kemudian membelah hingga sepuluh kali melalui pembelahan biner yang menghasilkan 100 – 2000 sel bulat berdiameter 18 – 22 m. Sel-sel itu akan memanjang seperti cerutu berdiameter 10 X 40 m dan mengeluarkan enzim hyaluronidase. Enzim tersebut digunakan untuk memecahkan kista sehingga tomit (sel-sel muda) yang dihasilkan dapat berenang bebas dan segera mendapatkan inang baru. Cara penyerangan parasit ini dengan menempel pada lapisan lendir bagian kulit ikan, parasit ini akan menghisap sel darah merah dan sel pigmen pada kulit ikan. Gejala yang di alami ikan yaitu ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air, terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang dan ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. Pengendalian yaitu air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya. Pengobatannya dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan Formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3selama 12 – 24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulangsetelah 3 hari (Hoffman, 1967).

Posting Komentar untuk "Parasit Ektoparasit Ichthyophthirius SP, Klasifikasi, Ciri-ciri dan Cara Infeksi"