Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Obat Herbal untuk Hiperurisemia, Tanaman yang Berkhasiat Mengobati Penyakit ini


Tinjauan tentang Herbal untuk Hiperurisemia

Penggunaan obat-obatan sintetik seringkali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, sebagian masyarakat mulai beralih untuk menggunakan tanaman obat yang dianggap minim akan efek samping. Salah satu tanaman obat yang banyak digunakan untuk mengobati asam urat adalah tanaman akar kucing (Acalypha indica L.).Penelitian yang berhubungan dengan tanaman ini sudah cukup banyak dan telah dibuktikan keefektifannya untuk mengatasi asam urat, namun hasilnya tidak sebanding dengan allopurinol.

Selain akar kucing, tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan asam urat adalah rosella. (Hibiscus sabdariffa L.). Berdasarkan penelitian oleh Kidpron, dengan mengkonsumsi rosella,ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengkonsumsi jus rosella sebanyak 16-24 g/dL/hari. Senyawa yang diduga berkhasiat untuk menurunkan asam urat adalah senyawa flavonoid dikarenakan pada kaliks atau kelopak rosella, ternyata ditemukan banyak senyawa flavonoid, contohnya antosianin, hibisin, hibisetin, gosipetin, sabdaretin, dan delfinidin (Astuti, 2011).

Baca juga : Penyakit Asma Adalah : Pengertian, Ciri-ciri, Gejala, Penyebab, Faktor dan Klasifikasi

Tanaman kepel atau Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook.f. & Th. Secara empirik telah digunakan sebagai obat bahan alam oleh masyarakat. Secara ilmiah, penelitian pendahuluan aneka kegunaan daun tanaman kepel (S. Burahol) biasa digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan asam urat. Hasil penelitian menunjukkan pemberian infus daun kepel bisa menurunkan kadar asam urat darah pada tikus (Susilowati, 2000) dan pada ayam (Hening, 2002). Fraksi larut dan tidak larut petroleum eter daun kepel dapat menyebabkan penurunan kadar asam urat (Purwatiningsih dan Hakim).

Indonesia telah mengenal beberapa tanaman obat yang diakui bisa digunakan untuk mengobati asam urat, antara lain sambiloto, sidaguri, salam, kumis kucing, meniran, dan anting-anting. Umumnya sifat-sifat farmakologis tanaman ini adalah diuretik (peluruh kencing) dan antiradang, karena dalam pengobatan modern pun, sifat-sifat obat sintetik yang dimanfaatkan untuk mengobati asam urat adalah antiradang (untuk mengurangi embengkakan akibat penumpukan kristal asam urat) dan juga diuretik (untuk membantu pembuangan kelebihan asam urat dalam darah agar tidak terus menumpuk di dalam tubuh). 


Namun yang wajib Anda ingat, jika Anda sedang menjalani pengobatan modern, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan obat tradisional dalam waktu yang bersamaan, karena bisa jadi dosisnya menjadi berlipat ganda sehingga justru malah membahayakan. Berikut ini tanaman yang digunakan untuk asam urat :

1. Sambiloto ( Andrographis panniculata )

Aslinya merupakan tanaman dari India . Di beberapa daerah sambiloto dikenal juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki pait, sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa senyawa flavanoid, alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral seperti kalsium, kalium dan natrium. Rasanya pahit, namun tanaman ini dikenal sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik, dan juga penawar racun. Bagian tanaman yang digunakan adalah seluruh tanaman.

2. Sidaguri ( Sida rhombifolia )

Dikenal dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine. Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya.

3. Daun salam ( Eugenia polyanta )

dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena memiliki keharuman yang khas yang bisa menambah kelezatan masakan nusantara. Daun salam rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa seperti minyak atsiri,tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam daunnya. Untuk pengobatan memang daunnya lah yang paling banyak digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya pun berkhasiat sebagai obat.

4. Kumis kucing ( Orthosiphon aristatus )

Juga telah lama dikenal sebagai diuretik yang berkhasiat sebagai penghancur batu saluran kencing. Rasanya manis sedikit pahit, dulunya banyak tumbuh di selokan dan anak sungai, namun sekarang tak sedikit orang yang gemar menanamnya di pekarangan rumah. Garam kalium dalam tanaman ini memang berkhasiat melarutkan batu ginjal, karenanya banyak digunakan sebagai obat penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat sebagai antibakteri, dan tanaman ini juga mengandung senyawa orthosiphonin kumis kucing glikosida. Sifat diuretik tanaman ini berguna untuk membantu tubuh membuang kelebihan asam urat lewat urin.

Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Sediaan Obat Eliksir (Elixir) yang Perlu Diperhatikan

5. Meniran ( Phyllanthus niruri )

Saat ini terkenal sebagai tanaman obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Meniran juga dikenal dapat membersihkan hati, sebagai antiradang, pereda demam, peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid, menjernihkan penglihatan, serta menambah nafsu makan. Seperti halnya kumis kucing, sifat diuretiknyalah yang digunakan untuk mengobati asam urat. Rasanya pahit, sejuk dan bersifat astringen. Herba ini berkhasiat sebagai antiradang, antibiotik, peluruh kencing, pencahar dan penghenti perdarahan. Umumnya orang menggunakan bagianakarnya untuk menangani penyakit asam urat.

Posting Komentar untuk "Obat Herbal untuk Hiperurisemia, Tanaman yang Berkhasiat Mengobati Penyakit ini"