Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Data Pasien Pengidap Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia dan Faktor Penyebab


Tinjauan Umum tentang Diabetes Mellitus


Dengan meningkatnya prevalensi diabetes melitus di Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif yaitu berupa penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama akibat penyulit menahun yang ditimbulkannya. Kualitas SDM merupakan unsur yang sangat penting dalam masa krisis ekonomi seperti saat ini. 

Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha agar SDM tersebut tetap menjadi produktif tanpa adanya gangguan penyakit yang berarti. Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolisme karbohidrat karena defisiensi insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah dan adanya gula dalam urin (glukosuria) (Lely S., dan Indirawati, 2004).

Baca juga : Pencegahan Gangguan Menstruasi, Pengobatan, Dampak Negatif dan Klasifikasi Penyakit  

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang bersifat khronis dengan karakteristik hiperglisemia. Berbagai komplikasi dapat timbul akibat kadar glukosa darah yang tidak terkontrol seperti neuropati, hipertensi, Jantung koroner, retinopati, nepropati, gangren, dl1. WHO mengestimasikan tahun 2021 terdapat 171 juta penduduk dunia yang menderita DM dan pada tahun 2030 akan menjadi 366 juta. 2 Faktor lingkungan seperti merokok, kurang olahraga, pola makan salah, kegemukan merupakan determinan utama. Secara umum (nasional) pada Riskesdas 2021 didapatkan bahwa obesitas sentral, hipertensi, merokok dan kegemukan merupakan faktor risiko terjadinya hiperglisemia. 


Diabetes Mellitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar glukosa darah dapat dikendalikan melalui diet, olah raga, dan obat-obatan. Untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi kronik, diperlukan pengendalian DM yang baik. Sasaran pengendalian dengan kriteria nilai baik antara lain glukosa darah puasa 80 -< 100 mg/dl, 2 jam sesudah makan 80 -144 mg/dl, A1C < 6,5%, kolesterol total < 200 mg/dl, trigliserida < 150 mg/dl, IMT 18,5 -< 23 kg/m2 dan tekanan darah 130/80 mmHg.

Baca juga : Kebutuhan Gizi Seimbang untuk Tiap Kelompok Usia dari Bayi, Dewasa hingga Lanjut Usia  

Berdasarkan Riskesdas 2021 pada responden usia 15 tahun ke atas didapat prevalensi DM 5,7%, diantaranya 1,5% telah mengetahui dirinya menderita DM. Untuk mengendalikan faktor risiko DM mencegah komplikasi perJu pengontrolan berat badan, tekanan darah, diet dan olahraga. Analisis data pada responden yang telah mengetahui dirinya menderita DM, ternyata mempunyai pengendalian DM dengan kriteria tidak baik seperti mempunyai kadar glukosa darah 2 jam sesudah makan > 144 mg/dl pada laki-Iaki 68% dan pada perempuan 81,1 %, tekanan darah tidak terkontrol (>130/80) pada laki-Iaki 70% dan pada perempuan 76,8%, IMT=23 pada laki-Iaki 60,8% dan pada perempuan 66,9% (Mihardja, 2010).

Posting Komentar untuk "Data Pasien Pengidap Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia dan Faktor Penyebab"