Pencegahan Gangguan Menstruasi, Pengobatan, Dampak Negatif dan Klasifikasi Penyakit
Penyakit Gangguan Menstruasi dalam Klasifikasi Penyakit
Klasifikasi penyakit adalah penyusunan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan hubungan antara kelompok dengan sifat-sifat yang dimiliki. Penyakit yang bermacam-macam ini memang perlu juga pengelompokkan. Keingingan mengetahui keberadaan penyakit tidaklah harus berhenti pada diagnosis saja. Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya setelah diagnosis adalah melakukan klasifikasi (Hellen V, 2007).
International Classification of Diseases (ICD) adalah klasifikasi diagnostik standar internasional untuk semua epidemiologi umum, untuk penggunaan di beberapa manajemen kesehatan dan klinis. ICD digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit dan masalah kesehatan lainnyadicatat pada berbagai jenis kesehatan dan catatan penting termasuk sertifikat kematian dan catatan kesehatan. Selain itu ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit.
Baca juga : Larutan Obat Adalah : Pengertian, Jenis, Faktor dan Bentuk
Gangguan Menstruasi masuk dalam klasifikasi kode D50-D89 pada bab III terkait penyakit yang berhubungan dengan darah. Beberapa sumber menyatakan bahwa gangguan menstruasi ini masuk dalam klasifikasi lain yang tidak dijelaskan pada bab yang berhubungan dengan system dalam tubuh yakni pada bab XVIII dengan kode R00-R99.
Masalah yang bias muncul dengan adanya gangguan menstruasi ini yaitu :
1. Penderita gangguan menstruasi juga akan mulai mengalami gangguan psikologi seperti perubahan mood yang cepat karena dipengaruhi oleh tingkat stress yang dialami.
2. Kurang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang sekitarnya
3. Timbulnya rasa malas dalam diri untuk beraktivitas
1. Pencegahan
a. Menyeimbangkan hormon tubuh dengan Nutrisi yang cepat diserap dan dibutuhkan setiap sel dalam tubuh
b. Memperbaiki pola makan dengan memenuhi asupan Nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehingga mengurangi craving makanan yang tidak sehat dan tidak teratur
c. Menyeimbangkan dan memperbaiki kerja sistem saraf tubuh, termasuk di otak sehingga tidak mudah stress
d. Melancarkan pencernaan dan mengontrol nafsu makan sehinga mencegah berat badan berlebihan
e. Cegah dan atasi anemia
f. Olahraga. Berolahraga dapat mengurangi nyeri haid.
g. Aktivitas seksual. Terdapat laporan bahwa kram akibat haid bisa berkurang akibat orgasme.
h. Rasa hangat. Nyeri dan kram akibat haid bisa dikurangi dengan berendam pada air hangat atau menempelkan kompres hangat pada bagian abdomen.
i. Kebersihan menstruasi. Ganti pembalut setiap 4-6 jam. Hindari menggunakan pembalut atau tampon berparfum, serta deodoran wanita yang dapat mengiritasi bagian kewanitaan. Douching tidak disarankan, karena dapat membunuh bakteri alami yang hidup di vagina. Mandi seperti biasa sudah cukup (Barsom SH., et. al. 2004).
2. Pengobatan
a. Biopsi endometrium
Pada tes biopsi endometrium, dokter akan mengambil sedikit sampel dari jaringan dinding rahim Anda. Hal ini berguna untuk mendiagnosis adanya gangguan seperti endometriosis, ketidakseimbangan hormon, atau adanya potensi kanker. Endometriosis beserta kondisi-kondisi lainnya juga dapat didiagnosis dengan prosedur laparoskopi. Pada prosedur ini, dokter memasukkan alat kecil bernama laparoskop melalui sayatan kecil di perut, yang kemudian diarahkan menuju rahim dan ovarium.
b. Histeroskopi
Prosedur ini menggunakan alat kecil bernama histeroskop yang dimasukkan melalui vagina dan serviks. Dengan alat ini, dokter dapat melihat dengan jelas bagian rahim Anda untuk mengetahui adanya kelainan seperti fibroid atau polip.
c. USG
Tes ultrasonografi atau USG juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan haid. Tes USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar rahim Anda.
d. MRI scan
e. Kuretase
f. Periksa hormone
g. Pengobatan hormon, seperti obat-obatan estrogen atau progestin, mungkin akan diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi pendarahan berlebih saat menstruasi
h. Jika Anda mengalami rasa sakit yang luar biasa saat sedang datang bulan, dokter akan meresepkan obat-obatan seperti ibuprofen atau acetaminophen.
i. Penggunaan obat aspirin sangat tidak disarankan karena justru dapat memperparah aliran darah menstruasi. Anda juga dapat mencoba mandi air hangat atau menggunakan kompres air hangat untuk meringankan kram perut akibat menstruasi.
j. obat-obatan hormon seperti pil KB juga dapat memperlambat pertumbuhan jaringan rahim, serta mengurangi volume darah yang hilang selama menstruasi.
h. Pemberian suplemen zat besi (Barsom SH., et. al. 2004).
1. Adanya permasalahan pada system reproduksi yang bisa menyebabkan derajat kesehatan menurun. Misalnya suspect kanker serviks, kanker ahim ataupun ovarium.
2. Darah yang tertinggal atau yang tidak luruh seluruhnya bias menyebabkan adanya penyakit lain seperti kista ataupun tumor
Gangguan menstruasi merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang wanita datang berobat ke dokter atau ke tempat pertolongan pertama. Keluhan gangguan menstruasi bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarang menyebabkan rasa frustasi baik bagi penderita, keluarganya bahkan dokter yang merawatnya. Selain menyebabkan gangguan kesehatan, gangguan menstruasi ternyata berpengaruh pada aktivitas sehari-hari dan mengganggu emosional si penderita. (Sarwono, 2011)
Pengkodean Klasifikasi Penyakit berdasarkan ICD 10 |
Gangguan Menstruasi masuk dalam klasifikasi kode D50-D89 pada bab III terkait penyakit yang berhubungan dengan darah. Beberapa sumber menyatakan bahwa gangguan menstruasi ini masuk dalam klasifikasi lain yang tidak dijelaskan pada bab yang berhubungan dengan system dalam tubuh yakni pada bab XVIII dengan kode R00-R99.
Dampak Penyakit Gangguan Menstruasi
Masalah yang bias muncul dengan adanya gangguan menstruasi ini yaitu :
1. Penderita gangguan menstruasi juga akan mulai mengalami gangguan psikologi seperti perubahan mood yang cepat karena dipengaruhi oleh tingkat stress yang dialami.
2. Kurang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang sekitarnya
3. Timbulnya rasa malas dalam diri untuk beraktivitas
Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Menstruasi
1. Pencegahan
a. Menyeimbangkan hormon tubuh dengan Nutrisi yang cepat diserap dan dibutuhkan setiap sel dalam tubuh
b. Memperbaiki pola makan dengan memenuhi asupan Nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehingga mengurangi craving makanan yang tidak sehat dan tidak teratur
c. Menyeimbangkan dan memperbaiki kerja sistem saraf tubuh, termasuk di otak sehingga tidak mudah stress
d. Melancarkan pencernaan dan mengontrol nafsu makan sehinga mencegah berat badan berlebihan
e. Cegah dan atasi anemia
f. Olahraga. Berolahraga dapat mengurangi nyeri haid.
g. Aktivitas seksual. Terdapat laporan bahwa kram akibat haid bisa berkurang akibat orgasme.
h. Rasa hangat. Nyeri dan kram akibat haid bisa dikurangi dengan berendam pada air hangat atau menempelkan kompres hangat pada bagian abdomen.
i. Kebersihan menstruasi. Ganti pembalut setiap 4-6 jam. Hindari menggunakan pembalut atau tampon berparfum, serta deodoran wanita yang dapat mengiritasi bagian kewanitaan. Douching tidak disarankan, karena dapat membunuh bakteri alami yang hidup di vagina. Mandi seperti biasa sudah cukup (Barsom SH., et. al. 2004).
2. Pengobatan
a. Biopsi endometrium
Pada tes biopsi endometrium, dokter akan mengambil sedikit sampel dari jaringan dinding rahim Anda. Hal ini berguna untuk mendiagnosis adanya gangguan seperti endometriosis, ketidakseimbangan hormon, atau adanya potensi kanker. Endometriosis beserta kondisi-kondisi lainnya juga dapat didiagnosis dengan prosedur laparoskopi. Pada prosedur ini, dokter memasukkan alat kecil bernama laparoskop melalui sayatan kecil di perut, yang kemudian diarahkan menuju rahim dan ovarium.
b. Histeroskopi
Prosedur ini menggunakan alat kecil bernama histeroskop yang dimasukkan melalui vagina dan serviks. Dengan alat ini, dokter dapat melihat dengan jelas bagian rahim Anda untuk mengetahui adanya kelainan seperti fibroid atau polip.
c. USG
Tes ultrasonografi atau USG juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan haid. Tes USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar rahim Anda.
d. MRI scan
e. Kuretase
f. Periksa hormone
g. Pengobatan hormon, seperti obat-obatan estrogen atau progestin, mungkin akan diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi pendarahan berlebih saat menstruasi
h. Jika Anda mengalami rasa sakit yang luar biasa saat sedang datang bulan, dokter akan meresepkan obat-obatan seperti ibuprofen atau acetaminophen.
i. Penggunaan obat aspirin sangat tidak disarankan karena justru dapat memperparah aliran darah menstruasi. Anda juga dapat mencoba mandi air hangat atau menggunakan kompres air hangat untuk meringankan kram perut akibat menstruasi.
j. obat-obatan hormon seperti pil KB juga dapat memperlambat pertumbuhan jaringan rahim, serta mengurangi volume darah yang hilang selama menstruasi.
h. Pemberian suplemen zat besi (Barsom SH., et. al. 2004).
Prognosis Gangguan Menstruasi
1. Adanya permasalahan pada system reproduksi yang bisa menyebabkan derajat kesehatan menurun. Misalnya suspect kanker serviks, kanker ahim ataupun ovarium.
2. Darah yang tertinggal atau yang tidak luruh seluruhnya bias menyebabkan adanya penyakit lain seperti kista ataupun tumor
Gangguan menstruasi merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang wanita datang berobat ke dokter atau ke tempat pertolongan pertama. Keluhan gangguan menstruasi bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarang menyebabkan rasa frustasi baik bagi penderita, keluarganya bahkan dokter yang merawatnya. Selain menyebabkan gangguan kesehatan, gangguan menstruasi ternyata berpengaruh pada aktivitas sehari-hari dan mengganggu emosional si penderita. (Sarwono, 2011)
Baca juga : Kelarutan Obat, Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan
Berbagai gejala gangguan menstruasi yang terlihat, antara lain:
Berbagai gejala gangguan menstruasi yang terlihat, antara lain:
- Perut melilit
- Nyeri punggung
- Payudara mengencang
- Sakit kepala
- Kemunculan jerawat berlebih
- Mudah lelah
- Mudah lapar
- Konstipasi
- Gelisah
- Kram perut
- Diare
- Absen Menstruasi
- Darah yang dikeluarkan berbau khas
Posting Komentar untuk "Pencegahan Gangguan Menstruasi, Pengobatan, Dampak Negatif dan Klasifikasi Penyakit"