Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asuhan Keperawatan (ASKEP) Leukemia pada Anak dan Diagnosa Medis Pasien


Asuhan Keperawatan Leukemia


Pengkajian keperawatan


a. Identitas

Acute lymphoblastic leukemia sering terdapat pada anak-anak usia di bawah 15 tahun (85%) , puncaknya berada pada usia 2 – 4 tahun. Rasio lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama : Pada anak keluhan yang sering muncul tiba-tiba adalah demam, lesudan malas makan atau nafsu makan berkurang, pucat (anemia) dan kecenderungan terjadi perdarahan.

2) Riwayat kesehatan masa lalu : Pada penderita ALL (AKUT LIMFOBLASTIK LEUKEMIA) sering ditemukan riwayat keluarga yang erpapar oleh chemical toxins (benzene dan arsen), infeksi virus (epstein barr, HTLV-1), kelainan kromosom dan penggunaan obat-obatann seperti phenylbutazone dan khloramphenicol, terapi radiasi maupun kemoterapi.

Baca juga : Suspensi Obat Farmasi Adalah : Pengertian, Stabilitas, Keuntungan dan Kerugian  

3) Pola Persepsi - mempertahankan kesehatan : Tidak spesifik dan berhubungan dengan kebiasaan buruk dalam mempertahankan kondisi kesehatan dan kebersihan diri. Kadang ditemukan laporan tentang riwayat terpapar bahan-bahan kimia dari orangtua.

4) Pola Nurisi : Anak sering mengalami penurunan nafsu makan, anorexia, muntah, perubahan sensasi rasa, penurunan berat badan dan gangguan menelan, serta pharingitis. Dari pemerksaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen, penurunan bowel sounds, pembesaran limfa, pembesaran hepar akibat invasi sel-sel darah putih yang berproliferasi secara abnormal, ikterus, stomatitis, ulserasi oal, dan adanya pmbesaran gusi (bisa menjadi indikasi terhadap acute monolytic leukemia)

5) Pola Eliminasi : Anak kadang mengalami diare, penegangan pada perianal, nyeri abdomen, dan ditemukan darah segar dan faeces berwarna ter, darah dalam urin, serta penurunan urin output. Pada inspeksi didapatkan adanya abses perianal, serta adanya hematuria.

6) Pola Tidur dan Istrahat : Anak memperlihatkan penurunan aktifitas dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur /istrahat karena mudah mengalami kelelahan.

7) Pola Kognitif

dan Persepsi : Anak penderita ALL sering ditemukan mengalami penurunan kesadaran (somnolence) , iritabilits otot dan “seizure activity”, adanya keluhan sakit kepala, disorientasi, karena sel darah putih yang abnormal berinfiltrasi ke susunan saraf pusat.

8) Pola Mekanisme Koping dan Stress : Anak berada dalam kondisi yang lemah dengan pertahan tubuh yang sangat jelek. Dalam pengkajian dapt ditemukan adanya depresi, withdrawal, cemas, takut, marah, dan iritabilitas. Juga ditemukan peerubahan suasana hati, dan bingung.

9) Pola Seksual : Pada pasien anak-anak pola seksual belum dapat dikaji

10) Pola Hubungan Peran : Pasien anak-anak biasanya merasa kehilangan kesempatan bermain dan berkumpul bersama teman-teman serta belajar.

11) Pola Keyakinan dan Nilai : Anak pra sekolah mengalami kelemahan umum dan ketidakberdayaan melakukan ibadah.

12) Pengkajian tumbuh kembang anak.

c. Pemeriksaan Diagnostik

  • Count Blood Cells : indikasi normocytic, normochromic anemia
  • Hemoglobin : bisa kurang dari 10 gr%
  • Retikulosit : menurun/rendah
  • Platelet count : sangat rendah (<50.000/mm)
  • White Blood cells : > 50.000/cm dengan peningkatan immatur WBC (“kiri ke kanan”)
  • Serum/urin uric acid : meningkat
  • Serum zinc : menurun
  • Bone marrow biopsy : indikasi 60 – 90 % adalah blast sel dengan erythroid
  • prekursor, sel matur dan penurunan megakaryosit
  • Rongent dada dan biopsi kelenjar limfa : menunjukkan tingkat kesulitan tertentu

DIAGNOSA KEPERAWATAN



1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

3. Resiko terhadap cedera: perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit

4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah

Baca juga : Emulsi Obat Adalah : Pengertian, Komponen, Tipe, Sifat dan Faktor Pengaruh  

5. Perubahan membran mukosa mulut: stomatitis berhubungan dengan efek samping , agen kemoterapi

6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis

7. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas.

Posting Komentar untuk "Asuhan Keperawatan (ASKEP) Leukemia pada Anak dan Diagnosa Medis Pasien"