Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tablet Cetak dan Tablet Kempa, Pengertian dan Formulasi


Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.

Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain.

Baca juga : Vitamin Blend dan Metionin pada Pakan Ternak  

Parasetamol digunakan untuk mengurangi demam pada orang dari segala usia. Hal ini umumnya digunakan untuk menghilangkan sakit kepala, sakit ringan lainnya dan nyeri, dan merupakan bahan utama dalam berbagai obat flu. Parasetamol digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang terkait dengan banyak bagian tubuh. Parasetamol memiliki sifat analgesik sebanding dengan aspirin, sementara yang efek anti-inflamasi yang lemah. Ini lebih baik ditoleransi daripada aspirin pada pasien yang berlebihan sekresi asam lambung atau perpanjangan waktu perdarahan mungkin menjadi perhatian. Tersedia tanpa resep, itu telah dalam beberapa tahun terakhir semakin menjadi umum obat rumah tangga.

Salah satu parameter uji yang dilakukan untuk pengujian sediaan tablet adalah dilakukan uji disolusi. Uji ini dilakukan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan lain dalam monografi (Depkes RI, 1979).

Baca juga : Bahan Pakan Unggas Silase dengan Proses Ensilase  

Obat yang telah memenuhi persyaratan baik dari waktu hancur, keregasan, keseragaman bobot, dan penetapan kadar, belum dapat menjamin bahwa suatu obat memenuhi efek terapi. Karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap produksi tablet atau kapsul.


Laju disolusi atau kecepatan melarut obat-obat yang relatif tidak larut dalam air telah lama menjadi masalah pada industri farmasi. Obat-obat tersebut umumnya mengalami proses disolusi yang lambat demikian pula laju absorpsinya. Dalam hal ini partikel obat terlarut akan diabsorpsi pada laju rendah atau bahkan tidak diabsorpsi seluruhnya. Dengan demikian absorpsi obat tersebut menjadi tidak sempurna.

Sediaan tablet termasuk dalam persyaratan uji disolusi yaitu untuk mengetahui seberapa banyak persentase zat aktif dalam obat yang terlarut dan terabsorbsi ke dalam peredaran darah untuk memberikan efek terapi. Disolusi menggambarkan efek obat terhadap tubuh, jika disolusi memenuhi syarat maka diharapkan obat akan memberikan khasiat pada tubuh. Oleh karena itu, pada percobaan ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kecepatan atau laju disolusi dari tablet amoksisilin dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

Posting Komentar untuk "Tablet Cetak dan Tablet Kempa, Pengertian dan Formulasi"