Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunyit Putih, Kandungan Obat sebagai Anti Oksidan dan Anti Kanker



Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untuk makanan maupun pengobatan seiring dengan bertambahnya pengetahuan tentang radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu senyawa atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan,dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada disekitarnya. Radikal bebas sangat berbahaya dikarenakan tingginya reaktivitasnya yang mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal baru. Bila senyawa radikal baru tersebut bertemu dengan molekul lain,maka akan terbentuk radikal baru lagi dan seterusnya hingga terjadi reaksi yang berantai.

Antioksidan adalah molekul yang mampu menghambat oksidasi molekul yang dapat menghasilkan radikal bebas ( Giriprasad,2011). Antioksidan telah secara luas digunakan untuk melindungi makanan dari degedrasi oksidatif. Berdasarkan penelitian Atta-ur-Rahman (2001) senyawa senyawa yang mempunyai potensi sebagai antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoid, fenolat dan alkaloid. Senyawa flavonoid dan polifenolat berisfat sebagai antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi sedangkan alkaloid mermpunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Baca juga : Suspensi Obat, Formulasi, Stabilitas dan Keuntungan dan Kerugian  

Salah satu tanaman yang diyakini memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antikanker adalah kunyit putih ( Curcuma Dezoaria Rosc). Rimpang kunyit putih mempunyai kandungan utama senyawa-senyawa arilheptanoid (kurkuminoid), minyak atsiri dengan bermacam macam monoterpen dan seskuiterpen, dan polisakarida. Aktivitas farmakologik menunjukkan adanya efek antimikroba, antiradang, antikanker, hepatoprotektif, dan insektisida.2 Senyawa-senyawa kurkuminoida seperti kurkumin, demetoksikurkumin,dan bisdemetoksi-kurkumin adalah komponen bioaktif dalam genus Curcuma yang diketahui mempunyai efek sitotoksik terhadap OVCAR-3 (human ovarian cancer cells) dan secara tradisional digunakan sebagai pengobatan kanker mulut rahim. (Kitamura, ett.all.2007). Kurkumin adalah zat warna kuning, yang terdapat pada jenis rimpang Curcuma dengan kadar yang bervariasi yaitu sebesar 0,51% pada C. xanthoriza; 0,19% pada C. mangga,dan 0,1% pada Curcuma zedoaria. Satu senyawa polisakarida yang berikatan dengan protein telah diisolasi dari rimpang C. zedoaria menunjukkan aktivitas sebagai antitumor terhadap Ehrlich ascites tumor pada mencit. (Kokan, 1988)

Senyawa bioaktif lain adalah seskuiterpenoida turunan Curcumol dan curdione yang juga menunjukkan efek menghambat pertumbuhan sarcoma-180 pada mencit (Kokan,1988). Aktivitas mitogenik juga diperlihatkan oleh fraksi protein dari Curcuma zedoaria baik terhadap sel limfosit peripheral darah manusia maupun sel mencit. Aktivitas biologi lain yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia dilaporkan oleh banyak peneliti.

Rimpang temu putih (Curcuma zedoria Rosc.) secara tradisional telah diketahui sebagai obat anti kanker, beberapa penelitan dengan menggunakan sediaan rimpang temu putih telah membuktikan bahwa ekstrak etanol temu putih mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (Murwanti et al, 2004) dan juga menghambat sel kanker ovarium manusia (Syu et al, 1998). Kurkumin bahan aktif yang berada dalam rimpang temu putih bersifat sitotoksik atau toksik terhadap sel kanker sehingga dapat membunuh sel tersebut atau dapat menghambat pertumbuhannya.


Minyak atsiri dari rimpang Curcuma zedoaria bermanfaat sebagai antikanker dan antitumor. Etil-p-metoksisinamat yang terdapat pada rimpangnya juga menunjukkan sifat antifungal.7 Satu seskuiterpen baru, yaitu furanogermenone yang diisolasi dari rimpang Curcuma zedoaria memberikan efek peningkatan SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksikan CCl4 dan tidak menunjukkan kerusakan pada hati ( Yamahara,1982). Fraksi B-1 yang diperoleh dari pemurnian fraksi B adalah senyawa tunggal dengan prediksi formula C15H16O2 yang adalah senyawa 1(10), 5, 7, (11)8, dan Guaiantetraen-12,8-olide (gweiikurkulakton), termasuk senyawa bioaktif antiproliferasi terhadap sel Hela (Sumarni, R. 2006)

Baca juga : Emulsi Obat Adalah : Pengertian, Komponen dan Sifat Emulsi

Banyak manfaat dari tumbuhan Curcuma zedoaria diduga karena senyawa yang terkandung dalam rimpang Curcuma zedoaria tersebut, terutama senyawa yang bersifat antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies oksigen reaktif/spesies nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga radikal bebas sehingga dapat mencegah penyakit-penyakit yang terkait dengan radikal bebas seperti karsinogenesis, kardiovaskular, dan penuaan. Dalam arti lain,antioksidan adalah senyawa yang dapat melawan dan menetralisir radikal bebas dan memperbaiki kerusakan oksidatif pada molekul biologis (Vimala. Dkk, 2003).

Posting Komentar untuk "Kunyit Putih, Kandungan Obat sebagai Anti Oksidan dan Anti Kanker"