Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahan Makanan Pendamping ASI, Makanan Pokok, Sayuran dan Buah-buahan


Bahan Makanan Untuk Makanan Pendamping ASI


a) Makanan Pokok

Makan pokok merupakan makanan utama yang dikonsumsi oleh masyarakat, dan setiap masyarakat mempunyai jenis makanan pokok yang berbeda-beda. Contohnya adalah serealia (misalnya beras, gandum, jagung, padi-padian), umbi-umbian (misalnya ubu kayu, ubu rambat, kentang) dan buah-buahan bertepung (misalnya pisang raja dan sukun). Makanan pokok dapat memberikan energi dan zat gizi. Contohnya serealia memberi protein, tetapi singkong, ubi, pisang raja dan sukun hanya mengandung sedikit protein. Ubi rambat dan kentang mempunyai protein lebih banyak daripada umbi-umbian lainnya, tetapi tidak sebanyak pada serealia.

Baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, makanan pokok yang diberikan kepada bayi biasanya dimasak kemudian dilumatkan (misalnya nasi, mie, singkong, kentang), dilunakkan dengan air (misalnya roti dan chapati), atau digiling menjadi tepung kemudian dimasak menjadi bubur (misalnya jagung dan padi-padian). Bubur dapat dibuat dari makanan pokok apa pun, bila tepung atau umbi yang diparut atau buah bertepung dicampur dengan air dan dimasak menjadi bubur, tepung akan menyerap air dan mengembang. Penyerapan dan pengembangan akan membuat bubur menjadi kental. Jika terlalu kental akan sulit dimakan oleh anak. Dengan demikian, air sering ditambahkan untuk membuat bubur menjadi encer, namun cara ini akan melarutkan semua nutrient yang ada dalam makanan pokok, dan hal ini berarti bahwa bubur yang encer atau berair mengandung konsentrasi energi dan zat gizi rendah. Bahkan jika anak mengonsumsi bubur encer sebanyak lima kali sehari atau sebanyak yang dapat ditampung lambungnya, masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak tersebut.

Baca juga : Problem Bahan Pakan Konvensional untuk Unggas  

Menurut WHO (2000), cara yang baik untuk membuat bubur bayi dari bahan makanan pokok yang lebih berenergi dan kaya zat gizi adalah :

1. Masak bubur yang lebih kental dengan sedikit air, dan ganti sebagian atau semua air dengan susu.

2. Tambahkan susu bubuk dan gula/margarin/pasta kacang/pasta wijen untuk memperkaya energi dan zat gizi pada bubur. Penambahan bahan belemak/berminyak membuat bubur kental lebih lembut dan lebih mudah dimakan anak.

3. Sangrai biji serealia sebelum menggilingnya menjadi tepung, karena tepung sangria tidak mengental sehingga diperlukan air lebih sedikit untuk membuat bubur

b) Makanan dari Hewan

WHO (2000) menyatakan bahwa, makanan dari hewan merupakan sumber protein yang baik, contohnya unggas, ikan, daging, telur, susu dan produk olahannya, namun harganya mahal. Selain mengandung protein makanan dari hewani juga mengandung lemak, zat besi, vitamin A, asam folat, kalsium dan berbagai zat gizi lainnya yang dibutuhkan tubuh.

Daging dan jeroan mengandung banyak zat besi, zink, vitamin A, dan asam folat, sedangkan pada susu dan kuning telur mengandung tinggi lemak dan vitamin A. Sumber kalsium pada makanan hewani dapat diperoleh dariberbagai jenis ikan, susu dan produk olahannya.

Makanan hewani ini sangat penting dan harus dicampurkan dalam pembuatan makanan bayi, tujuannya untuk mengisi kesenjangan energi dan zat gizi serta memperkenalkan berbagai jenis bahan makanan pada bayi.


c) Kacang-kacangan dan Minyak Biji-bijian

Kacang-kacangan dan minyak biji-bijian juga merupakan sumber protein yang baik, tetapi kurang mengandung vitamin A, dan jika dikeringkan kurang vitamin C. minyak biji-bijian dan beberapa kacang-kacangan (misalnya kacang tanah dan kedelai) kaya lemak serta mengandung energi yang tinggi. Namun kacang-kacanagn dan minayk biji-bijian sama dengan serealia mengandung zat anti gizi yaitu phitate yang mengganggu penyerapan zat besi, zink, dan kalsium (WHO, 2000).

Kacang-kacangan dan minyak biji-bijian perlu ditambahkan dalam makanan bayi sebagai salah satu sumber lemak dan protein sehingga memperkaya kandungan energi dan zat gizi dalam makanan bayi.

Baca juga : Vitamin Blend dan Metionin pada Pakan Ternak  

d) Sayuran dan Buah-buahan

Sayur-sayuran dan buah-buahan banyak menagndung vitamin dan mineral. Pada sayuran hijau mengandung asam folat dan zat besi, sedangkan sayuran yang berwarna orange banyak mengandung provitamin A. Buah-buahan yang mendukung penyerapan zat besi yang terdapat dalam sayuran dan bahan makanan lainnya yaitu buah-buahan yang menagndung vitamin C, contohnya jambu, manga, jeruk, pepaya, nanas, dll. Rasa manis pada buah-buahan merupakan perasa yang cocok untuk dikenalkan pada bayi, karena tidak mengandung pengawet dan zat-zat kimia tambahan yang berbahaya untuk bayi.

Posting Komentar untuk "Bahan Makanan Pendamping ASI, Makanan Pokok, Sayuran dan Buah-buahan"