Bahan Pakan Unggas Hijauan Kering/Dry Forages/Rouhages
Hijauan kering mempunyai kandungan energi yang rendah dan kandungan serat kasar yang tinggi (umumnya di atas 18 persen) serta mempunyai kadar air kurang lebih 10 persen. Contoh hijauan kering adalah : hay, jerami, fodder, stover dan sekam. Hay terdiri atas hay legume (kacang-kacangan) dan hay non legume. Hay merupakan hijauan yang hijauan yang sengaja dikeringkan dengan tujuan untuk pengawetan. Kandungan air berkisar antara 15 - 20 persen. Jerami merupakan komponen bahan makanan yang terdiri atas batang, daun ataupun kulit biji setelah dipanen.
Jerami mengandung protein kasar berkisar antara 3 - 4 persen. Biasanya jerami berfungsi sebagai bulk (pengenyang), diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Fodder adalah bagian batang dan daun tanaman jagung yang dipotong sebelum panen. Stover adalah bagian batang dan daun tanaman jagung yang dipotong setelah panen. Sekam merupakan sisa penggilingan berupa kulit padi.
Baca juga : Belajar Mengajar Semakin Mudah dengan Google Classroom
Pada pakan unggas, hijauan harus dikeringkan untuk dijadikan pakan. Hal tersebut dilakukan supaya dalam pencampuran bahan pakan dapat terjadi homogenasi secar sempurna. Pakan unggas umumnya diberikan dalam bentuk campuran beberapa bahan pakan. Pencampuran dapat berlangsung baik apabila bah pakan dalam kondisi kering atau mempunyai kadar air yang relatif rendah yaitu lebih kurang 10 persen.
Hijauan kering ini jarang digunakan sebagai pakan unggas karena mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan yang paling mendasar adalah umumnya kandungan serat kasar hijauan kering ini sangat tinggi lebih dari 18 persen. Sementara unggas merupakan ternak yang rentan terhadap bahan pakan yang berserat tinggi. Unggas umumnya hanya mampu menolerir pakan berserat hanya sampai 5 persen berat kering pakan. Hal tersebut disebabkan unggas tidak atau kurang mempunyai enzim pencerna serat kasar yaitu enzim selulase.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi kandungan serat kasar dalam hijauan kering sehingga dapat diadaptasikan sebagai pakan unggas. Penelitian yang umum dilakukan adalah dengan mencoba memmfermentasi hijauan kering ini dengan beberapa perlakuan.
Pada pakan unggas, hijauan harus dikeringkan untuk dijadikan pakan. Hal tersebut dilakukan supaya dalam pencampuran bahan pakan dapat terjadi homogenasi secar sempurna. Pakan unggas umumnya diberikan dalam bentuk campuran beberapa bahan pakan. Pencampuran dapat berlangsung baik apabila bah pakan dalam kondisi kering atau mempunyai kadar air yang relatif rendah yaitu lebih kurang 10 persen.
Hijauan kering ini jarang digunakan sebagai pakan unggas karena mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan yang paling mendasar adalah umumnya kandungan serat kasar hijauan kering ini sangat tinggi lebih dari 18 persen. Sementara unggas merupakan ternak yang rentan terhadap bahan pakan yang berserat tinggi. Unggas umumnya hanya mampu menolerir pakan berserat hanya sampai 5 persen berat kering pakan. Hal tersebut disebabkan unggas tidak atau kurang mempunyai enzim pencerna serat kasar yaitu enzim selulase.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi kandungan serat kasar dalam hijauan kering sehingga dapat diadaptasikan sebagai pakan unggas. Penelitian yang umum dilakukan adalah dengan mencoba memmfermentasi hijauan kering ini dengan beberapa perlakuan.
Fermentasi secara umum diharapkan mampu memdegradasikan zat-zat makanan dalam bahan pakan yang difermentasi sehingga bahan tersebut menajdi lebih mudah untuk dicerna oleh unggas termasuk dalam hal ini adalah kecernaan serat kasar yang akan meningkat.
Penelitian lain dilakukan dengan cara langsung mengadopsikan enzim selulase sintetis dalam bahan pakan berserat tinggi dengan harapan enzim tersebut akan bekerja dalam saluran pencernaan unggas untuk mendegradasikan serat kasar.
Penelitian lain dilakukan dengan cara langsung mengadopsikan enzim selulase sintetis dalam bahan pakan berserat tinggi dengan harapan enzim tersebut akan bekerja dalam saluran pencernaan unggas untuk mendegradasikan serat kasar.
Kelemahan metode ini adalah harga enzim selulase yang relatif tinggi menyulitkan peternak untuk menerapkannya dan juga enzim selulase kemungkinan tidak dapat bekerja maksimal karena terjadi proses pencernaan yang akan menimpa enzim itu sendir serta kondisi dan situasi dalam saluran pencernaan yang kurang kondusif bagi kelancaran tugas enzim tersebut.
Posting Komentar untuk "Bahan Pakan Unggas Hijauan Kering/Dry Forages/Rouhages"