Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Individu, Kematangan dan Perubahan


Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Individu


Isitilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep dasar perkembangan,

Baca juga : 6 Tips Mendidik Anak Agar Punya Kepercayaan Diri yang Tinggi  

Beberapa pendapat para ahli mengenai pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:

a. Seifert dan Hoffnung mengartikan perkembangan sebagai “long-term changes in a person’s growth, feelings, pattents of thinking, sosial relationship and motor skills.”

b. C.P. Chaplin mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.

c. A.E. Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.

d. Ahmad Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.

e. Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.

f. F.J. Monks menyatakan perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.

Dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan. perlu dipahami beberapa konsep lain yang tekandung didalamnya, diantaranya: pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.

a. Perkembangan

Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Perkembangan menghasilkan bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berahir pada kematian.




b. Petumbuhan

Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat jika kita misalnya mengatakan pertumbuhan ingatan, pertumbuhan berfikir, pertumbuhan kecerdasan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah. Demikian juga tidak tepat kalau dikatak pertumbuhan kemampuan berjalan, pertumbuhan menulis, pertumbuhan penginderaan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah.

Pertumbuhan fisik meningkat, menetap, dan kemudian mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti bahwa pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah suatu masa tertentu, fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada kerunthan di hari tua, dimana kekuatan dan kesehatannya berkurang, pancaindra menjadi lemah atau lumpuh sama sekali. Berbeda halnya dengan perkembangan aspek mental atau psikis yang relative berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan tetap memeliharanya.

c. Kematangan

Pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani yang disebutkan diatas, sebenarnya merupakan satu kesatuan dalam diri manusia yang saling mepengaruhi satu sama lain. Laju perkembangan rohani dipengaruhi oleh laju pertumbuhan jasmani, demikian pula sebaliknya. Pertumbuhan dan perkembangan itu pada umumnya berja;an selaras dan pada tahap-tahap tertentu menghasilkan suatu “kematangan”, baik kematangan jasmani maupun kematangan mental.

Kematangan mula-mula merupakan suatu hasil dari adanya perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu, seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh, saraf, dan kelenjar-kelenjar yang disebut kematangan biologis. Kematangan terjadi pula pada aspek-aspek psikisyang meliputi keadaan-keadaan berpikir, rasa kemauan, dan lain-lain, serta kematangan pada aspek psikis ini yang memerlukan latihan-latihan tertentu. Misalnya anak yang baru berusia lima tahun dianggap masih belum matang untuk menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak, oleh karena itu, anak yang bersangkutan belum bisa diberikan matematika dan angka-angka. Pada usia empat bulan, seorang anak belum matang didudukan, karena berdasarkan penelitian bahwa kemampuan leher dan kepalanya belum mampu tegak. Usaha pemaksaan terhadap kecepatan tibanya masa kematangan yang terlalu awal akan mengakibatkan kerusakan atau kegagalan dalam perkembangan tingkah laku individu yang bersangkutan.

Baca juga : Panduan Orang Tua dalam Mengawasi Media Sosial untuk Anak  

d. Perubahan

Perkembangan mengandung perubahan-perubahan, tetapi bukan berarti setiap perubahan bermakna perkembangan. Perubahan-perubahan itu tidak pula mempengaruhi proses perkembangan sseseorang dengan cara yang sama. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, realisasi diri atau yang biasanya disebut dengan “aktualisasi diri” merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan ini dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikis.

Posting Komentar untuk "Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Individu, Kematangan dan Perubahan"