Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Temulawak (Curcuma Xanthorriza), Obat Penyakit Hati, Empedu dan Pankreas


Temulawak (Curcuma xanthorriza)


Klasifikasi rimpang temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) dalam taksonomi tumbuhan

adalah sebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledone

Ordo : Zingiberales

Familia : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Species : curcuma xanthorriza Roxb

Komposisi kimia terbesar dari rimpang temulawak adalah protein pati (48%-54%), minyak atsiri (3%-12%), dan zat warna kuning yang disebut kurkumin. Fraksi pati merupaka kandungan terbesar, jumlahnya bervariasi tergantung dari ketinggian tempat tumbuh. Pati rimpang dapat dikembangkan sebagai sumber karbohidrat, yang digunakan sebagai bahan makanan. Fraksi kurkumin mempunyai aroma yang khas, tidak toksik, terdiri dari kurkumin, demetoksikurkumin dan bidesmetoksi kurkumin. Minyak atsiri merupakan cairan warna kuning atau kuning jingga, berbau aromatik tajam (dalimartha, 2000). Zat aktif dalam temulawak yang berfungsi sebagai analgetik adalah germakron, curcumin, bergameton germacren B, cursereson (kertia, 2005)

Baca juga : Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa), Khasiat dan Manfaat untuk Kesehatan  

Efek farmakologinya dalah rimpang temulawak memiliki khasiat mampu mengatasi penyakit kelainan pada hati, kantong empedu, pankreas. Selain itu juga dapat menambah nafsu makan, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dapat meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh. Berkhasiat antioksidan, antitumor, diuretika, depresan, analgetik pada dosis 100, 200, 400mg/kg BB (Devaraj, 2010).

Serbuk nutrasetikal

Serbuk nutrasetikal adalah sebuah produk yang dihasilkan dari proses ekstraksi atau isolasi komponen dari tumbuhan yang memiliki efek perlindungan kesehatan yang dikemas dalam bentuk serbuk sebagai produk nutrasetikal

Serbuk nutrasetikal secara fungsi dan karakteristiknya dapat diposisikan menjadi produk transisi antara produk pangan umum dengan produk obat-obatan. Produk pangan dapat diartikan sebagai produk yang memiliki kandungan nutrisi pokok (karbohidrat, lemak, protein, vitamin,atau mineral).



Bahan tambahan pada pembuatan serbuk nutrasetikal

  • Gula

Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari bit atau tebu (buckle et al., 1987)

Kelompok gula pada umumnya mmpunyai rasa manis, tetapi masing masing bahan dalam komposisi gula ini memiliki suatu rasa manis yang khas dan berbeda . kekuatan rasa manis yang ditimbulkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis gula (sukrosa, glukosa, dekstrosa, sorbitol, fruktosa, maltose,, laktosa, manitol, honey, corn syrup, high fructose syrup), konsentrasi , suhu serta sifat medium. 


Tujuan penambahan gula adalah untuk memperbaiki flavor bahan makanan sehigga rasa manis yang timbul dapat meningkatkan kelezatan (Sudarmadji dkk, 1988) penambahan gula dalam produk bukanlah untuk menghailkan rasa manis saja meskipun rasa ini penting. Gula bersifat menyempurnakan rasa asam dan cita rasa lainnya, kemampuan mengurangi kelembaban relative dan daya mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan pangan (Buckle et al,1 987)

Posting Komentar untuk "Temulawak (Curcuma Xanthorriza), Obat Penyakit Hati, Empedu dan Pankreas"