Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengobatan Pasien Gastritis dan Cara Mengurangi Resiko Kambuh


Pendidikan kesehatan pada pasien dengan gastritis


Sebelum perawat memberikan pendidikan kesehatan, ada baiknya jika pengetahuan pasien tentang gastritis dievaluasi sehingga rencana penyuluhan dapat bersifat individual. Diet diresepkan dan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan kalori harian pasien, makanan yang disukai, dan pola makan. Pasien diberi daftar tentang makanan dan zat-zat yang harus dihindari(mis,. kafein;nikotin;bumbu pedas;alkohol,dll). Antibiotik, garam bismut, obat-obatan untuk menurunkan sekresi lambung dan melindungi sel-sel mukosa dari sekresi lambung diberikan sesuai resep.

Pengobatan setelah menderita gastritis


Penanganan Gastritis yang utama adalah dengan menghilangkan penyebabnya. Misalnya, untuk beberapa tipe gastritis, mengurangi asam lambung dengan mengonsumsi obat akan sangat membantu. Antibiotik untuk infeksi. Jika disebabkan oleh alkohol, AINS dan aspirin, maka konsumsinya harus dikurangi hingga dihentikan.

Baca juga : Kardiovaskular Jantung, Anatomi, Gambaran, Sistem, Letak, Ruang dan Fisiologi  

Selain itu, langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1) Sebagai langkah awal konsumsi makanan lunak dalam porsi yang kecil-kecil, berhenti mengonsumsi makanan yang pedas dan asam, dan berhenti merokok serta minuman beralkohol. Jika memang diperlukan, kita dapat meminum antasida sekitar setengah jam sebelum makan atau sewaktu makan. Namun bila keluhan pada ulu hati tetap terjadi, secepatnya harus diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

2) Yang dapat menyembuhkan sakit maag adalah jika dapat mengatur agar produksi asam lambung terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan, yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan teratur. Jika sudah dapat mengendalikan produksi asam lambung, Insya Allah tidak akan lagi memerlukan obat-obat maag. Tetapi selama dalam proses penyembuhan, tetaplah makan obat seperti yang disarankan dokter.

3) Hindari makanan yang sulit dan susah dicerna pada saat-saat pertama serangan maag, berikan istirahat pada lambung dan pilihan utama minumlah liguid saja. Seperti air dan susu kemudian tambahkan dengan makanan lunak perlahan-lahan seperti sereal, pisang, nasi, kentang dan roti serta hindari makanan yang pedas dan asam.

4) Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit akibat penyakit ini, penderita bisa mengonsumsi obat sakit maag yang biasanya mengandung antasida. Obat ini berguna untuk menetralisir asam lambung.

5) Minum obat secara teratur.

Selain dengan klien, perawat juga harus bekerja sama dengan keluarga klien, pengawasan keluarga klien terhadap pola makan, jenis makanan yang dimakan dan aktivitas klien dapat membantu klien agar gejala yang dialami dapat berkurang.


Berikut beberapa saran untuk mengurangi resiko kambuhnya gastritis :

1) Makan secara benar.

Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam, gorengan atau berlemak, keras dll yang dapat mempengaruhi radang lambung seperti kopi, mie, ketan, kangkung, kol, daun singkong, seledri, durian, nanas, nangka, salak, pisang ambon, ubi, nangka, sofdrink (makanan dan minuman yang banyak mengandung gas), dll. Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara memakannya. Makanlah dengan jumlah yang cukup,tidak berlebihan, pada waktunya dan lakukan dengan santai.

2) Hindari alkohol.

Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan peradangan dan pendarahan.

3) Jangan merokok.

Merokok mengganggu kerja lapisan pelindung lambung, membuat lambung lebih rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker lambung.

4) Lakukan olah raga secara teratur.

Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung, juga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.

5) Banyak minum air putih.

6) Usahakan buang air besar secara teratur

7) Menerapkan pola makan dan tidur yang teratur.

8) Hindari stress dan bekerja terlalu berat.

Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke, menurunkan sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit. Stress juga meningkatkan produksi asam lambung dan melambatkan kecepatan pencernaan. Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara effektif dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup.

Baca juga : Jenis-jenis Katub Jantung, Lapisan dan Persarafan di dalam Jantung  

9) Ganti obat penghilang nyeri.

Jika dimungkinkan, hindari penggunaan AINS(anti inflamasi nonsteroid seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen), obat-obat golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti dengan penghilang nyeri yang mengandung acetaminophen.

10) Ikuti rekomendasi dokter.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir gejala dan keluhan gastritis. Bila kesempatan untuk makan siang tidak ada, maka sebaiknya membawa bekal minimal biskuit yang bisa dikulum dalam mulut tanpa perlu menguyah dan menimbulkan suara berisik, sambil tetap bisa bekerja. Minimal untuk ‘mengganjal’, sehingga asam lambung akan berkurang karena telah dimanfaatkan untuk mencerna biskuit. Atau ada cara lain, minumlah susu bisa dari kemasan siap minum, sedikit-sedikit. Jadi dengan demikian kita telah melatih makan atau minum dalam porsi kecil, tapi frekuensi sering. Bila pola makan ‘frequent small feeding’ ini dipraktekkan, maka lambung akan terbiasa dan kembali berfungsi normal karena telah terlatih kapan dan seberapa banyak asam lambung harus diproduksi dan dikeluarkan.

Mengenai waktu makan yang baik. Karena pengosongan lambung terjadi dalam waktu empat jam, maka sebaiknya orang sehat mengkonsumsi makanan setiap empat jam juga. Bagi yang telah terlanjur sakit maag, pola makan ‘frequent small feeding’ dapat diterapkan, sampai kondisi lambung kembali normal.

Ada satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan lambung. Cobalah mengkonsumsi daging aloe vera (lidah buaya). Tanpa perlu dimasak, buang kulitnya, ambil isinya. Sebaiknya dipotong kotak-kotak seperti potongan es batu di dalam lemari es. Campurkan juice apa saja kedalamdaging aloe vera. Langsung diminum dan dikunyah daging aloe vera tersebut. Khasiatnya dapat dirasakan hanya dalam satu kali minum, semua keluhan hilang. Bila ingin menjaga kesehatan lambung dan saluran cerna, konsumsilah secara rutin 3 kali seminggu.

Terapi Nutrisi


Nutrisi merupakan suatu bagian dariproseskehidupan,baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit. Peranan nutrisi dalam upaya penyembuhan penyakit sebenarnya merupakanyangterpenting, namun sering terlupakan.Pada setiap orang sakit, sering timbul masalah dalam halmenjaga keseimbangan nutrisi, karena berberapa sebab:

a. Pasien mengalami anoreksia

b. Pasien tidak mau makan/psikosis, anoreksia-nervosa dan lain-lain.

c. Pasien dalam keadaan sakit berat hingga tidak dapat menolong dirinya sendiri dalam memasukkan makanan.

d. Adanya kelainan padagastrointestinal.

Dalam keadaan-keadaan diatas tersebut, diperlukan upayaagarkonsumsi (intake) nutrisi senantiasa terjaga. Upaya tersebut disebut terapi nutrisi intensif (TNI).

Tujuan pemberian terapi nutrisi:

a. Suportif/suplemen.

b. Mencukupi kebutuhan nutrisi seluruhnya.

c. Meningkatkan keseimbangan cairan

Cara pemberian




Ada 3 cara pemberian nutrisi intensif :

a. Nutrisi Oral(NO)

Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna melwati mulut.

b. Nutrisi enteral(NE)

Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna yang biasanya dilakukan dengan pemasangan sonde ke dalam lambung atau usus 12-jari.

c. Nutrisi parenteral(NP)/Nutrisi perinfus

Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna lewat pembuluh darah balik vena.

Diet yang tepat untuk penderita sakit mag adalah pola makan teratur dengan menu makanan dan minuman yang dirancang sesuai 'kemampuan' lambung, yaitu mudah dicerna dan tidak terlalu banyak perasa(bumbu).

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat merancang menu untuk penderita maag, yaitu:

a. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain beras ketan, tales, ubi, singkong, sayuran (kol, sawi hijau, sayur mentah), buah-buahan (nangka, pisang ambon, durian, nanas), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang mengandung gas (minuman bersoda).

b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi,teh kental, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, dan sari buah sitrus.

c. Hindari makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Hal ini akan menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan berlemak, kue tart, cokelat, keju.

d. Hindari makanan yang mudah mengiritasi/merangsang lambung dan secara langsung merusak dinding lambung seperti makanan yang mengandung cuka, pedas, merica, asam, bumbu yang merangsang, makanan yang berlemak/gorengan, dan vitamin C dosis tinggi.

e. Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.

f. Dianjurkan, minum susu untuk menetralkan asam lambung yang berlebih, sebab, susu mengandung protein dan kalsium tinggi untuk regenerasi sel.

g. Jangan konsumsi makanan yang bertekstur keras seperti dendeng, nasi kerak, dll., pilihlah makanan lembut yang dimasak dengan direbus, disemur, ditim, atau diungkep. Sebab, makanan digoreng akan sulit dicerna dan hangat seperti : nasi hangat, bubur hangat, dll.

h. Hindari makanan yang mengandung banyak garam.

i. Tetap konsumsi gizi seimbang (makanan pokok, lauk, sayur, dan buah).

j. Makan secara teratur dengan interval tiga jam sekali antara makanan pokok dan selingan (tiga kali makan pokok, tiga kali selingan).

k. Makan dalam porsi secukupnya, jangan sampai perut kosong atau kekenyangan.

l. Makan dengan tenang, kunyah makanan hingga hancur, dan lumat menjadi butiran lembut.

Baca juga : Penyakit Abses Serebri, Infeksi Intraserebral Fokal pada Otak karena Bakteri  

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat nyeri lambung melanda diantaranya: ketan, bulgur, jagung, ubi-ubian, daging merah, daging/ikan yang diawetkan, kacang-kacangan, santan, goreng-gorengan, sayuran mentah, kol, kembang kol, sawi, nangka, oyong, kangkung, daun singkong, sayuran banyak serat, buah-buahan segar/mentah (kecuali pepaya dan pisang masak), buah yang dikeringkan (kismis, korma) soda, alkohol, bumbu tajam, kopi.

Posting Komentar untuk "Pengobatan Pasien Gastritis dan Cara Mengurangi Resiko Kambuh"