Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Larutan Oral Obat, Potiones, Eliksir, Sirup, Netralisasi, Saturatio dan Potio Effervescent


Larutan Oral Obat


a. Potiones (obat minum)

Potiones atau obat minum adalah larutan yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam (per oral). Selain berbentuk larutan, potio dapat juga berbentuk emulsi atau suspense. Misalnys potio alba contra tussim (obat batuk putih/OBP) dan potio nigra contra tussim (obat batuk hitam/OBH).

b. Eliksir

Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol 90% yang berfungsi sebagai kosolven (pelarut) dan untuk mempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol berkisar antara 3% dan 4%, dan biasanya eliksir mengandung etanol 5-10%. Untuk mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan untuk pelarut, dapat ditambahkan kosolven lain seperti gliserin, sorbitol dan propilen glikol.

Bahan tambahan yang digunakan antara lain pemanis, pangawet, pewarna, dan pewangi, sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap. Sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup gula.

c. Sirop

Sirop adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66%, kecuali dinyatakan lain.

Baca juga : Khasiat Awar-awar (Ficus Septica), Manfaat Getah, Daun dan Akar  

Selain sukrosa dan gula lain, pada larutan oral ini dapat ditambahkan senyawa poliol seperti sorbitol dan gliserin untuk menghambat penghabluran dan mengubah kelarutan, rasaa dan sifaat lain zat pembawa. Umumnya juga ditambahkan zat antimikroba untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi.

Ada 3 macam sirop:

1. Sirop simpleks: mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v.

2. Sirop obat: mengandung satu jenis obaat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan dan digunakan untuk pengobatan.

3. Sirop pewangi: tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau zat penyedap lain. Tujuan pengembangan sirop ini adalah untuk menutupi rasa tidak enak dan baau obat yang tidak enak.

d. Netralisasi

Netralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral. Contoh : solution citratis magnesici, amygdalat ammonicus.

Pembuatn: seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian basanya, jika perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan.

e. Saturatio

Saturatio adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terbentuk ditahan dalam wadah sehingga larutan menjadi jenuh dengan gas.

Pembuatan:

1) Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia. Misalnya NaHCO3 digerus-tuang kemudian masuk botol.

2) Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia.

3) Dua pertiga bagian asam masuk ke dalam botol yang sudah berisi bagian basanya, gas yang terjadi dibuang seluruhnya.

4) Sisa bagian asm dituangkan hati – hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop (berdrat) sehingga gas yang terjadi tertahan di dalam botol tersebut.

f. Potio Effervescent

Potio Effervescent adalah saturatio dengan gas CO2 yang lewat jenuh.

Pembuatan:

1) Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia. Misalnya NaHCO3 digerus-tuang kemudian masuk botol.

2) Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia.

3) Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam botol yang sudah berisi bagian basanya dengan hati – hati, segera tutup dengan sampagne knop.

Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang – kadang dimaksudkan untuk menyegarkan rasa minuman (Corrigensia).




Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk sediaan Saturatio dan Potio Effervescent adalah :

1) Diberikan dalam botol yang tahan tekanan (kuat), berisi kira – kira Sembilan persepuluh bagian dan tertutup-kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.

2) Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut, karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol menjadi pecah, karena berisi gas dalam jumlah besar yang menimbulkan tekanan.

Penambahan bahan – bahan:

Zat – zat yang dilarutkan ke dalam bagian asam adalah:

1) Zat netral dalam jumlah kecil. Jika jumlahnya banyak, sebagian dilarutkan ke dalam bagian asam dan sebagian lagi dilarutkan ke dalam bagian basa sesuai perbandingan jumlah airnya.

2) Zat – zat mudah menguap.

3) Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkohol.

4) Sirop.

Zat – zat yang dilarutkan ke dalam bagian basa:

1) Garam dari asam yang sukar larut, misalnya Na-salisilat.

2) Jika saturatio mengandung asam tartrat, garam – garam kalium dan ammonium harus ditambahkan ke dalam bagiaan basanya, jika tidak, akan terbentuk endapan kalium atau ammonium dari asam tartrat.

Untuk melihat berapa bagian asam atau basa yang diperlukan dapat melihat table penjenuhan (saturatio dan netralisasi) dalam farmakope Belanda V berikut ini.


g. Guttae

Guttae atau obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense yang jika tidak dinyatakan lain, dimaksudkan untuk obat dalam. Digunakan dengan cara meneteskan larutan tersebut dengan menggunakan penates yang menghasilkan tetesan yang setaara dengan tetesan yang dihasilkaan penates baku yang disebutkan dalam farmakope Indonesia (47,5-52,5mg air suling pada suhu 20oC). biasanya obat diteteskan ke dalam makanan atau minuman atau dapat langsung diteteskan ke dalam mulut. dalam perdagangan dikenal sediaan pediatric drop yaitu obat tetes yang digunakan untuk anak – anak atau bayi.

Baca juga : Tanaman Sangketan (Achyranthes Bidentata), Obat Luka di Mulut dan Bibir  

Obat tetes yang digunakan untuk obat luar, biasanya disebutkan tujuan pemakaiannya, misalnya eye drop untuk mata, ear drop untuk telinga, dan lain – lain. (Syamsuni, A. 2006)

Larutan topical


a. Ephitema (obat kompres)

Ephitema atau obat kompres adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat yang sakit dan panas karena radang atau sifat perbedaan tekanan osmosis yang digunakan untuk mengeringkan luka bernanah. Contoh: Liquor Burowi, Solutio Rivanol, campuran Boorwater dan Rivanol.

b. Lotio

Lotio atau obat gosok adalah sediaan cair berupa suspense atau disperse, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspense bahan padat dalam bentuk halus dengan bahn pensuspensi yang cocok atau tipe emulsi minyak dalam air (M/A) dengan surfaktan yang cocok. Pada penyimpanan mungkin terjadi pemisahan. Dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet, dan zat pewangi yang cocok.

Penandaan haarus tertera:

1. “Obat luar”

2. “KOCOK DAHULU”

(Syamsuni, A. 2006)

Posting Komentar untuk "Larutan Oral Obat, Potiones, Eliksir, Sirup, Netralisasi, Saturatio dan Potio Effervescent"