Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ganggang (Alga) Keemasan Adalah : Pengertian, Ciri-ciri dan Klasifikasi


Secara umum, Pengertian Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotositentis. Ganggang/Alga memiliki kloroplas dengan mengandung klorofil atau plastida yang berisi pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang (Alga) dapat dengan mudah ditemukan di air tawar maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel di suatu tempat atau melayang-layang di air.

Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan menjadi tujuh kelompok yaitu : cyanophyta, cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta, crysophyta, phaeophyta, rhodophyta.berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Jenis yang hidup bebas di air terutama yang bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun plankton, tepatnya fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air disebut bentos. Jenis yang bergerak aktif memepunyai alat untuk bergerak berupa bulu cambuk atau flagel.



Pengertian Ganggang

Ganggang (Alga) merupakan protista mirip tumbuhan. Ganggang menimbulkan air sawah, air kolam, air danaum, atau akuarium tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat menyangka bahwa ganggang adalah lumut. Padahal ganggang berbeda dengan lumut. Lumut tidak terendam di air, sedangkan ganggang hidup dalam air. Jika di pegang, lumut akan terasa seperti beludru dan lebih kering, sedangkan ganggang akan terasa basah, licin atau berlendir. Di laut, ganggang mudah ditemukan, dan biasanya terdampar di pantai, berbentuk menyerupai tumbuhan yang berwarna-warni (hijau, kuning, merah atau cokelat). Biasanya orang awam menyebutnya dengan rumput laut.

Ganggang Keemasan (Chrysophyta)


  • Pengertian Ganggang Keemasan

Alga keemasan atau Chrysophyceae adalah salah satu kelas dari kelompok alga Heterokontophyta. Warnanya yang kuning keemasan berasal dari kandungan pigmen karotena dan xantofil yang banyak sehingga mendominasi warna kloroplasnya dan membuat klorofil tidak terlalu tampak. Kloroplas alga ini berbentuk cakram, pita, atau oval. Nama "Chrysophyceae" diambil dari bahasa Yunani, yaitu chrysos yang berarti emas.

  • Ciri-Ciri Ganggang Keemasan

1. Struktur tubuh ada yang bersel satu atau bersel banyak berupa benang.

2. Berwarna kuning sampai agak pirang keemasan.

3. Kloroplas kecil-kecil berbentuk cakram atau lembaran.

4. Selain klorofil, alga keemasan mengandung beberapa macam karotin.

5. Habitatnya di tempat-tempat yang basah dan di air tawar maupun air laut.

  • Klasifikasi Gangang Keemasan

Chrysophyta dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.

1) Xanthophyceae

Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan tanah. Susunan tubuhnya mempunyai 3 bentuk yaitu berbentuk sel tunggal (contohnya Botrydiopsis), berbentuk filament (contohnya Tribonema) dan yang terakhir berbentuk tubular (contohnya vaucheria). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari pectin dan silica. Terdiri dari 2 bagian yang saling menutupi, seperti halnya pada tribonema,sp. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa 2 buah flagella yang tidak sama panjangnya, satu bagian terletak di ujung atau apical dan bagian yang lain terletak pada bagian anteriornya. Cadangan makanan berupa krisolaminarin yaitu lutein.

Algae jenis ini mempunyai klorofil atau yang sering disebut dengan pigmen hijau daun dan xantofil atau pigmen kuning, karena itu warnanya hijau kekunung-kuningan. Contohnya adalah Vaucgeria. Vaucheria tubuhnya tesusun atas banyak sel yang bebentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filament mempunyai banyak inti dan menyebar yang disebut dengan Coenocytic. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk akar. Berkembang biak secara vegetatif dan generatif.

  • Perkembang biakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filament. Selanjutnya inti di dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
  • Perkembang biakan generatif Vaucheria berlangsung dengan pembuahan ovum dan spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam anteredium, keduanya terdapat pada benang yang sama atau homotalus. Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan menghasilkan spora yang selanjutnya terlepas dari induknya dan kemudian tumbuh menjadi ganggang yang baru.

2) Chrysophyceae

Ganggang ini kebanyakan hidup di air laut atau air tawar. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal (contohnyaochromonas) dan ada yang berbentuk koloni (contohnya synura). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dari lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsium karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.

Algae jenis ini mempunyai pigmen keemasan yang sering disebut dengan karoten, klorofil a, b, dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan dinixantin. Contoh ochromonas. Ochromonas sel tubuhnya berbentuk bola yang dlengkapi dengan 2 flagel yang digunakan sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut panjangnya tidak sama. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma dan nucleus. Ochromonas berkembang biak dengan membelah diri secara longitudinal dan dengan fragmentasi. Fragmentasi ada dua macam, yaitu:

  •  Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
  • Sporik, dengan membentuk zoospore dan statospora

Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada Chryaophyta, khususnya pada kelas Chrysophyceae dengan bentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang tindah. Mempunyai lubang atau pore dan ditutupi oleh sumbat yang mengandung glatin.


 
Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam-macam, yaitu :

  • Ada yang berdinding halus
  • Berornamen dan
  • Berduri
Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat, yaitu : flagel tertarik ke dalam dan membentuk bagian yang sperik atau bulat selanjutnya flagel mengalami diferensiasi internal dari protoplasma yang sperik. Yang terpisah hanya bagian membran plasma dari bagian periferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari dinding antara dua membran plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler, nantinya akan membentuk lubang atau pore.

3) Bacillariophyceae (Diatomae atau diatom)

Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan tanah-tanah yang lembab. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan ada juga yang berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral (Pennales) dan simetri radial (centrals).

Terdapat dinding sel yang disebut frustula yang tesusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup dinamakan epiteka dan juga sabuk atau singulum. Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi oleh silicon. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.

Kelas Bacillariophyceae mempunyai alat gerak yang berupa flagel yang terdapat pada sperma. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid. Klas Bacillariophyceae ini disebut juga klas diatom. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Contoh:Navicula,sp. Tubuh Navicula terdiri atas dua bagian yaitu kotak atau hipoteka dan tutup atau epiteka. Diantara bagian kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe. Perkembang biakan Navicula secara vegetatif dan generatif.

  • Perkembang biakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatom membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjtnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan baik kotak maupun tutup akan berfungsi sebagai tutup dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecildaripada sel anaknya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
  • Perkembang biakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet ini kemudian akan meninggalkan sela dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk kotak dan tutup yang baru.

Diatom dapat hidup soliter maupun berkoloni. Beberapa jenis diatom dapat bergerak meluncur karena terdapat interaksi protein kontraktil aktin dengan filamen polisakarida di dalam sitoplasma. Habitat diatom di air laut, dan ada pula yang hidup di air tawar, misalnya di sawah dan parit. Beberapa spesies diatom dapat membentuk sista ketika kondisi lingkungan memburuk. Diatom memiliki daya apung yang baik, yang disebabkan oleh regulasi (pengaturan) seluler ion-ion untuk menahan bobot dinding sel yang relatif berat.

  • Ciri-ciri Alga Emas

Pada siang hari diatom berada di permukaan air. Bila diatom sudah mati, maka sisa dinding selnya akan mengendap di dasar perairan dan membentuk fosil yang menjadi penyusun sedimen tanah diatomeseus. Tanah diatomeseus dimanfaatkan sebagai bahan pasta gigi, bahan penggosok, medium filter (penyaring), campuran semen, isolasi, dan penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Contoh diatom, yaitu Navicula monilifera, Pinnularia sp., Melosira, dan Cyclotella meneghiniana.

Diatom dapat bereproduksi secara generatif maupun vegetatif. Reproduksi generatif diawali dengan pembentukan ovum (sel telur) dan spermatozoid yang bersifat ameboid (berfiagela satu). Fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi diatom baru. Reproduksi generatif dapat pula melalui konjugasi dengan membentuk penonjolan protoplasma sehingga terbentuk auksospora. Auksospora akan tumbuh menjadi individu baru.

Baca juga : Ketumbar (Coriandrum Sativum), Berkhasiat Mengobati Darah Tinggi dan Perut Kembung  

Namun demikian, reproduksi secara vegetatif lebih dikenal, yaitu dengan pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang memiliki ukuran berbeda karena setiap sel anak mempertahankan sebagian dinding sel induknya. Kemudian, masing-masing sel anak membentuk paruhan komplementer yang baru. Jadi, setiap pembelahan sel diatom akan menghasilkan satu sel anak yang berukuran sama dengan sel induknya, sedangkan satu sel anak lainnya berukuran lebih kecil.

Posting Komentar untuk "Ganggang (Alga) Keemasan Adalah : Pengertian, Ciri-ciri dan Klasifikasi"