Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Kerja Aminoglikosid, Resistensi dan Efek Samping Obat-obatan Golongan ini


AMINOGLIKOSID


Semua anggota aminoglikosida diketahui menghambat sintesis protein bakteri dengan mekanisme yang ditentukan untuk streptomisin. Aminoglikosid bersifat bakterisidal yang terutama tertuju pada basil gram negatif yang aerobik. Sedang aktifitas terhadap mikroorganisme anaerobik atau bakteri fakultatif dalam kondisi anaerobik rendah sekali.

Aminoglikosid menghambat sintesis protein dengan 3 cara:

  1.  Agen-agen ini mengganggu kompleks awal pembentukan peptide
  2. Agen-agen ini menginduksi salah baca mRNA, yang mengakibatkan penggabungan asam amino yang salah ke dalam peptide, sehingga menyebabkan suatu keadaan nonfungsi atau toksik protein
  3. Agen-agen ini menyebabkan terjadinya pemecahan polisom menjadi monosom fungsional.

Termasuk golongan obat ini ialah streptomisin, neomisin, kanamisin, amikasin, gentamisin, tobramisin, netilmisin dan sebagainya. Pengaruhnya menghambat sintesis protein sel mikroba dengan jalan menghambat fungsi ribosom. Pada umumnya obat golongan ini mempunyai reaksi toksik berupa ototoksik dan nefrotoksik.

Baca juga : 5 Jenis Makanan untuk Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida  

Berikut adalah golongan aminoglikolisid:
 
  • Neomysin

Neomysin merupakan antibiotik berspektrum luas dan bersifat bakterisidal serta peka terhadap bakteri gram negatif. Mikroorganisme yang rentan biasanya dihambat oleh konsentrasi 5 hingga 10 µg/ml atau kurang. Spesies gram negatif yang sangat peka adalah E.coli, Enterobacter erogenes dan Proteus vulgaris. Mikroorganisme gram positif yang dapat dihambat meliputi S. aureus dan M. tuberculosis. Neomysin sulfat (MYCIFRADIN) tersedia untuk penggunaan topikal dan oral.

  • Kanamisin

Kanamisin dalam mekanismenya memiliki kepekaan terhadap bakteri gram negative. Antibiotik ini hampir merupakan obat kuno yang indikasi penggunaannya sedikit, kanamisin digunakan untuk mengobati tuberculosis dalam kombinasi dengan obat-obat efektif lainnya. Karena terapi penyakit ini sangat lama dan melibatkan pemberian dosis obat total yang tinggi disertai resiko ototoksisitas dan nefrotoksisitas kanamisin digunakan hanya untuk mengobati pasien yang terinfeksi mikroorganisme yang telah resisten terhadap obat-obat yang lazim digunakan.

  • Streptomysin

Streptomisin bersifat bakterisidal yang berikatan dengan komponen ribosom 30s dan menyebabkan kode pada mRNA, dan salah dibaca oleh tRNA pada waktu sintesis protein. Antibiotik ini bersifat peka terhadap bakteri gram negatif. Akibatnya akan terbentuk protein yang abnormal dan nonfungsional bagi sel mikroba. Streptomysin saat ini digunakan untuk pengobatan infeksi yang tidak lazim, pada umumnya dalam bentuk kombinasi dengan senyawa antimikroba yang lain. Streptomisin diperoleh dari streptomyces griseus oleh Waksman (1943) dan digunakan untuk pengobatan tubercolosis.

Mekanisme kerja

Semua obat golongan aminoglycosides dapat menghambat pembentukan protein bakteri. Organisme yang rentan memiliki oxygen dependent system yang membawaantibiotik melewati membran sel. Antibiotik diikat oleh 30S ribosomal sub unit yang berperan dalam fungsi ribosome apparatus atau menyebabkan 30S sub unit ribosome salah membaca kode genetik.B.



Antebacterial Spectrum

Semua obat golongan aminoglycosides bersifat bactericidal. Obat golongan iniefektif terhadap organisme aerobic. Kuman anaerob memiliki oxygen transport yang sedikit. Streptomycin sering digunakan untuk M.tuberculosis, plaque, tularemi.Kombinasi dengan penicillin digunakan untuk pengobatan endokarditis yang disebabkanoleh strep.viridae. Empat jenis obat yang sering digunakan adalah amikacyn, gentamicin,trobramycin, dan streptomycin untuk infeksi yang disebabkan oleh anterobacteriaceaedan basil Gram (-).C.
 
Resistensi

Resistensi dapat terjadi karena tiga hal :1.Penurunan pengambilan; tidak adanya oxygen dependent transport system untuk aminoglycosides.2.Kurangnya reseptor; ribosomal 30s sub unit memiliki afinitas yang rendahterhadap aminoglycosides.3.Modifikasi enzim; plasmid yang membawa R.factor yang mengkode pembentukan enzim (contoh: asetil transferase, nucleotidyltransferase dan phosphotransferase) merubah dan menginaktifkan antibiotik aminoglycosides.Setiap tipe enzim memiliki spesifikasi tersendiri terhadap substrat antibiotik:netilmicin dan amikacin tidak terlalu rentan terhadap enzim in dibandingantibiotik lain dalam group ini.

 
  • ototoksik; berhubungan langsung dengan kadar dalam plasma yang tinggidan lama terapi. Efek samping ini mungkin irreversible terutama jika pasien diberi obat lain yang bersifat ototoksik seperti furosemid
  • Nefrotoksik
  • Paralisis Neuromuskuler; efek samping ini sering terjadi setelah pemberian intraperitonial atau intrapleural dengan dosis tinggi.Kontraindikasi untuk pasien dengan myasthenia gravis.-Reaksi alergi; dermatitis kontak sering terjadi akibat reaksi tubuh terhadapneomycin topikal.

Posting Komentar untuk "Cara Kerja Aminoglikosid, Resistensi dan Efek Samping Obat-obatan Golongan ini"