Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buah Merah (Pandanus Conoideus), Kandungan Zat, Manfaat dan Cara Budidaya


Buah Merah (Pandanus conoideus)


Buah merah merupakan salah satu tumbuhan asli Indonesia yang terdapat di Maluku dan Irian Jaya. Sebagian dari masyarakat Irian Jaya tidak dapat dipisahkandengan keberadaan buah merah. Hal ini disebabkan buahnya sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangannya dan sangat disukai penduduk sebagai makanan tambahan di samping sagu. Buah merah juga sangat bermanfaat sebagai tanaman obat karena kandungan gizinya kaya zat antioksidan seperti karoten, betakaroten dan tokoferol. Buah merah dilaporkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh seorang penderita HIV positif (Rovihandono, 2005).

Kandungan dan Manfaat

Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.

Baca juga : Khasiat Bayam Duri (Amaranthus Spinosus), Obat Anemia dan Wasir  

Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam wujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
  • Karoten (12.000 ppm)
  • Betakaroten (700 ppm)
  • Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.

Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.

Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.


 
Teknik Budidaya

Lahan untuk budidaya buah merah dicangkul bersama kedalaman 20 sentimeter, seterusnya dibuat petak-petak bersama ukuran 10 – 12 meter, diantara petak-petak tersebut dibuat parit selebar 5 – 1 meter agar drainase areal penanaman lebih baik karena tanaman ini tidak suka dengan lingkungan basah namun tanah mesti dalam keadaan lembab. Tempat penanaman sebaiknya berada dekat dengan sumber air agar secara periodik air dapat dialirkan ke parit-parit dalam area penanaman untuk menjaga kelembaban tanah. Areal budidaya buah merah sebaiknya ditanam pohon pelindung seperti lamtoro.

Baca juga : Khasiat Daun Encok (Plumbago Zeylanica), Obat Encok dan Sakit Kepala   

Bibit bisa berasal dari setek, anakan atau biji. Setek berupa pucuk tanaman yg tumbuh di bawah tanaman induk yang dipilih dalam keadaan batangnya sepuh, berwarna abu-abu, panjang setek 40 – 50 cm bersama diameter 2 – 3 cm. Antara batas pelepah daun hingga pangkal batang bagian pangkasan minimal 15 centimeter.

Posting Komentar untuk "Buah Merah (Pandanus Conoideus), Kandungan Zat, Manfaat dan Cara Budidaya"